Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham, dari Fundamental Perusahaan hingga Kondisi Ekonomi
4 menit membacaPerubahan harga saham dari naik ke turun atau sebaliknya sangatlah lumrah terjadi. Hal ini karena adanya faktor yang mempengaruhi harga saham tersebut.
Bagaimana tidak? Ketika dihadapkan pada dua faktor utama, yakni fundamental dan teknikal, maka gejala fluktuasi harga saham kemungkinan akan terlihat.
Oleh sebab itu, banyak investor pemula yang disarankan untuk paham betul cara “bermain” saham dan apa saja faktor yang mempengaruhi harga saham tersebut bila tak ingin menanggung kerugian.
Soalnya instrumen investasi ini memiliki pola yang berbeda dari jenis investasi lainnya. Jika dilakukan secara asal-asalan, bukan keuntungan melimpah yang akan didapat, melainkan kerugian dalam jumlah besar.
(Baca Juga: Lebih Pilih Asuransi atau Investasi? Yuk, Pahami Bersama)
Pahami Pergerakan Indeks Saham Saat Menganalisis Perubahan Harga Saham
Sebelum kamu mencari tahu lebih dalam mengenai faktor yang mempengaruhi harga saham, ada baiknya memang kamu paham akan berbagai macam jenis indek saham di Indonesia, salah satunya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG.
IHSG ini sangatlah dibutuhkan guna memahami pergerakan harga saham di Indonesia, sehingga dapat dijadikan acuan pada portofolio saham.
Selain itu, parameter IHSG juga umumnya dijadikan acuan pada tren pasar bursa, sebab seluruh harga saham yang tercatat di BEI ada di IHSG.
Ketika indeks saham mengalami kenaikan, maka sebagian besar harga saham juga turut bergerak naik. Sebaliknya, jika indeks saham mengalami penurunan, maka sebagian besar harga saham pun juga bergerak turun.
5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Jadi, sudah paham kan betapa pentingnya pergerakan indeks saham? Selanjutnya kamu perlu tahu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham sebelum kamu memutuskan untuk bermain pada instrumen investasi yang satu ini.
1. Kondisi Fundamental Perusahaan
Setiap perusahaan tentu membutuhkan investor guna ekspansi bisnis maupun menjaga arus kas tetap berjalan.
Maka dari itu, penting halnya bagi manajemen perusahaan untuk membuat kinerja seluruh karyawan pada perusahaan tersebut tetap stabil, atau bahkan bergerak naik selama satu kuartal.
Begitupula dengan kebijakan yang diambil, seperti menyangkut perihal akuisisi, merger, maupun divestasi.
Kebijakan-kebijakan ini haruslah dipikirkan secara matang karena otomatis nantinya akan menjadi faktor yang mempengaruhi harga saham.
Misal, perusahaan yang kamu miliki melakukan merger dengan perusahaan lain guna meningkatkan popularitas kedua perusahaan.
Hal ini jelas saja menimbulkan berbagai anggapan, terutama bagi investor yang menganggap bahwa perusahaan milikmu adalah perusahaan yang kuat karena menggandeng perusahaan lain. Efeknya, harga saham perusahaan mengalami kenaikan yang cukup pesat.
2. Gejala Turun-Naiknya Kurs Rupiah Atas Mata Uang Asing
Faktor yang mempengaruhi harga saham berikutnya adalah gejala turun-naiknya kurs Rupiah atau fluktuasi terhadap mata uang asing.
Konsekuensinya sendiri bisa dirasakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang memang memiliki utang mata uang asing.
Jika sewaktu-waktu kondisi nilai tukar Rupiah menurun, maka imbasnya bakal langsung dirasakan oleh perusahaan terbuka, terutama yang bergerak di bidang ekspor impor.
Apabila kegiatan ekspor menurun dapat diartikan sebagai penurunan penjualan produk-produk perusahaan di suatu negara, maka kemungkinan untuk membeli saham adalah hal mustahil.
Begitupun dengan kondisi impor yang tinggi pada suatu negara, sehingga image perusahaan akan terlihat lemah di mata para investor.
Akibatnya, pihak perusahaan akan menanggung modal lebih besar untuk membeli bahan baku dan juga biaya operasional sendiri.
3. Tren Beli-Membeli Investor
Kalau yang satu ini sih sudah pasti dipahami dan dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham.
Betapa tidak, tren beli-membeli di kalangan investor ini biasanya memiliki efek yang besar dan berjamaah dalam dunia bursa.
Sebagai contoh, harga saham mengalami kenaikan akibat beberapa investor membeli saham A, maka investor-investor lainnya pun tak mau ketinggalan untuk membeli saham tersebut.
Sementara, kalau banyak investor yang akhirnya memutuskan untuk menjual saham tersebut itu berarti harga saham akan mengalami penurunan.
Tren beli-membeli ini juga dikenal dalam dua istilah loh, yaitu bullish dan bearish. Bullish diartikan sebagai kondisi di mana harga saham di pasaran mengalami kenaikan, dan sebaliknya bearish diartikan sebagai kondisi di mana harga saham turun.
4. Manipulasi Harga Saham dan Kepanikan
Mungkin kamu akan beranggapan bahwa manipulasi harga saham adalah hal negatif yang seharusnya tidak dilakukan.
Tapi percaya atau tidak, kondisi seperti itu sering kali dilakukan dan sudah menjadi lumrah, terutama di kalangan investor besar yang memiliki banyak modal.
Mereka bisa saja memanfaatkan kekuatan media massa untuk memanipulasi harga saham, baik untuk menurunkan maupun meningkatkan harga guna mencapai tujuannya. Sehingga hal ini juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham.
Tidak hanya itu saja, kepanikan akan perubahan image suatu perusahaan pun dianggap menjadi faktor lainnya yang mengakibatkan harga saham menurun.
Perubahan image ini bisa terjadi karena tersebarnya berita negatif di media massa mengenai perusahaan, sehingga para investor menjual saham tersebut.
5. Kondisi Ekonomi Negara
Terakhir, faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kondisi ekonomi. Seperti halnya fluktuasi kurs Rupiah terhadap mata uang asing
Ekonomi negara maupun global juga memiliki efek yang tak main-main untuk pasar modal. Beberapa indikator ekonomi yang mengakibatkan harga saham tidak stabil, yaitu:
- Suku bunga acuan akibat kebijakan moneter tiap negara yang berbeda. Jika suku bunga mengalami kenaikan, maka perusahaan dengan utang perbankan akan mengalami penyusutan laba.
- Tingkat inflasi mempengaruhi kenaikan suku bunga acuan sehingga bunga kredit mengalami kenaikan.
- Penurunan Indeks Harga Konsumen yang berakibat pada terjadinya deflasi.
(Baca Juga: Jenis-jenis Emas untuk Investasi, Mana yang Jadi Pilihan Terbaik?)
Itulah bermacam faktor yang mempengaruhi harga saham. Ingat, instrumen investasi yang satu ini memang enggak bisa dilakukan secara abal-abal ya.
Jadi, kalau kamu masih belum yakin untuk bermain saham, sebaiknya dipikirkan kembali risikonya. Kalau kamu ingin coba berinvestasi, kamu bisa cari tahu tentang KoinRobo.
Dengan KoinRobo melalui fitur RoboLending, nantinya akan secara otomatis mendiversifikasikan penyaluran dana secara maksimal, dengan tujuan untuk mendapatkan imbal hasil dari penerima atau pengguna dana.
Adapun, hal tersebut pastinya sudah terprediksi sebelumnya, berdasarkan data historis dari aktivitas Pendana KoinWorks dari waktu ke waktu.
Sehingga, pemilik modal atau penyalur dana, bisa mendapat perhitungan keuntungan yang lebih maksimal. Kamu bisa coba investasi ini lewat CekAja.com dengan klik banner di bawah ini!