7 Tren Ibu Hamil Zaman Now

Kehamilan adalah momen yang istimewa bagi setiap pasangan suami dan istri. Untuk mengekspresikan rasa gembira tersebut, sejumlah kebiasaan unik pun dilakukan.

Jika melihat kalangan artis Tanah Air, mengumumkan berita kehamilan untuk pertama kalinya sudah menjadi tradisi.

Bukan hanya sekadar foto USG, namun juga diabadikan menjadi video pendek mengharukan.

Hal ini turut dilakukan oleh penyanyi cantik Raisa lewat unggahan “Our Little Light” setahun lalu. Cara-cara yang dilakukan para selebriti ini kemudian menjadi tren, hingga diikuti banyak orang.

Selama hamil, mereka juga melewati sederet kegiatan yang tak kalah menarik. Apa sajakah itu? Selain mengumumkan kehamilan, ini dia 7 tren ibu hamil zaman now tersebut:

1. Babymoon

Dulu istilah honeymoon merujuk pada liburan pengantin baru. Sekarang ada lagi yang baru, yakni babymoon.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sheila Kitzinger, seorang penulis buku kehamilan dan kelahiran asal Inggris. Menurut Kitzinger, babymoon adalah honeymoon sebelum melahirkan si kecil.

Babymoon umumnya dijalani ketika memasuki usia tujuh bulan. Tentu, sebelum menjalani babymoon harus melewati konsultasi dari dokter. Apalagi kalau perjalanannya mengharuskan ibu hamil untuk naik pesawat.

(Baca juga: Tips Saat Puasa Bagi Ibu Hamil Menyusui)

2. Maternity photo

Sejak dipopulerkan oleh artis-artis di media sosial, foto maternity seolah menjadi tahap yang harus dilalui para bumil saat menanti kelahiran sang buah hati.

Pemotretan maternity umumnya dilakukan pada saat usia kandungan memasuki bulan ke-8 ataupun ke-9.

Berpose dengan perut yang semakin membesar, memberi kenangan tersendiri nantinya. Calon ayah pun bisa ikut diabadikan pada foto tersebut.

Tren ini kian berkembang dengan menjamurnya calon fotografer yang membuka layanan untuk sesi pemotretan maternity, lengkap dengan pernak-perniknya.

3. Baby shower

Tiga tahun belakangan, perayaan baby shower semakin happening di Indonesia. Sebenarnya kita juga memiliki acara baby shower versi Indonesia, yaitu acara empat bulanan atau tujuh bulanan.

Tujuan dari kedua acara ini relatif sama, yaitu menyambut kedatangan calon bayi. Hanya bedanya, acara empat atau tujuh bulanan lebih ditekankan pada nilai religius dan ritual tradisinya.

Sedangan untuk baby shower, acaranya jauh lebih santai. Seperti makan-makan serta “menyirami” calon ibu dengan hadiah dari para undangan.

(Baca juga: Waspada, 5 Penyakit Berbahaya Ini Sering Menyerang Ibu Hamil)

4. Baby revealing party

Ada yang lebih seru dibanding baby shower. Ritual ini dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin sang jabang bayi. Sebagai kejutan, calon orangtua tidak diperkanankan mengetahuinya terlebih dahulu.

Aturan mainnya begini, setelah dokter mengetahui jenis kelamin bayi, mintalah ia untuk memasukkan hasil tersebut ke dalam sebuah amplop.

Lalu serahkan amplop tersebut ke pihak party planner.

Mereka nantinya akan membuat balon yang diisi confetti warna-warni sesuai jenis kelamin. Bila laki-laki berwarna biru, sedangkan perempuan pink.

Di puncak acara, calon ibu dan ayah akan diminta untuk meletuskan balon tersebut dengan jarum.

5. Baby registry

Beberapa toko bayi kenamaan memiliki program yang diistilahkan dengan “baby registry”. Ibu hamil bisa mendaftarkan baby registry untuk dirinya melalui staff yang bertugas di store.

Mereka nantinya akan memberi wishlist barang kebutuhan bayi apa saja yang diperlukan. Lalu, calon ibu tinggal mengabarkan teman-temannya untuk mendatangi store tersebut.

Tujuannya agar bisa mengecek barang apa saja yang memang dibutuhkan dan belum terbeli dari list. Jadi ketika mereka nanti membeli kado, tidak double atau mubazir.

(Baca juga: Ibu Hamil Mau Si Kecil Jadi Sehat dan Pintar? Konsumsi 5 Makanan ini)

6. Jasa doula

Keberadaan doula kian diminati oleh para ibu hamil. Terutama setelah beberapa selebriti mempercayakan jasa mereka.

Tugas doula adalah mendampingi calon ibu selama proses kehamilan sampai melahirkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan afirmsi positif dan membantu calon mama menikmati masa kehamilannya.

Bedanya dengan bidan, seorang doula telah melewati pendidikan dan pelatihan khusus. Di luar urusan tren, sudah banyak penelitian yang membuktikan manfaat kehadiran doula selama persalinan.

Konon, mereka bisa menurunkan risiko melahirkan caesar hingga 50 persen, mempersingkat waktu persalinan hingga 25 persen, dan mengurangi penggunaan induksi hingga sebesar 40 persen.

7. Birth photo

Bukan hanya kehamilan saja yang bisa diabadikan, tapi proses persalinan juga begitu.

Momen paling berharga seumur hidup ini rasanya hampa tanpa dokumentasi, baik dalam bentuk foto ataupun video.

Ketika anak sudah besar nanti, ia pun bisa melihat bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya.

Tak perlu risih, fotografer sekaligus videografernya rata-rata perempuan, kok.

Apabila melahirkan di rumah sakit, tanyakan pada dokter mengenai rencanamu menyewa jasa birth photographer.

Hal ini penting, karena jangan sampai ternyata ruang persalinan tidak boleh dimasuki orang selain tim dokter dan pihak keluarga.

(Baca juga: Strategi Persiapkan Tabungan Biaya Kesehatan Kehamilan dan Persalinan)

Tren Membawa Rezeki

Hadirnya tren kehamilan turut membuka pundi-pundi rezeki bagi pebisnis muda nan kreatif. Ambil contoh pesta baby shower atau baby revealing party.

Tentu butuh planner yang membantu semua persiapan hingga jalannya cara di hari H. Apalagi, penikmat tren ini rata-rata tidak memiliki banyak waktu untuk merencanakannya sendiri.

Modal yang kamu butuhkan untuk memulai usaha party planner tergantung pada caramu menjalankan bisnis.

Jika pelanggan membayar di muka, sudah pasti jumlah dana yang dibutuhkan untuk mempersiapkan keperluan acara sedikit.

Namun jika dibayar dengan DP minimal 50%, kamu harus menyiapkan dana lebih banyak.

Jangan takut memulai bisnis moncer tersebut. Kekurangan modal? Manfaatkan fasilitas KTA (Kredit Tanpa Agunan) yang bisa kamu dapatkan melalui CekAja.com.

Tren kehamilan yang dijalani oleh selebritis Indonesia ini, mungkin tak semuanya bisa diterapkan dalam kehidupan kita. Semua berbalik lagi pada masing-masing individu, apakah sanggup mengikuti tren tersebut atau sebaliknya.

Ada yang memang bermanfaat, tapi sesuaikan juga dengan budget. Karena sesungguhnya, biaya persalinan dan perawatan pasca melahirkan perlu lebih diprioritaskan.