Kredit Produktif: Pengertian, Jenis, dan Perbedaan dengan Kredit Konsumtif

Pernah mendengar istilah kredit produktif? Jadi, kredit produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan.

Kredit Produktif: Pengertian, Jenis, dan Perbedaan dengan Kredit Konsumtif

Mungkin, bagi sebagian masyarakat Indonesia, pinjaman kredit masih dipandang sebagai hal yang buruk. Sebagian dari mereka menganggap bahwa dengan kredit, seseorang akan menjadi lebih konsumtif.

Namun, tidak semuanya demikian. Ada kredit yang justru sangat bermanfaat dan membantu finansial seseorang, salah satunya kredit produktif.

Mengenal Kredit Produktif

Kredit produktif ditinjau dari segi bahasa merupakan gabungan dari dua kata, yakni kredit dan produktif.

Secara umum, kredit merupakan salah satu transaksi finansial yang sifatnya tidak tunai atau angsuran. Dalam arti lain, kredit juga merupakan pinjaman yang harus dibayar beserta bunganya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Sedangkan kata produktif, memiliki arti bersifat atau mampu menghasilkan sesuatu, biasanya dalam jumlah besar.

Jika diartikan secara keseluruhan, kredit produktif adalah jenis pinjaman yang bertujuan untuk menambahkan atau meningkatkan penghasilan.  Secara singkat, kredit produktif diartikan sebagai teknik cicilan untuk bisnis atau membuka usaha.

(Baca Juga: Ini Dia 4 Kelebihan Kredit Dengan Agunan dari BFI Finance, yang Harus Diketahui!)

Apa Bedanya dengan Kredit Konsumtif?

Pinjaman kredit, umumnya masih dipandang sebagai hal negatif dalam perspektif masyarakat. Hal tersebut bisa terjadi karena kurang meratanya tingkat edukasi keuangan di berbagai lapisan masyarakat.

Padahal, kredit pinjaman memiliki berbagai jenis yang tidak hanya bersifat negatif. Dua diantaranya adalah kredit kredit produktif dan konsumtif.

Kredit produktif adalah melakukan pinjaman dengan skema cicilan dan kemudian menjadikannya sebagai ajang menambah penghasilan.

Misalnya ketika kamu membeli bangunan ruko dengan menggunakan KPR, lalu kamu menjadikan ruko tersebut studio foto. Kemudian laba dari jasa foto yang bisa kamu gunakan untuk membayar cicilan KPR itu sendiri.

Sedangkan kredit konsumtif merupakan teknik peminjaman uang dengan skema cicilan untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Biasanya digunakan untuk membeli barang demi memenuhi hasrat pribadi.

Misalnya membeli smartphone, laptop, dan barang-barang branded menggunakan kartu kredit demi terlihat gaul.

Jenis Kredit Produktif

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kredit produktif menekankan pada pinjaman yang dapat menghasilkan uang tambahan. Salah satu contohnya juga telah disinggung di atas.

Namun, sebenarnya kredit produktif merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh bank, lho. Seperti apa sih bentuknya? Berikut jenis kredit produktif yang ditawarkan secara langsung oleh bank.

1. Kredit Modal Kerja (KMK)

Bagi pebisnis, kredit modal kerja bisa menjadi pilihan sebagai sebuah solusi. Jika modal berbisnis dirasa masih kurang, baik untuk pebisnis baru maupun pebisnis lama, kamu bisa memanfaatkan fasilitas bank yang satu ini.

Misalnya kamu telah memiliki bisnis sebelumnya dan ingin memperluas jangkauan bisnis, maka kamu bisa mengajukan KMK. Kamu tinggal pergi ke bank dan memenuhi beberapa persyaratannya.

Melalui KMK, kamu perlu memberi jaminan yang bisa berupa, tanah dan bangunan, kendaraan, deposito atau mesin perusahaan untuk memperoleh pinjaman.

2. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

KPR merupakan sebuah kebijakan dari bank, yang bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan hunian dengan modal yang tidak terlalu besar. 

Kamu hanya perlu menyiapkan uang muka dan membayar cicilan rumah sesuai tenor yang telah disepakati.

Melalui KPR, kredit produktif bisa terjadi ketika kamu memutuskan mengubah properti yang telah dibeli menjadi lahan bisnis. Seperti apartemen atau rumah yang dapat kamu sewakan kembali atau berjualan di ruko.

3. Kredit Usaha

Jenis kredit produktif terakhir yang bisa kamu gunakan adalah kredit usaha. Melalui kredit usaha, kamu bisa mendapatkan pendanaan sebagai modal awal usaha dalam kurun waktu tertentu.

Sebelum mengajukan kredit usaha, kamu perlu memperhatikan kebijakan bank terkait agunan yang diberikan. 

Pastikan juga sudah mengetahuinya di awal, sehingga bisa meminimalisir resiko buruk saat menjalankan usaha.

(Baca Juga: Mengenal Kredit Dengan Agunan, Pemberi Pinjaman Dana!)

Itulah sekilas mengenai kredit produktif, perbedaannya dengan kredit konsumtif beserta jenis-jenisnya.

Kamu bisa mengajukan kredit produktif melalui pinjaman dengan skema kredit dengan agunan.

Pengajuan pinjaman kredit dengan agunan bisa kamu lakukan dengan mudah. Kamu hanya perlu memenuhi persyaratan seperti foto KTP, slip gaji, serta harta yang ingin diagunkan.

Setelah persyaratan terpenuhi, dan pihak bank telah menyetujui, kamu bisa langsung mendapatkan dana yang diinginkan.

Pinjaman dana melalui skema kredit dengan agunan memiliki berbagai keunggulan, salah satunya suku bunga yang rendah.

Kamu bisa mengajukan kredit dengan agunan secara cepat, mudah, dan aman melalui CekAja.com. Kamu bisa mengajukan cukup melalui smartphone tanpa harus keluar rumah.

Tunggu apalagi? Yuk, ajukan kredit dengan agunan sekarang juga melalui CekAja.com!