4 Tips Kelola Duit Secara Pintar di Masa Pensiun
5 menit membaca
Punya kekayaan berkembang saat usia kerja tuntas. Semua tentu menginginkannya. Syaratnya, sedari muda sudah perlakukan pendapatan jadi duit pintar. Apa caranya?
Undang-undang ketenagakerjaan memang tidak menentukan batas usia pensiun. Namun dalam banyak Kontrak Kerja Karyawan Pengaruhi Pengajuan Kredit, Kenapa? suatu perusahaan, disebutkan bahwa usia pensiun normal seorang pekerja berada di usia 55 tahun dan usia wajib berada di usia 60 tahun.
Pertanyaannya, berapapun usia kita saat ini, sudahkah kita berhitung untuk mempersiapkannya? Tentu, banyak pertanyaan lain yang akan mengikuti untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Bila karyawan kantoran, pertanyaan utama tentu pada rutinitas apa yang akan dilakukan. Apakah sekadar menikmati hidup dengan habiskan tabungan dan uang pensiun yang dimiliki, mengembangkan bisnis sampingan yang awalnya telah dirintis sejak masih bekerja, atau lainnya?
Sebab, ketika kita memasuki masa pensiun atau memutuskan untuk tidak bekerja lagi, sudah tentu mesti pintar-pintar dalam mengelola keuangan. Minimal, sebelum mencapainya, kita sudah memiliki kekayaan yang bisa dikelola dan dikembangkan.
Lantas, apa maksudnya mengelola pendapatan jadi duit pintar?
Sebagai perbandingan, saat usia muda atau di masa-masa produktif bekerja, kita akan selalu mencari cara bagaimana untuk mendapatkan penghasilan serta prestasi yang lebih baik. Sambil mengejar segala target tersebut, apakah kita juga punya target pencapaian tentang jumlah kekayaan yang mesti dimiliki saat pensiun nanti?
Walaupun saat seseorang berada dalam masa pensiun segala pencapaian tersebut mesti ada dan terus berjalan. Namun perbedaannya dengan saat kita masih bekerja adalah tidak ada lagi prestasi kerja atau penghasilan dengan jumlah besar. Biasanya bagi pekerja kantoran diganti dengan uang pensiun yang merupakan hasil dari apa yang kita kerjakan di masa muda.
Sayangnya, menerima uang pensiun dan menghabiskan waktu dengan bersantai bukan cara yang tepat untuk menghabiskan masa tua nanti. Meskipun kini sudah tidak bekerja dan jumlah pengeluaran tidak sebesar saat masih bekerja, namun apakah kita hanya ingin sekadar menikmati dan menghabiskan uang pensiun? Walau itu pilihan, namun bukan jadi cara untuk terus produktif dan bisa mengelola kekayaan.
Pengelolaan keuangan yang tepat saat pensiun dapat memberikan banyak manfaat. Beberapa diantaranya adalah memiliki perlindungan dari kejadian yang tidak terduga hingga mampu merencanakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh anggota keluarga.
Bagaimana cara mengelola keuangan dengan pintar sedari sekarang? Berikut beberapa tipsnya:
1. Hitung kewajiban cicilan
Langkah pertama agar mampu menjalankan rencana mengelola duit atau uang dengan pintar adalah dengan melunasi segala macam bentuk utang menjelang dan di awal masa pensiun. Jadi, kita pun mesti berhitung tentang lama waktu cicilan yang akan kita lakukan nantinya.
Sebagai contoh, berapa utang dari kartu kredit, kredit pemilikan rumah, kredit pembelian kendaraan hingga berbagai macam jenis utang lainnya yang saat ini masih berjalan dan bisa dicicil saat masih aktif bekerja? Idealnya, segala kewajiban cicilan tersebut sudah tidak ada lagi menjelang usia pensiun.
Dengan begitu, secara otomatis akan meringankan beban keuangan kita saat pensiun nanti. Selain itu, kita akan lebih fokus dalam menyiapkan rencana keuangan yang lebih matang.
2. Miliki catatan keuangan
Membuat atau menyiapkan rencana keuangan sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan. Apalagi ketika di masa muda sudah pernah menyiapkan perencanaan keuangan untuk kebutuhan sehari-hari. Atau, kita sudah terbiasa memiliki cara mengatur keuangan keluarga yang efektif dengan berbagai catatan.
Hanya dengan membuat catatan tentang nilai pendapatan dan memperkirakan pengeluaran setiap bulannya, maka kita sudah bisa mengatur perencanaan keuangan. Namun, ketika sudah pensiun rencana sederhana ini tetap wajib untuk dilakukan.
Sebagai contoh, saat pensiun kita bisa menyiapkan rencana keuangan yang lebih matang. Caranya, bisa dimulai dengan menghitung berapa jumlah uang pensiun yang diterima serta memperkirakan pengeluaran untuk kebutuhan dasar, kebutuhan untuk jangka waktu menengah hingga jangka panjang.
Perhitungan jangka waktu menengah dan jangka panjang ini nantinya bisa disesuaikan lagi. Apakah nantinya akan digunakan untuk berbisnis atau berinvestasi. Jadi, jangan lupa untuk tetap menyiapkan rencana keuangan meskipun sudah memasuki masa pensiun.
3. Aktif optimalkan investasi
Jika rencana untuk memenuhi kebutuhan dasar sudah matang, sekarang saatnya untuk mematangkan rencana jangka menengah dan pendek.
Salah satu hal umum yang sering dilakukan oleh beberapa orang saat memasuki masa pensiun adalah dengan berinvestasi. Ada banyak bentuk investasi yang bisa dicoba ketika sudah pensiun.
Mulai dari investasi di bidang properti, emas atau logam mulia, produk-produk bank seperti deposito atau reksadana hingga investasi dalam bidang usaha.
Sebenarnya masih banyak jenis-jenis investasi lainnya yang dapat dimaksimalkan untuk mengelola keuangan selama masa pensiun. Cara ini tentunya bisa menjadi pendapatan tambahan bagi seseorang yang sudah tidak aktif lagi bekerja.
4. Ciptakan terus kebiasaan berhemat
Setelah menyiapkan semuanya, jangna lupa untuk tetpa berhemat. Di masa muda atua saat produktif bekerja, kita semuanya pasti pernah melakukan kebiasaan sederhana ini.
Hal yang sama juga wajib dilakukan saat pensiun nanti. Apalagi, uang pensiun yang diterima belum tentu memiliki nilai yang sama dengan pendapatan yang diterima saat masih bekerja.
Apalagi ketika sudah memutuskan untuk berinvestasi atau mencoba menjalankan usaha sendiri. Setiap keuntungan yang diterima dapat dihemat.
Contohnya, ketika kita memilih berinvstasi di reksadana dan mengalami kenaikan 20%, segera cairkan agar dapat digunakan untuk kebutuhan lain atau membuka peluang investasi baru.
Nah, uang hasil dari reksadana tersebut sebaiknya disisihkan untuk berhemat dan tidak digunakan semuanya untuk kebutuhan yang diinginkan.
Jika putuskan berbisnis, pinjaman dana tunai apa yang bisa diajukan saat pensiun?
Meskipun perencanaan keuangan dimasa pensiun sudah dijalankan, tidak jarang pula kebutuhan akan dana segar akan selalu menjadi kebutuhan baru yang harus dipenuhi, tidak terkecuali untuk para pensiunan.
Apalagi ketika dimasa pensiun kita menjalankan bisnis atau berinvestasi yang artinya membutuhkan uang dalam jumlah yang besar. Jika dana pensiun dirasa tidak cukup, mengajukan pinjaman adalah solusinya.
Namun, jangan khawatir seseorang yang sudah pensiun masih bisa mendapatkan pinjaman uang untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.
Beberapa bank di Indonesia memberikan kesempatan bagi seseorang yang sudah pensiun untuk mendapatkan fasilitas pinjaman atau kredit. Lalu, apa saja bank-bank pilihan yang memberikan pinjaman kepada para pensiunan?
1. Kredit Pensiun Sejahtera Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Jenis pinjaman pertama dari BTPN yang dikenal memberikan produk keuangan untuk pensiunan.
Melalui kredit pensiun sejahtera, BTPN, memberikan pinjaman dengan tenor maksimal 180 bulan dan nilai kredit yang mencapai hingga Rp 300.000.000. Sementara itu, untuk angsuran akan dipotong langsung dari manfaat pensiun bulanan.
2. Kredit mantap pensiun Mandiri
Produk pinjaman untuk pensiunan berikutnya yang bisa dicoba adalah kredit mantap dari bank Mandiri. Pinjaman atau kredit ini diberikan khusus kepada para pensiunan dari PNS, TNI, POLRI, BUMN dan BUMD. Menariknya, jenis pinjaman ini memiliki fasilitas berupa hadiah.
Namun, hadiah ini akan diberikan kepada nasabah kita kredit sudah disetujui oleh pihak bank.
3. BNI Fleksi Pensiun
Berikutnya, BNI juga memberikan kredit atau pinjaman kepada pensiunan. Pinjaman ini diberikan kepada pensiunan yang ingin memenuhi kebutuhan konsumtifnya.
Namun, yang perlu dicatat adalah, setiap nasabah yang ingin mengajukan pinjaman atau kredit pensiun dari BNI ini diwajibkan memiliki penghasilan tetap.
Kehadiran tiga pinjaman ini dihadirkan tentunya buka untuk membebani seorang pensiunan dalam mengelola keuangan mereka. Namun, tiga jenis pinjaman ini, justru akan membantu seseorang yang sedang dalam masa pensiun lebih mudah melengkapi kebutuhan mereka.
Satu hal yang harus selalu wajib diingat, meskipun mendapatkan uang pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif atau menjalankan bisnis, jangan lupa untuk selalu pintar dalam mengelola keuangan.