Wow, Ternyata Startup Indonesia Setara dengan Uni Eropa!

Ternyata, Indonesia bisa setara dengan negara-negara di Uni Eropa khususnya pada bisnis perusahaan rintisan atau lebih dikenal startup. Hal itu diutarakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong yang menyatakan arus masuk modal yang masuk ke startup Indonesia tidak sedikit.

Wow, Ternyata Startup Indonesia Setara dengan Uni Eropa!

Lembong pun mengungkapkan, setidaknya per tahun arus modal yang masuk ke perusahaan rintisan sekitar 3 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp30 triliun-Rp40 triliun per tahun. Bahkan, total investasi asing yang masuk pada sektor startup Indonesia mencapai 15 persen-20 persen.

Hal ini membuktikan bahwa perusahaan startup asal Indonesia sangat kompetitif untuk bersaing di level dunia. Padahal, dahulu perusahaan startup Indonesia dipandang sebelah mata, karena perjalanan bisnis yang belum jelas. Namun, kini semua mata para investor malah tertuju pada sektor startup seperti e-commerce dan financial technology (fintech).

(Baca juga: Tips Memiliki Asuransi Kesehatan yang Sesuai)

Hal ini dikarenakan masuknya era digitalisasi yang telah menghantui lini masyarakat di Indonesia. Apalagi hampir semua orang dewasa mempunyai smartphone yang bisa mengakses startup seperti e-commerce dan fintech. Hal itu juga membuat startup sangat berkembang di Indonesia.

Sama-sama Punya 4 Startup Level Unicorn

Bukan setara pada level investasi, tetapi Indonesia dan Uni Eropa sama-sama mempunyai empat startup dengan level unicorn. Level unicorn adalah level tertinggi bagi perusahaan rintisan, karena mempunyai modal yang sangat besar. Untuk mencapai level unicorn, sebuah startup harus mempunyai nilai perusahaan senilai 1 miliar dolar AS atau setara Rp14,5 triliun.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa bisnis startup Indonesia sama cocoknya dengan asing. Bahkan, BKPM menyebutkan, kalangan muda Indonesia sangat berbakat untuk mengggarap sektor ini. Dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang dan memanfaatkan penggunaan gadget, kalangan muda Indonesia bisa menyulap startup Indonesia go Internasional.

Investor Masih Incar Investasi Pada Startup

Dengan berkembangnya pasar startup Indonesia, membuat investor asing tertarik. Menurut BKPM, investor asing seperti Alibaba, Google, dan Amazon sangat berminat untuk membiayai perusahaan rintisan ini.

BKPM juga mengungkapkan bahwa para investor asing mengatakan Indonesia pasar yang potensial untuk bisnis startup. Karena mempunyai pengguna yang banyak, maka startup Indonesia cepat berkembang. BKPM pun akan mati-matian untuk memperjuangkan semua startup Indonesia bersaing di level dunia.

Perkembangan startup Indonesia tidak lepas dari perkembangan salah satu jenis startup yakni fintech. Kini fintech telah menjamur di Indonesia. Kebanyakan fintech ini berbasis jasa pinjam meminjam atau lebih dikenal peer to peer landing. Namun, Anda juga fintech yang berbasis di agregator seperti CekAja.com.

(Baca juga: Terminal Khusus Penerbangan Murah di Bandara Soetta)

Fintech jenis agregator ini merupakan fintech yang menyediakan produk-produk jasa keuangan seperti kredit, kartu kredit, dan asuransi yang pengajuannya bisa dilakukan secara online. Nah, dengan kehadiran fintech agregator, maka membuat pengajuan produk keuangan menjadi lebih mudah.