Cegah Mata Minus Pada Anak-anak: Batasi Penggunaan Gadget Salah Satunya!

Di era sekarang ini, anak-anak sangat dekat dengan gadget bahkan tak sedikit yang kecanduan. Padahal, penggunaan gadget yang berlebihan bisa membawa dampak buruk, salah satunya mengganggu kesehatan mata. Ya, anak-anak berlebihan menggunakan gadget dihantui risiko mata minus.  

mata minus pada anak-anak

Putri dari artis Gisella Anastasia (Gisell) yaitu Gempita Noura Marten (Gempi) yang masih berusia empat tahun rupanya memiliki mata minus dan silinder.

Hal itu terlihat dari unggahan Gisell di akun Instagramnya. Karena hal tersebut, Gisell akan lebih galak mengenai aturan menonton televisi dan main gadget untuk anaknya, inilah petikan pengakuannya:

“…Sebel, sempet marahin Gem krn sering nonton sambil tiduran tapi langsung yg paling dominan adalah rasa bersalah sama diri sendiri kenapa kok ga lebih tegas untuk ngingetin anak supaya lebih taat cara ntn tv nya:( Maafin ya Gem.. gapapa ya mulai skrg mama lbh galak sm Gempi soal aturan ntn tv dan main gadget…

Nah, bagi kamu yang punya anak, yuk cegah dari sekarang agar mata anak-anak tetap sehat.

Penyebab Mata Minus pada Anak-anak

Penyebab Mata Minus pada Anak

Mata minus atau rabun jauh atau istilah medisnya myopia terjadi ketika bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina. Padahal, pada mata yang normal, bayangan akan jatuh tepat di permukaan retina.

Mengapa? Karena pada mata minus, kornea mata terlalu melengkung dan sumbu bola mata lebih panjang. Minus terbagi tiga yaitu miopia rendah (minus 0.5 hingga 3D), sedang (minus 3D hingga 6D), dan berat (di atas 6D).

Mata minus pada anak-anak penyebabnya antara lain adalah hal-hal berikut ini:

  • Faktor keturunan
  • Pemakaian gadget dalam waktu lama
  • Sering membaca buku terlalu dekat
  • Belajar di ruangan dengan penerangan yang kurang

(Baca Juga: Penyakit Musim Kemarau pada Anak-anak: Diare Sampai Sakit Mata)

Gejala Mata Minus pada Anak-anak

Gejala Mata Minus pada Anak

Anak-anak yang memiliki mata minus memperlihatkan berbagai gejala lewat perilakunya. Jika terdapat tanda-tanda di bawah ini pada anak, cobalah untuk segera memeriksakan mata anak ke ahlinya.

1. Tidak Jelas Saat Melihat Benda yang Jauh

Saat harus melihat benda yang jauh, anak-anak dengan mata minus akan merasa kesulitan melihat dengan jelas.

Mereka akan cenderung mengedip-ngedipkan matanya untuk memfokuskan pandangan. Kalau kamu sering melihat ini dilakukan anak-anak, sebaiknya mulai waspada ya.

2. Nonton Televisi atau Membaca dengan Jarak Sangat Dekat

Karena kesulitan melihat dengan fokus benda yang terlalu jauh, anak dengan mata minus akan berusaha lebih mendekat ke benda tersebut.

Misalnya saja saat menonton televisi, si anak akan memindahkan posisi duduknya semakin dekat ke televisi. Atau, ketika membaca buku, akan mendekatkan jaraknya sangat dekat ke mata.

3. Kesulitan atau Salah Ketika Membaca Tulisan di Papan Tulis

Di sekolah, anak-anak dengan mata minus kerap kesulitan membaca tulisan yang ada di papan tulis. Mereka akan sering meminta pindah tempat duduknya ke depan. Jika anak sering mengalami hal ini, maka bisa jadi ada yang tidak beres dengan matanya.

4. Sering Pusing

Tanda lain yang mungkin diperlihatkan anak-anak dengan mata minus adalah sering pusing. Pusing terjadi sebagai efek dari mata yang kelelahan. Mata mengalami ketegangan karena berupaya memfokuskan pandangan.

Cara Mencegah Mata Minus pada Anak-anak

Cara Mencegah Mata Minus pada Anak

Kamu dapat melakukan berbagai upaya pencegahan mata minus pada anak-anak dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Batasi Penggunaan Gadget dan Televisi

American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 2016 mengeluarkan panduan tentang penggunaan gadget pada anak-anak. AAP menyarankan anak-anak yang berusia di bawah 18 bulan tidak memakai gadget dalam bentuk apa saja, terkecuali untuk aktivitas video chatting.

Anak-anak yang usianya 18-24 bulan, disarankan menonton acara edukatif dan berkualitas dengan didampingi orang tua.

Untuk anak-anak usia 2-5 tahun, disarankan untuk tidak menonton televisi dan atau main gadget lainnya lebih dari satu jam sehari dan masih harus didampingi. Kalau anak sudah lebih besar, yaitu berusia 6 tahun atau lebih, tentukan batas waktu menggunakan gadget.

2. Perbanyak Aktivitas di Luar Ruangan

Penelitian dari The London School of Hygiene and Tropical Medicine membuktikan bahwa sinar ultraviolet B (UVB) pada sinar matahari memiliki manfaat bagi kesehatan mata. Manfaat utamanya adalah untuk mengurangi risiko terjadinya myopia.

Sementara ahli mata dari University College of Optometry di Ohio, Donald Mutti, pernah melakukan penelitian terhadap 514 anak kelas 3 SD.

Lima tahun kemudian, sebanyak seperlima dari anak-anak tersebut menderita myopia. Penelitian itu menemukan, anak-anak lain yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan tidak menderita myopia.

3. Berikan Makanan Bergizi

Makanan bergizi akan memberikan dampak positif pada kesehatan mata anak. Kandungan omega-3 pada ikan salmon atau tuna dapat mengurangi risiko katarak dan mata minus. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli punya sifat antioksidan yang baik untuk kesehatan mata.

Wortel juga sudah dikenal baik untuk mata karena punya kandungan beta-karoten tinggi. Makanan lain yang mengandung vitamin A yang baik untuk mata seperti telur dan daging sapi.

(Baca Juga: Cara Menjaga Mata Tetap Sehat Meski Seharian Mantengin Gadget)

4. Perhatikan Penerangan yang Cukup di Ruangan

Penerangan yang cukup di ruangan akan membantu mencegah mata minus. Karena jika melakukan aktivitas seperti membaca dan memakai gadget di tempat gelap, mata harus menyesuaikan diri.

Jadi, pastikan kamar anak-anak punya penerangan yang cukup ya. Penerangan yang cukup artinya juga tidak terlalu terang agar mata tidak mudah lelah.

5. Ingatkan untuk Memberi Jarak Mata dengan Buku

Ketika anak sedang belajar, ingatkan untuk memberi jarak yang cukup antara mata dengan buku. Jarak idealnya antara 25 cm sampai 30 cm. Nah, mulai dari sekarang, coba lebih perhatikan ketika anak sedang belajar ya!

Kamu juga sebaiknya memberikan perlindungan yang tepat untuk keluarga berupa asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan akan mengurangi beban finansial ketika keluarga tertimpa sakit. Cek pilihannya di CekAja.com!