Hari Kanker Sedunia: Waspadai 5 Pemicu yang Sering Dianggap Sepele

Hari kanker sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Tujuannya untuk mengajak semua orang agar lebih waspada terhadap penyakit yang mematikan itu. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer, terdapat sekitar 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian karenanya.

asuransi kesehatan dan jiwa

Tahun ini, tema yang diangkat adalah ‘Kita Bisa, Aku Bisa’ dengan sub tema ‘Aku Bisa Deteksi Dini Kanker, Kita Bisa Melawan Kanker’.

Hal itu menekankan bahwa deteksi kanker sejak dini merupakan faktor yang sangat penting. Dengan harapan, jumlah pengidap kanker dapat berkurang di masa depan dan kualitas hidup.

Fakta Pengidap Kanker di Indonesia

Jumlah pengidap kanker di Indonesia berada level yang cukup tinggi. Secara ranking posisinya berada pada urutan kedelapan se-Asia Tenggara dengan rasio sebesar 136.2/100.000 penduduk.

Jika dibagi menurut jenis penyakitnya, Kanker paru, kolorektal, lambung, hati, dan payudaralah yang paling banyak diderita.

Sementara pada anak, leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang. Leukemia atau kanker darah menduduki peringkat tertinggi kasus kanker padar anak.

Hal itu bisa terjadi lantaran lemahnya penanganan dan juga mitigasi penyebaran penyakit ini. Umumnya penderita leukimia adalah mereka yang masih berusia di bawah 15 tahun.

Berdasarkan data Januari hingga September 2017 lalu, pembiayaan untuk kanker juga menempati urutan kedua setelah jantung sebagai penyakit yang ‘menguras’ BPJS Kesehatan. Nilai pembiayaannya bahkan mencapai Rp2,1 triliun.

Angka yang fantastis trrsebut menunjukkan betapa tingginya jumlah penderita kanker dari hari ke hari.

(Baca juga: Mengenal Kanker Kulit Melanoma yang Serang Menantu Hatta Rajasa)

5 Pemicu Kanker yang Tak Biasa

Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal (tumor), tepatnya dari sel-sel jaringan tubuh. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

Sehingga membuat fungsi tiap organ yang terserang pun rusak. Perlu diketahui, tidak semua tumor adalah kanker.

Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas, sedangkan kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

Setiap orang berisiko terkena kanker. Pun, ada berbagai macam faktor penyebab kanker.

Beberapa di antaranya karena genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Di samping itu, kebiasaan-kebiasaan yang turut memicu timbulnya kanker harus Anda waspadai. Sekilas tampak sepele, namun pengaruhnya justru cukup besar!

(Baca juga: Kanker Ini Bisa Muncul karena Stres Bekerja)

1. Tidak mengunakan sun block

Sering berkegiatan di luar? Penggunaan sun block amatlah penting. Sekalipun hanya ke kantor dengan naik motor misalnya.

Menurut Skin Cancer Foundation, penggunaan tabir surya bersifat wajib, di musim apapun demi menurunkan risiko kanker kulit.

Karena paparan sinar matahari langsung akan menyebabkan radiasi ultraviolet yang bukan cuma merusak kulit, tapi juga merangsang pertumbuhan sel kanker.

2. Duduk terlalu lama

Kanker bukan hanya akan timbul lantaran kebiasaan buruk yang sudah menjadi rahasia umum. Seseorang yang kerap duduk terlalu lama setiap hari, juga berisiko terkena kanker seperti kolon, endometrial, dan paru-paru.

Penyebab ini berkaitan dengan kurangnya aktivitas fisik. Bayangkan jika dalam sehari, Anda duduk selama 8 jam untuk bekerja.

Otomatis, antioksidan tidak bekerja maksimal sehingga radikal bebas lebih banyak terkandung dalam tubuh.

3. Konsumsi gula berlebihan

Kebiasan makan atau minum sesuatu yang mengandung banyak gula, tanpa disadari ternyata membahayakan bagi tubuh. Selain menyebabkan obesitas dan diabetes, gula juga ternyata bisa memicu penyakit kanker.

Tahukah Anda kalau gula itu makanan favorit sel kanker? Ya, mengonsumsi gula berlebih, berarti tubuh ikut memberi makan sel kanker.

Akibatnya, sel kanker berkembang tak terkendali hingga menimbulkan kerusakan yang serius.

(Baca juga: Enam Fakta Kanker Prostat yang Harus Diwaspadai Pria)

4. Tidur dengan ponsel menyala

Ponsel memiliki peran multifungsi untuk mempermudah komunikasi dan pekerjaan. Namun di sisi lain, ada kekhawatiran mengenai efek radiasinya pada kesehatan.

Pasalnya benda ini akan selalu mengeluarkan frekuensi radio saat menerima sinyal. Praktis, meletakkan ponsel dekat kepala, terutama ketika tidur memiliki pengaruh yang besar terhadap risiko kanker otak.

5. Makanan panas

Makanan atau minuman yang dikonsumsi dalam keadaan terlalu panas, diam-diam juga mengakibatkan kanker khususnya pada kerongkongan. Hal ini berkaitan dengan suhu yang tinggi, sehingga kerongkongan bekerja sangat keras menerima makanan tersebut.

Dengan begitu, Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun menghimbau untuk tidak mengonsumsi makan atau minum yang sangat panas.

(Baca juga: 10 Pekerjaan yang Membuatmu Berisiko Terkena Kanker)

Jangan Takut Deteksi Dini Kanker!

Besarnya angka penderita kanker di Indonesia sebenarnya bisa dikurangi jika membiasakan hidup sehat. Anda hanya perlu melakukan olahraga, mengkonsumsi buah, sayur serta hindari pengawet juga alkohol dan rokok.

Kemudian lakukan deteksi kanker sedini untuk melihat potensi risikonya. Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu menyebutkan, kesadaran masyarakat untuk deteksi dini kanker publik masih rendah.

Padahal tanpa disadari, hal itulah yang menyebabkan jumlah pengidap kanker terus bertambah. Oleh karena itu kebanyakan penderita kanker baru menyadari penyakitnya setelah memasuki stadium yang cukup parah.

Deteksi kanker dapat dilakukan langsung pada dua klinik YKI (Yayasan Kaker Indonesia), yakni di kantor pusat Jalan Sam Ratulangi No. 35 Menteng, Jakarta Pusat dan di Jalan Lebak Bulus Tengah No. 9 Jakarta Selatan.