Mengenal Vaksin Johnson and Johnson Sekali Suntik untuk Masyarakat Usia 18+

Hayo, di antara kamu siapa yang sudah mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik? Kalau belum, yuk berkenalan bareng CekAja! Karena pada artikel kali ini, CekAja akan mengulas lengkap informasi seputar vaksin Johnson and Johnson.

Mengenal Vaksin Johnson and Johnson Sekali Suntik untuk Masyarakat Usia 18+

Buat kamu yang belum tahu, baru-baru ini Indonesia kehadiran satu jenis vaksin baru, yang bernama Johnson and Johnson.

Vaksin ini memiliki kegunaan yang sama dengan jenis vaksin lainnya, yaitu untuk memperkuat imunitas tubuh dalam melawan virus Covid-19.

Namun di samping kegunaannya yang sama, vaksin Johnson and Johnson ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki jenis vaksin lainnya.

Penasaran? Kalau begitu, yuk mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik bersama, dari sejumlah informasi yang akan CekAja ulas secara lengkap khusus untuk kamu.

Kehadiran Vaksin Johnson and Johnson di Indonesia

Karena ingin mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik, maka pertama-tama kamu harus tahu dulu kehadiran vaksin Johnson and Johnson di Indonesia.

Jadi seperti yang sudah disinggung sebelumnya, vaksin Johnson and Johnson ini baru saja masuk ke Indonesia pada Sabtu, 11 September 2021.

Vaksin yang merupakan hasil kerja sama dengan pemerintah Belanda melalui skema bilateral ini, pertama kali diberikan ke Indonesia sebanyak 500 ribu dosis.

Untuk pendistribusiannya sendiri, vaksin Johnson and Johnson akan lebih dulu diberikan ke daerah aglomerasi di pulau Jawa yang cakupan vaksinasinya masih cukup rendah.

Pendistribusian ini pun akhirnya bisa dilakukan, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat, atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Johnson and Johnson.

Tidak hanya itu, izin penggunaan darurat ini pun sudah dikeluarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

Dikeluarkannya izin penggunaan darurat ini sejatinya bukan tanpa alasan. Melainkan, telah melalui pengkajian intensif terhadap keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Johnson and Johnson sendiri.

Dalam pengkajiannya juga melibatkan banyak pakar di bidang farmakologi, imunologi, klinis, epidemiologi, virologi, biomedik, dan apoteker yang tergabung dalam tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19, ITAGI, dan juga asosiasi klinis terkait.

(Baca Juga: Daftar Lokasi Vaksin Moderna Jakarta)

Pemberian Dosis untuk Vaksin Johnson and Johnson

Agar lebih mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik, sepertinya tidak cukup jika kamu hanya mengetahui informasi terkait kehadirannya saja.

Kamu juga perlu mengetahui jumlah pemberian dosis untuk vaksin ini, agar bisa mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik dengan lebih baik.

Jadi, vaksin ini berbeda dengan jenis vaksin Covid-19 lainnya, karena hanya diberikan dalam satu kali dosis penyuntikan (0,5 ml) secara intramuskular.

Sebab untuk satu suntikannya saja, vaksin ini mampu menghasilkan aktivitas yang kuat dan persisten terhadap vaksin Covid-19 varian Delta, maupun varian lainnya yang dapat menyebar dengan sangat cepat.

Apalagi jika dilihat secara data, vaksin ini memiliki daya tahan respon imun yang berlangsung setidaknya selama delapan bulan.

Maka dari itu, vaksin ini lebih ditujukan untuk masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas, karena efek yang ditimbulkan sangat kuat terhadap imunitas tubuh.

Hal itu bisa dilihat dari aktivitas antibodi yang mampu menetralisir varian Delta pada tingkat lebih tinggi, meskipun hanya diberikan singleshot vaksin Johnson and Johnson saja.

Lebih dari itu, dalam uji ENSEMBLE, vaksin ini mampu melawan penyakit kritis secara efektif, yakni sekitar 85 persen.

Bahkan, vaksin Johnson and Johnson juga menunjukkan perlindungan yang kuat terhadap pasien rawat inap serta kematian.

Efikasi Vaksin Johnson and Johnson

Berbicara soal mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik, sepertinya belum bisa dikatakan mengenal, jika kamu belum mengetahui efikasi dari vaksin ini sendiri.

Pasalnya, vaksin ini memiliki efikasi untuk mencegah keseluruhan gejala Covid-19 sebesar 67,2 persen, jika dilihat dari hasil uji klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi.

Angka dari efikasi vaksin tersebut pun berbeda, jika diberikan kepada orang dengan usia 18 tahun ke atas untuk pencegahan gejala Covid-19 sedang hingga berat, yaitu 66,1 persen.

Daftar Penerima Vaksin Johnson and Johnson

Kalau ditanya siapa saja yang berhak menerima vaksin Johnson and Johnson, kamu pasti otomatis menjawab mereka yang sudah berusia 18 tahun ke atas.

Namun di luar itu, vaksin ini juga bisa diberikan kepada ibu menyusui, orang-orang yang pernah menderita Covid-19, atau orang-orang yang memiliki kondisi medis dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti paru-paru, obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung signifikan.

Hanya saja, orang-orang tersebut harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sebelum menerima vaksin Johnson and Johnson.

Di samping itu, ada beberapa orang yang tidak diperkenankan menerima vaksin Johnson and Johnson, di antaranya yaitu:

  • Orang yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap komponen vaksin jenis apapun
  • Orang yang berusia di bawah 18 tahun
  • Orang yang memiliki suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celsius.

Efek Samping Vaksin Johnson and Johnson

Dari beberapa pembahasan di atas, kamu mungkin sudah cukup mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik dengan cukup baik.

Tetapi belum afdal rasanya, jika kamu belum mengetahui efek sampingnya. Yang mana, efek samping dari vaksin ini ternyata cukup banyak, namun kadarnya ringan hingga sedang, yaitu:

  • Demam
  • Merasa lelah
  • Nyeri sendi
  • Nyeri di area tubuh bekas suntikan
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Diare.

Gejala-gejala tersebut tidak semuanya pasti dirasakan oleh penerima vaksin Johnson and Johnson. Ada beberapa orang yang hanya merasakan beberapa efeknya saja, atau bahan tidak merasakan efek samping apapun.

(Baca Juga: Negara yang Menerapkan Vaksinasi Covid-19)

Nah, dari sejumlah informasi yang sudah dibahas sebelumnya, kini kamu sudah cukup mengenal vaksin Johnson and Johnson sekali suntik, bukan?

Dari semua penjelasan tersebut, kamu mungkin tertarik untuk segera menerima vaksin Covid-19 jenis Johnson and Johnson.

Namun, meskipun nantinya kamu sudah menerima vaksin tersebut, jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik, dan lindungi diri dengan proteksi tambahan dari asuransi kesehatan.

Sebab, asuransi kesehatan nantinya akan menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan selama kamu sakit.

Jadi, kamu tidak perlu lagi pusing memikirkan besarnya biaya pengobatan yang harus dibayarkan, karena sudah ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Maka dari itu, buat kamu yang hingga saat ini belum melindungi diri dengan asuransi kesehatan, bisa segera mengajukannya secara online melalui CekAja.com.

Di sana, tersedia banyak produk asuransi kesehatan dari perusahaan ternama dan terpercaya, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Tidak hanya itu, proses pengajuannya pun sangat mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah tercatat secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau begitu, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!