Transformasi Ojek Online Menuju Uang Digital

Transformasi Ojek Online Menuju Uang Digital

Pada tahun 2015 layanan ojek online atau layanan transportasi berbasis daring menjadi fenomena baru. Dimulai dari perusahaan lokal asal Indonesia, Go-jek pun mengebrak dengan aplikasi yang dihadirkannya kepada masyarakat.

Aplikasi ini menjadi fenomena pada awal tahun 2015, karena melakukan pemesanan ojek online atau transportasi dengan kendaraan bermotor bisa dilakukan secara daring.

Semakin banyaknya pengguna yang menggunakan layanan ini, membuat transportasi daring mampu meningkatkan taraf ekonomi banyak masyarakat. Terbukti, banyak masyarakat yang berbondong-bondong atau sekadar ingin tahu bagaimana cara daftar ojek online bersama Go-jek.

Laris manisnya, Go-jek sebagai layanan pemesanan transportasi berbasis aplikasi, membuat para pesaing layanan ini bermunculan. Grab Taxi yang pada awalnya hanyalah layanan berbentuk aplikasi pemesanan taksi pun memunculkan layanan yang sama beberapa waktu kemudian.

Pada tahun 2016 yang lalu, Uber, layanan aplikasi transportasi yang lebih dikenal untuk pemesanan mobil atau taksi yang berkesan pribadi akhirnya ikut bersaing menghadirkan layanan ojek online.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi ini terus berinovasi hingga sekarang menghadirkan berbagai macam yang mampu mengubah hidup banyak masyarakat, khususnya Indonesia.

Setelah layanan transportasi online dengan menggunakan kendaraan bermotor, secara berturut-turut, Go-jek menghadirkan layanan Go-Food, Go-Send, Go-Box, Go-Glam, hingga Go-car dan Go-Tiket, yang bertujuan untuk memudahkan banyak masyarakat dalam memilih apa pun kebutuhan mereka hanya menggunakan satu aplikasi.

Setali tiga uang, pesaing Go-jek, Grab pun mulai berinovasi dengan menghadirkan layanan di luar pemesanan kendaraan untuk transportasi. Perusahaan dari Malaysia ini juga menghadirkan layanan Grab Food dan juga Grab Delivery melalui aplikasinya.

Hanya Uber yang saat ini masih berfokus pada layanan pemesanan kendaraan, dan belum diketahui, apakah khusus untuk pasar di Indonesia, Uber akan mengubah atau menambah rencana bisnis mereka, seperti saat mengenalkan Uber Motor di Indonesua.

Dari pesan ojek menuju uang digital

Layanan pemesanan ojek saat ini sudah sangat dipenuhi dengan berbagai macam kendaraan. Entah itu untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi atau untuk pemenuhan kebutuhan pribadi lainnya.

Sebuah tantangan baru pun diarahkan oleh dua aplikasi ojek online ini, khususnya Go-jek dan Grab. Tantangan baru ini adalah mengajak masyarakat untuk menabung di layanan dua aplikasi yang diberi nama Go-Pay untuk Go-ojek dan Grab Pay untuk Grab sehingga mampu meningkatkan aktivitas transaksi non-tunai.

Baik Go-Pay dan Grab Pay merupakan layanan pembayaran uang digital yang dihadirkan untuk memudahkan masyarakat memaksimalkan penggunaan uang mereka secara elektronik.

Jika sebelumnya kartu kredit merupakan bentuk uang elektronik yang lebih dikenal secara umum, maka pengadaan fasilitas uang elektronik merupakan salah satu cara baru yang mengajak masyarakat untuk meningkatkan transaksi non-tunai .

Bahkan Go-jek mengakuisisi sebuah perusanaan yang memiliki lisensi uang digital atau e-money bernama PonselPay untuk meningkatkan aktivitas transaksi dan penggunaan Go-Pay.

Sementara itu, Grab, mengakuisisi layanan e-commerce online to offline Indonesia yang nantinya akan dikembangkan untuk memudahkan pembayaran non-tunai melalui fitur Grab Pay.

Nah! Bagi kamu yang sudah mencoba menggunakan layanan ini tentu saja banyak kemudahan yang bisa didapat dari layanan pembayaran uang non-tunai. Bagi kamu yang masih penasaran, seperti apa sih manfaat dari layanan pembayaran non-tunai, yuk ketahui keuntungannya berikut ini:

1. Tabungan digital

Baik Go-Pay dan Grab Pay merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan untuk menabung.

Dengan istilah Top-Up Saldo, melalui dua layanan ini, sebenarnya kamu sudah diibaratkan untuk menabung, karena uang yang akan tersimpan dalam sistem aplikasi tidak hanya bisa digunakan untuk bertransaksi.

Sebagai contoh, Go-Pay punya tambahan seperti menu transfer, yang artinya kamu bisa menambahkan uang untuk teman atau keluarga yang sedang membutuhkan hanya dengan fitur Go-Pay dari Go-jek.

2. Terhindari dari risiko kejahatan

Apa sih hubungan antara menggunakan uang digital dengan terhindar dari risiko kejahatan? Sebagai contoh, jika kamu membawa uang tunai maka bisa saja muncul kemungkinan-kemungkinan buru uang tersebut dicuri atau uang yang ada di dalam dompet hilang tanpa alasan.

Nah! Dengan menyimpan uang di dua layanan pembayaran digital ini maka kekhawatiran akan terjadinya kehilangan uang pun semakin kecil.

Karena disimpan melalui aplikasi yang terdapat di ponsel pintar atau gawai lainnya, maka ini merupakan bagian dari privasi kamu sendiri untuk menjaganya, tanpa bisa diakses dengan mudah orang lain.

3. Diskon bertubi-tubi

Ini keuntungan yang biasanya paling banyak dicari oleh pengguna aplikasi transportasi. Diskon besar dan diskonnya juga banyak! Apalagi hal ini ditambah dengan upaya Go-jek dan Grab untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan uang non-tunai.

Sebut saja Grab Pay yang menawarkan ekstra 100 persen tambahan saldo setiap kali kamu mengisi ulang Grab-Pay dengan jumlah minimal yang telah ditentukan.

Selain itu, masih ada perhitungan poin di (Go-Pay) atau Rewards ( Grab Pay) bagi kamu yang dapat menikmati berbagai macam fasilitas diskon dari merchant yang sudah bekerjasama dengan layanan uang non-tunai ini.