3 Jenis Beasiswa Masuk Universitas Negeri, Lengkap dengan Persyaratannya

Bagi sebagian besar pelajar, dapat diterima berkuliah di universitas negeri adalah hal yang diimpikan. Perihal biaya yang lebih terjangkau mungkin menjadi salah satu pertimbangan mengapa perguruan tinggi negeri ini menjadi target banyak orang.

Selain itu, dengan melanjutkan pendidikan di universitas negeri, kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa lho.

Berbicara soal menempuh pendidikan, siapa sih yang tidak pengin mendapatkan beasiswa? Terlebih saat memasuki dunia kampus, yang dikenal membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Keberadaan beasiswa mampu menopang biaya perkuliahan. Dengan begitu, mahasiswa dapat fokus menimba ilmu tanpa perlu risau akan biaya yang harus ditanggung.

Beasiswa merupakan bantuan keuangan yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa berprestasi yang dapat digunakan untuk keberlangsungan jalannya pendidikan. Bantuan keuangan ini bisa diberikan oleh pemerintah, perusahaan, ataupun yayasan.

Khusus untuk kamu yang ingin menempuh pendidikan di kampus negeri, ada beberapa jenis beasiswa yang bisa kamu dapatkan. Berikut ini daftar serta syarat mendapatkannya:

1. Beasiswa Bidikmisi

Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada siswa lulusan SMA atau sederajat dengan potensi akademik yang baik tapi memiliki keterbatasan ekonomi.

Beasiswa ini bisa kamu dapatkan jika kamu sudah dinyatakan diterima di perguruan tinggi selama 8 semester untuk program Diploma IV dan S-1 serta selama 6 semester untuk program Diploma III. Dengan beasiswa Bidikmisi ini, kamu akan terbebas dari seluruh biaya pendidikan selama kuliah.

Selain itu, jika mendapatkan beasiswa ini, kamu juga akan menerima uang saku sebesar Rp600.000 yang akan diterima setiap enam bulan sekali.

Namun, untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi, ada persyaratan yang harus kamu penuhi. Persyaratan tersebut adalah:

  1. Siswa SMA atau sederajat yang memiliki NISN dan NPSN yang valid di PDSK
  2. Lulusan tahun sebelumnya yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi
  3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun
  4. Tidak mampu secara ekonomi, dengan kriteria:
  5. Siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP); atau
  6. Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali (suami-istri) maksimal sebesar Rp4.000.000 per bulan dan/atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000 setiap bulannya.
  7. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya Strata 1 atau Diploma IV
  8. Memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi objektif dan akurat dari kepala sekolah
  9. Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu di antara PTN atau PTS dengan ketentuan:

– PTN dengan pilihan seleksi masuk:

  1. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN)
  2. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
  3. Seleksi Mandiri PTN
  4. Politeknik, UT, dan Institut Seni dan Budaya
  5. PTS sesuai dengan pilihan seleksi masuk.

2. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

Berbeda dengan beasiswa Bidikmisi, beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) merupakan beasiswa yang bisa kamu dapatkan setelah menjadi mahasiswa. Setidaknya, kamu sudah menjalani perkuliahan minimal hingga semester 2 untuk bisa mengajukan beasiswa ini.

Beasiswa PPA adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah melalui Kemenristekdikti, yang kini berada di bawah Kemendikbud, kepada mahasiswa D3, D4, atau S1 yang sudah menempuh masa perkuliahan minimal hingga semester 2.

Sesuai dengan namanya, untuk mendapatkan beasiswa ini kamu tentu dituntut mempunyai prestasi di kampus. Dalam hal akademik, kamu harus memperoleh IPK maksimal pada semester 1 atau pada semester sebelum kamu mendaftar untuk mendapatkan beasiswa ini.

(Baca juga: Cara & Syarat Mendapatkan Dana Beasiswa LPDP Full Scholarship)

Usahakan IPK meningkat atau minimal stabil di setiap semesternya. Karena ada kuota dari setiap universitas, usahakan IPK kamu selalu di atas 3.00 agar tidak kalah bersaing dengan sejawat yang turut mendaftar.

Selain prestasi akademik, prestasi non-akademik pun turut menjadi perhatian untuk mendapatkan beasiswa ini. Aktif di organisasi kampus merupakan salah satunya, seperti BEM, DPM, atau HMJ.

Selain itu, untuk kamu yang aktif dan berprestasi dalam lomba universitas juga berpeluang besar mendapatkan beasiswa PPA, seperti lomba debat antarmahasiswa, lomba karya ilmiah, dan sebagainya.

Persyaratan yang harus kamu penuhi untuk mendapatkan beasiswa PPA ini adalah:

Persyaratan Umum:

  1. Mahasiswa program Strata 1 (S1) atau Diploma 4 (D4) minimal semester 2 dan maksimal semester 8
  2. Mahasiswa program Diploma 3 (D3) minimal semester 2 dan maksimal semester 4
  3. Membuat surat permohonan kepada rektor, direktur, atau ketua pimpinan perguruan tinggi dengan melampirkan:
  4. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana Studi (KRS) atau dokumen lain yang sejenis sebagai bukti mahasiswa aktif
  5. Fotokopi rekening listrik bulan terakhir atau bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) orang tua atau wali
  6. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  7. Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain di lingkungan Kemendikbud yang diketahui oleh Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan
  8. Surat rekomendasi dari pimpinan fakultas atau jurusan.

Persyaratan khusus:

  1. Fotokopi transkrip nilai dengan IPK minimal 3.00 pada standar 4.00
  2. Surat keterangan penghasilan orang tua atau wali yang disahkan oleh pihak berwenang (untuk pegawai negeri atau swasta disahkan oleh bagian keuangan, sedangkan untuk yang bukan pegawai negeri atau swasta disahkan oleh lurah atau kepala desa setempat).

3. Beasiswa Atlet

Beasiswa yang satu ini lebih spesifik dibanding dua beasiswa sebelumnya. Sebagaimana namanya, beasiswa ini dikhususkan untuk kamu yang berprestasi di bidang olahraga dan berkuliah di program studi keolahragaan.

Berbeda dengan dua beasiswa siswa sebelum, beasiswa Atlet tidak mempersyaratkan IPK yang diperoleh oleh mahasiswa, melainkan dari jumlah medali dan jenis medali yang didapatkan.

(Baca juga: Biaya Hidup Kuliah di Jepang Mahal? Begini Cara Agar Kamu Tetap Hemat!)

Kekhususan lainnya adalah beasiswa ini hanya untuk kampus-kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau yang dulunya dikenal dengan nama IKIP. Saat ini, di Indonesia terdapat 12 kampus LPTK.

Namun, kuota untuk beasiswa tersebut dibatasi, yaitu hanya 20 beasiswa untuk setiap kampusnya. Jadi, jika ditotal, akan ada 240 mahasiswa program studi keolahragaan yang mendapatkan beasiswa ini.

Mahasiswa terpilih itu tidak perlu memikirkan biaya kuliah karena sudah ditanggung oleh pemerintah. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa tersebut dapat fokus mengejar prestasi di bidang olahraga.

Itu dia setidaknya tiga beasiswa yang bisa kamu dapatkan saat ingin memasuki dunia kampus, terutama universitas negeri. Jadi, selama kamu berprestasi, tidak ada lagi alasan tidak bisa berkuliah karena alasan ekonomi.

Dapatkan beragam tips meningkatkan kemampuan akademik jelang pelaksanaan SBMPTN 2020 di CekAja.com. Semoga berhasil ya memasuki Universitas Negeri dan jurusan kuliah impian.