Cek Cara Atur Uang Buat Driver Taksi Online Agar Cicilan Lancar

punya mobil dan motor sekaligus _ kredit kendaraan bermotor - CekAja.com

Belakangan, tak sedikit orang yang tergiur untuk menjajal pekerjaan sebagai pengemudi taksi online. Bahkan, bagi yang sebelumnya tidak memiliki mobil, rela mengajukan kredit demi bisa meraup rupiah dengan menjadi pengemudi taksi online. Bagaimana cara mengatur keuangan agar pembayaran cicilan tetap lancar meski penghasilan tak menentu?

Ya, penghasilan seorang pengemudi taksi online memang terbilang tidak pasti. Apalagi, saat ini jumlah pengemudi semakin banyak. Dan kabar terbarunya, pemerintah telah mengeluarkan moratorium demi membatasi jumlah pengemudi. Terdapat batasan kuota taksi online yang ideal untuk masing-masing daerah.

Kuota tersebut antara lain 36.510 unit untuk Jabodetabek, 15.418 untuk Jawa Barat, 4.935 untuk Jawa Tengah, 4.445 untuk Jawa Timur, 8.000 untuk Lampung, 1.700 untuk Sumatera Selatan, 3.500 untuk Sumatera Utara, 400 untuk Sumatera Barat, 748 untuk Aceh, 7.500 untuk Bali, dan 400 untuk D. I. Yogyakarta.

Bagi yang sudah menggeluti pekerjaan sebagai pengemudi taksi online dan menggunakan mobil yang masih dalam masa kredit, ada kalanya menghadapi situasi yang membuat pembayaran cicilan tersendat. Untuk menghindari hal tersebut, cek tip-tip berikut ini!

Cicilan tidak lebih dari 30 persen

Dalam perencanaan keuangan, terdapat patokan ideal yaitu total cicilan utang tidak boleh melebihi 30 persen dari pemasukan bulanan. Dengan angka ideal tersebut, maka masih ada sisa uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya alias kondisi finansial akan aman.

Nah, cobalah telaah ulang semua cicilan utang yang Anda tanggung. Misalkan Anda tinggal di rumah warisan, maka Anda tidak punya cicilan KPR. Namun, selain mobil yang belum lunas, Anda juga punya cicilan kartu kredit. Jumlahkan kedua cicilan tersebut. Kemudian, bandingkan total cicilan dengan pemasukan bulanan.

Apabila Anda seorang karyawan yang menjadikan pengemudi taksi online sebagai pekerjaan sampingan, jumlahkan gaji Anda dan penghasilan sebagai pengemudi taksi online. Mengingat penghasilan pengemudi taksi online tak menentu, gunakan angka rata-rata dari penghasilan yang selama ini Anda dapatkan. Atau, agar lebih aman, gunakan angka penghasilan yang terendah.

Jika Anda baru akan memulai, lakukan survei kecil-kecilan dengan cara bertanya kepada pengemudi yang sudah lebih berpengalaman. Untuk berjaga-jaga, ambil estimasi penghasilan terendah.

Setelah membandingkan antara total cicilan dan penghasilan, bagaimana hasilnya? Apabila ternyata belum ideal, artinya Anda masih harus mencari sumber pemasukan tambahan lainnya. Atau, Anda harus berpikir ulang apakah memang akan terus melanjutkan kredit mobil?

(Baca juga:  Hitung Cicilan Kredit dengan Simulasi Pinjaman Bank)

Siapkan dana darurat

Mengingat penghasilan sebagai driver online tidak pasti, sangat penting bagi Anda untuk punya dana darurat. Cobalah sisihkan penghasilan setiap bulan untuk mengumpulkan dana darurat. Dana ini akan sangat berguna untuk menghadapi situasi tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar.

Dana darurat berjumlah 6-15 kali rata-rata pengeluaran bulanan. Bagi yang masih lajang, sebaiknya memiliki dana darurat sebesar 6 kali pengeluaran bulanan. Sementara   bagi yang sudah menikah dan belum memiliki anak, 6-9 kali pengeluaran bulanan keluarga.

Jika sudah punya satu anak, jumlahnya sebaiknya mencapai 9-12 kali pengeluaran bulanan keluarga. Dan apabila telah memiliki dua anak, jumlahnya lebih banyak lagi yaitu 12-15 kali pengeluaran   bulanan keluarga.

Jangan jadikan sebagai sumber penghasilan utama

Selain karena penghasilan yang tak menentu, saat ini semakin banyak saingan pengemudi taksi online. Nyatanya, pemerintah mengeluarkan moratorium karena jumlahnya sudah semakin banyak. Artinya, terbilang kurang aman jika Anda menjadikan pengemudi taksi online sebagai pekerjaan utama, apalagi satu-satunya.

Bangunlah sumber pemasukan lain yang bisa menyeimbangkan kondisi finansial. Misalnya, membuka usaha franchise yang modalnya dibawah Rp5 juta. Atau, jika Anda sempat berpikiran ingin berhenti dari pekerjaan utama dan fokus menjadi pengemudi online, sebaiknya pertimbangkan kembali hal tersebut.

(Baca juga:  7 Cara Memilih Bisnis Franchise Terbaik Bermodal Kecil)

Kantongi asuransi

Ada banyak risiko mengerikan yang menghantui seorang pengemudi taksi online. Hal itu bisa berupa sakit karena kelelahan atau kecelakaan. Maka dari itu, pengemudi idealnya telah terlindungi dengan baik oleh asuransi.

Asuransi terpenting bagi setiap orang yaitu asuransi kesehatan. Anda bisa menggunakan perlindungan dari BPJS Kesehatan atau asuransi swasta. Asuransi kesehatan akan mengurangi bebas finansial seseorang yang sakit.

Bagi pengemudi, asuransi kendaraan juga sangat penting. Terdapat dua jenis asuransi kendaraan yaitu all risk insurance dan Total Loss Only/TLO. Asuransi all risk bisa dibilang adalah asuransi yang menjamin segala risiko. Artinya, asuransi menanggung segala jenis kerusakan, mulai dari yang ringan, berat, hingga kehilangan.

Sementara TLO adalah asuransi yang hanya menjamin jika total kerugian sama atau lebih besar dari 75 persen dari harga kendaraan.

Jangan memforsir tenaga

Apa hubungannya memforsir tenaga dengan keuangan? Jika Anda terlalu berlebihan memforsir tenaga untuk mencari penumpang sebanyak-banyaknya, maka tubuh Anda akan rentan sakit. Ketika sakit, tentu akan memerlukan biaya untuk berobat  dan perawatan di rumah sakit bukan?

Anda tidak mau kan sudah lelah-lelah bekerja tetapi ujung-ujungnya harus mengeluarkan banyak uang untuk sembuh dari sakit? Bersyukurlah apabila sudah ada asuransi kesehatan. Namun ingat, dalam situasi tertentu ada komponen biaya yang tidak ditanggung oleh asuransi, jadi Anda harus tetap memiliki dana darurat.

Kerugian finansial lainnya jika Anda sakit adalah, Anda tidak bisa bekerja. Meski Anda tidak bisa bekerja, kebutuhan harian harus tetap terpenuhi. Rugi bukan? Maka, atur waktu sedemikian rupa agar tetap punya waktu yang cukup untuk beristirahat.