Bahaya Tato Permanen, dari Risiko Kanker Kulit hingga HIV

Bahaya tato permanen bagi kesehatan kulit bisa menjadi masalah serius. Masuknya benda asing ke lapisan kulit ini mungkin memicu berbagai reaksi, khususnya untuk kulit sensitif.

Bahaya Tato Permanen, dari Risiko Kanker Kulit hingga HIV

Untuk pecinta seni, tato seringkali dianggap sebagai cara mengekspresikan diri atau menunjukkan identitas seseorang, atau kelompok dan membuat penampilan terlihat lebih keren dan kekinian.

Sulam bibir dan alis yang sedang digandrungi kaum wanita untuk menambah kecantikan pun termasuk ke dalam jenis tato non-medis dah juga mengandung risiko, loh. Beberapa jenis tinta tato bisa bersifat toxic (beracun).

Bahkan ada juga yang mengandung zat karsinogen, pemicu kanker kanker, dan tidak memenuhi standar keamanan internasional dalam hal komposisi tinta. Ada juga komponen yang tidak aman dalam tinta tato, misalnya barium, merkuri, tembaga, dan lain sebagainya.

Food and Drug Administration, yaitu lembaga pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat, juga menyebut bahwa pigmen atau cat yang dipakai dalam tinta tato merupakan bahan yang dipakai dalam industri, seperti tinta printer atau cat mobil.

Di balik keindahan tato, kamu juga mesti pahami bahwa tato permanen bisa mempertaruhkan kesehatan kulit dan kesehatan tubuh lainnya. Ko bisa sih? simak ulasan berikut.

Bahaya Tato Permanen pada Kesehatan Kulit

Bahaya Tato Permanen, dari Risiko Kanker Kulit hingga HIV - Bahaya Tato Permanen pada Kesehatan Kulit.jpg

Jika ingin mengaplikasikan tato, pastikan tempat tato tersebut memiliki lisensi, sertifikat izin usaha, dan ditangani tenaga profesional, seniman tato bersertifikat, atau dokter kulit spesialis kecantikan agar menjamin keamanan saat proses dan meminimalisir risiko setelahnya.

Mesti demikian, bahaya tato permanen tetap perlu kamu ketahui untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum ingin mengaplikasikannya, antara lain:

1. Infeksi Kulit

Infeksi kulit tentu menjadi risiko bahaya tato permanen, apalagi jika kamu menato di tempat tato yang tidak bersertifikasi dan tidak memperhatikan kebersihan alat dan proses menato.

Seperti, tinta yang digunakan untuk menato bukan tinta yang layak dan aman diaplikasikan ke kulit atau tinta tersebut telah terkontaminasi bakteri.

Infeksi kulit bisa terjadi ketika proses pembuatan tato, kulit yang sedang terluka akibat injeksi dimasuki bakteri atau virus dari tempat dan alat yang tidak steril.

Infeksi kulit biasanya ditandai dengan timbul ruam merah disekitar tato, sensasi terbakar di sekitar tato, nanah pada tato, hingga bengkak di sekitar tato. Pada kasus serius, infeksi bisa menyebabkan demam tinggi, menggigil, berkeringat hingga merasa kedinginan.

Jika keluhan ini kamu rasakan, segera pengobatan ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.

2. Timbul Keloid atau Granuloma

Bahaya tato permanen selanjutnya, bisa menimbulkan benjolan yang mengganggu seperti benda asing. Secara estetika, adanya benjolan ini dipandang mengurangi kecantikan atau keindahan kulit.

3. Kanker Kulit

Adapun keterkaitan yang dicurigai antara tato dengan kanker kulit yaitu karena beberapa tinta yang digunakan mengandung zat karsinogen yang mungkin memicu penyakit kanker. Namun, hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut lagi.

4. Alergi

Bahaya tato permanen pada tubuh yang paling umum adalah reaksi alergi. Alergi yang terjadi umumnya disebabkan oleh zat warna pada tinta yang digunakan untuk menato.

Tanda-tanda alergi biasanya muncul gatal-gatal atau ruam pada kulit yang ditato. Warna yang sering kali bisa menyebabkan alergi ini adalah tinta berwarna kuning, merah, hijau, dan biru.

Bahaya Tato Permanen pada Kesehatan Tubuh

Bahaya Tato Permanen, dari Risiko Kanker Kulit hingga HIV - Bahaya Tato Permanen pada Kesehatan Tubuh.jpg

Tidak hanya berdampak pada kulit, bahaya tato permanen pun mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya loh. Berikut beberapa penyakit yang mengintai orang-orang yang ditato:

1. Tetanus

Alat tato seperti jarum yang tidak steril dan tidak disimpan dengan baik sangat mungkin terpapar bakteri dan virus.

Peralatan mentato yang tidak steril berpotensi terkena tetanus. Salah satu bakteri penyebab tetanus adalah Clostridium tetani. Jika jarum yang digunakan terkontaminasi, bakteri dapat ikut masuk ke kulit dan akhirnya menyebabkan infeksi tetanus.

2. Hepatitis dan HIV

Bahaya tato permanen bisa hingga memicu penyakit serius loh. Jika darah yang ditransmisikan lewat jarum suntik yang tidak steril, dapat memicu penyakit serius seperti, hepatitis B, hepatitis C, hingga HIV.

Sejak awal pastikan bahwa jarum yang digunakan untuk menato merupakan jarum ataupun alat-alat yang steril, baru, dan bukan bekas orang lain.

3. Kesulitan MRI

Magnetic resonance imaging (MRI) merupakan scan diagnostik menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk memberikan image berbagai bagian tubuh dari sudut manapun.

Jika kamu yang memiliki tato permanen sedang memerlukan pemeriksaan ini, hal tersebut bisa menyebabkan pembengkakan atau sensasi terbakar di daerah yang bertato selama proses MRI dilakukan.

Dalam beberapa kasus, kualitas hasil pemeriksaan MRI juga dapat menjadi tidak maksimal karena terganggu oleh zat warna pada kulit yang ditato.

Cara Menghilangkan Tato Permanen

Bahaya Tato Permanen, dari Risiko Kanker Kulit hingga HIV - Cara Menghilangkan Tato Permanen.jpg

Adapun obat atau krim yang tersebar di pasaran sebagai obat penghilang tato, tidaklah efektif. Jika kamu yang sudah terlanjur membuat tato permanen, simak artikel berikut ini yuk.

  • Operasi Laser

Operasi laser menggunakan jenis laser tertentu yang disebut Q-switched laser. Ketika diaplikasikan ke kulit, laser ini mengirimkan gelombang panas dengan konsentrasi tertentu sehingga tinta di kulit bisa terpecah.

Prosedur menghilangkan tato ini melibatkan panas, maka kulit akan mengalami reaksi seperti bengkak, tergores, bahkan berdarah.

Dokter akan memberikan salep antibakteri untuk mencegah infeksi dari area yang mengalami luka.

  • Operasi Eksisi

Prosedur operasi eksisi pun dijadikan pilihan untuk membantu menghilangkan tato. Caranya dengan memberikan bius lokal di area bertato.

Kemudian, digunakan scalpel untuk mengangkat kulit yang bertato sebelum kembali dijahit agar tertutup. Prosedur operasi ini efektif dan cepat karena dilakukan dalam satu sesi.

Bahkan, hasilnya bisa optimal dalam menghilangkan tato di area kulit. Namun, pasti ada bekas luka permanen yang terlihat jelas. Selain itu, operasi eksisi belum tentu bisa diaplikasikan pada tato berukuran besar.

  • Dermabrasi

Prosedur dermabrasi ini dilakukan dengan alat seperti rotary sander. Sama seperti prosedur eksisi, area kulit bertato diberikan bius lokal sebelum dermabrasi dimulai.

Lalu, dokter akan menggunakan kuas abrasif berbentuk lingkaran untuk mengangkat kulit yang bertato. Setelah dermabrasi dilakukan, kulit akan terasa kasar hingga satu minggu kemudian.

Beberapa hari setelah dermabrasi, mungkin kamu akan merasakan nyeri. Efektivitas dermabrasi untuk menghilangkan tato permanen tidak sebaik operasi laser ataupun eksisi. Pada umumnya dokter tidak merekomendasikan prosedur Dermabrasi sebagai opsi pertama.

Nah itu dia beberapa ulasan mengenai bahaya tato permanen untuk kesehatan kulit dan tubuh dan cara menghilangkan tato permanen.

Pertimbangkan segala kemungkinan risiko sebelum mencoba tato permanen, jangan sampai hanya demi penampilan yang menarik kamu jadi mengorbankan risiko yang bisa saja terjadi ya.

Jika sudah yakin ingin tetap membuat tato permanen, coba konsultasikan hal ini ke dokter kulit spesialis kecantikan perihal keamanan proses tato, risiko yang mungkin mengintai, hingga apa saja yang perlu dilakukan setelah selesai ditato.

Jangan lupa pastikan tempat dan alat-alat menato steril dan aman. Tinta yang digunakan pun harus tinta yang aman untuk diaplikasikan ke kulit ya.

Catatan yang perlu kamu tahu, orang yang bertato dan punya kulit sensitif dan bakat keloid, tidak direkomendasikan melakukan operasi laser.

Ini penting untuk mengantisipasi reaksi kulit saat dilakukan operasi laser, yang kadang tidak tuntas dalam satu sesi saja.

(Baca Juga: Bahaya Tindik Di Bagian Tubuh)

Biaya yang diperlukan untuk melakukan prosedur menghilangkan tato tentu memerlukan biaya besar.

Umumnya, biaya melakukan prosedur operasi menghilangkan tato dengan tenaga profesional bersertifikasi yang terjamin kualitas dan keamanannya tidaklah murah.

Oleh karena itu, pentingnya memiliki asuransi kesehatan sebagai jaminan segala risiko diluar dugaan. Segala biaya yang terkait dengan kesehatan seperti biaya rumah sakit, dokter, obat, bahkan operasi akan ditanggung perusahaan asuransi.

Namun disesuaikan juga dengan isi perjanjian pada polis asuransi kesehatan yang kamu miliki. Asuransi kesehatan memberikan manfaat yang tepat untuk kamu bahkan keluarga.

Yuk, segera ajukan asuransi kesehatan pilihanmu di CekAja.com. Disini, kamu bisa membandingkan berbagai pilihan asuransi terbaik Indonesia dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu.

Segera kunjungi laman CekAja.com ya!