4 Modus Penipuan Investasi Saham yang Harus Diwaspadai

Ramainya tren investasi belakangan ini, menjadi peluang bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk melancarkan modus penipuan investasi saham. Dan terhitung sejak saat itu, ternyata sudah banyak korban yang terkena modus penipuan tersebut.

4 Modus Penipuan Investasi Saham yang Harus Diwaspadai

Modus penipuan investasi saham sendiri ada banyak sekali bentuknya. Mulai dari kegiatan kelas belajar investasi saham di media sosial, pura-pura mengaku sebagai karyawan resmi perusahaan sekuritas, hingga melalui software atau robot trading.

Intinya, semua modus penipuan investasi tersebut, sudah berhasil menggaet banyak korban. Sehingga sangat penting untuk kamu, khususnya yang sedang berkecimpung di dunia investasi, agar selalu waspada dan berhati-hati.

Lantas, bagaimana cara yang bisa dilakukan agar tidak terperangkap dengan modus tersebut? Tentu sangat gampang!

Yang paling utama dan penting untuk diperhatikan, yaitu apa saja modus penipuan investasi yang sedang marak dilakukan para penjahat.

Selain modus yang sudah disebutkan sebelumnya, sebenarnya ada lagi modus penipuan investasi saham lainnya, yang akan kamu ketahui di ulasan lengkap artikel kali ini. Jadi, simak bersama-sama, yuk!

Modus Penipuan Investasi Saham

Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, CekAja akan mengulas sejumlah modus penipuan investasi.

Yang mana, modus-modus penipuan investasi yang kini sedang dilakukan para penjahat sangat banyak, dan bentuknya berbeda-beda.

Kamu bisa menemukan modus penipuan investasi saham melalui media sosial, aplikasi kirim pesan seperti Telegram, maupun melalui software atau robot trading.

Dengan beragamnya modus penipuan yang ada, kamu harus selalu berhati-hati dengan orang, baik yang dikenal maupun tidak dikenal, terlebih jika orang tersebut bertingkah laku aneh dan mencurigakan.

Di bawah ini, CekAja akan memberikan enam modus penipuan investasi, yang sedang gencar dilakukan oleh para penjahat, di antaranya yaitu:

1. Kelas belajar investasi saham

Kelas belajar investasi saham - Modus Penipuan Investasi Saham

Modus penipuan investasi saham yang pertama, yaitu melalui kelas belajar. Seperti yang diketahui, saat ini di media sosial ada banyak sekali akun-akun yang menawarkan kelas belajar investasi saham.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan investasi saham, yang kini sedang menjadi tren di masyarakat, terutama generasi milenial selama masa pandemi Covid-19.

Namun sayangnya, para pelaku kejahatan memanfaatkan hal tersebut, untuk melancarkan modusnya dalam menjebak investor dan menguras uangnya.

(Baca Juga: Ciri-ciri Investasi Bodong)

Untuk modus kelas belajar saham sendiri, ternyata sudah banyak memakan korban, salah satunya yaitu Adinda (nama samaran).

Ya, ia menjadi korban modus penipuan investasi saham, dan kehilangan belasan juta rupiah. Saat itu, melalui sebuah grup di aplikasi Telegram, sang penipu meretas mobile banking Adinda, dan mengambil semua saldo tabungan miliknya hingga Rp12,5 juta.

Kejadian tersebut diawali dari Adinda yang diajak berinvestasi saham oleh pelaku, dengan cara bergabung ke kelas belajar investasi saham miliknya.

Di awal bergabung, Adinda sudah diminta untuk mengirimkan uang sebanyak Rp5 juta. Hal itu sebenarnya merupakan permintaan yang sudah sangat mencurigakan.

Namun, Adinda tetap mengirimkannya melalui mobile banking BCA miliknya. Sejak itu, penipu pun melihat ada peluang dan meminta Adinda untuk melakukan verifikasi, dengan memberikan alamat situs, dalam hal ini disebut link phising.

Sayangnya, Adinda mengklik begitu saja link yang diberikan, dan alhasil rekening BCA Adinda berhasil diretas, uang miliknya diambil sangat banyak, sampai akhirnya Adinda menjadi korban penipuan investasi saham.

Dari hal itu bisa diambil kesimpulan, kalau nantinya kamu mendapat kiriman link yang tidak jelas, baik dari orang yang dikenal maupun tidak dikenal, maka sebisa mungkin jangan mengklik, karena bisa saja itu link phising.

Buat kamu yang belum tahu, link phising adalah link palsu yang dibuat sangat mirip dengan situs resmi suatu lembaga atau perusahaan, menggunakan nama domain yang sangat mirip.

Adapun contoh link phising dalam kasus Adinda, yaitu https://bca-co-mobile.airsite.co/1. Nah, airsite.co ini sejatinya merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan situs gratis melalui handphone.

2. Mengaku sebagai karyawan resmi perusahaan sekuritas

Mengaku sebagai karyawan resmi perusahaan sekuritas - Modus Penipuan Investasi Saham

Selain melalui kelas belajar investasi saham, penipuan juga bisa dilakukan dengan modus mengaku sebagai karyawan resmi perusahaan sekuritas.

Modus penipuan investasi saham ini, biasanya dilakukan dengan target utama ingin membobol akun para investor, kemudian mengincar username, password dan secure PIN yang sifatnya pribadi.

Setelah hal itu berhasil dilakukan, para penipu nantinya akan langsung menghubungi korban, lalu mengaku sebagai karyawan resmi suatu perusahaan sekuritas.

Namun di sini, sebenarnya korban bisa melihat dan menganalisis gerak-gerik penipu yang mencurigakan. Sebab, penipu umumnya akan langsung meminta data-data pribadi yang seharusnya tidak boleh diberikan kepada siapapun.

Padahal, yang sebenarnya adalah perusahaan sekuritas terpercaya tidak akan pernah meminta hal-hal tersebut, karena sifatnya pribadi.

3. Menggandakan akun-akun resmi Instagram sekuritas

Menggandakan akun-akun resmi Instagram sekuritas - Modus Penipuan Investasi Saham

Di urutan ketiga ada menggandakan akun-akun resmi Instagram sekuritas. Modus penipuan investasi saham satu ini, bisa dibilang wajah baru yang sangat unik dan sulit ditebak.

Pasalnya, para penipu akan menduplikasi akun-akun resmi Instagram sekuritas yang sudah verified (centang biru), menjadi akun palsu yang jika dilihat dari tampilan dan isi benar-benar sama persis.

Setelah penggandaan akun Instagram sekuritas selesai dilakukan, selanjutnya penipu akan langsung mem-follow akun-akun Instagram yang baru bergabung.

Di sini, penipu bertindak seakan-akan ingin memberikan bantuan dengan cara meminta data-data pribadi korban, seperti nomor telepon dan foto ATM.

Apabila korban percaya dan mengikuti perintah sang penipu, maka ujungnya korban akan diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening atau virtual account (VA) penipu, yang mana itu sejatinya sudah menjadi tindak penipuan.

4. Modus software atau robot trading

Modus software atau robot trading - Modus Penipuan Investasi Saham

Menurut Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti, M. Syist, modus penipuan investasi saham juga bisa terjadi melalui software atau robot trading.

Buat kamu yang sudah terjun ke dunia saham, mungkin tidak asing dengan banyaknya penawaran software atau aplikasi trading forex.

Yang mana, aplikasi itu diklaim bisa mengurangi risiko kerugian dari trading forex, sehingga kamu selaku investor bisa mendapat keuntungan maksimal.

Namun ternyata, di balik itu aplikasi trading forex dinilai cukup berbahaya, karena mampu menganalisis data transaksi forex yang kamu lakukan beberapa tahun ke belakang.

Tidak hanya itu, aplikasi tersebut juga memiliki fitur auto pilot, yang memungkinkan robot trading dalam aplikasi melakukan investasi secara otomatis tanpa sepengetahuanmu.

Dan hal itu juga tidak menutup kemungkinan untuk robot trading melakukan kesalahan, yang bisa menyebabkan kerugian pada saham investasi milikmu.

Tips Terhindar dari Modus Penipuan Investasi Saham

Setelah mengetahui beberapa modus penipuan investasi saham, kamu mungkin merasa sangat khawatir jika sewaktu-waktu menjadi target para penipu yang ingin melancarkan modusnya.

Tetapi, kamu jangan khawatir! Sebab, hal itu tidak akan terjadi selama kamu mengetahui dan melakukan sejumlah tips berikut ini.

  • Hati-hati dengan link-link yang dikirim orang tak dikenal maupun dikenal, karena bisa jadi itu link phising
  • Hati-hati dengan pihak yang meminta data pribadi, maupun informasi finansial seperti nomor PIN kartu ATM
  • Selalu menjaga kerahasiaan data-data yang sifatnya personal
  • Jika menemukan kejanggalan atau mengalami kendala, sebaiknya langsung hubungi call center resmi, atau channel layanan lainnya seperti email dan akun resmi sosial media yang sudah verified.

(Baca Juga: Negara yang Larang Mata Uang Kripto)

Itulah sejumlah modus penipuan investasi saham, yang sudah kamu ketahui informasinya secara lengkap, termasuk tips menghindari modus penipuan di pembahasan sebelumnya.

Bagaimana, dari semua informasi tersebut, apakah kamu semakin berhati-hati dalam berinvestasi saham, atau justru mengambil langkah mundur dan memilih bentuk investasi lainnya yang lebih sederhana?

Kalau begitu, maka kamu bisa coba membuka rekening tabungan yang jauh lebih aman, dan minim risiko.

Di era yang sudah serba digital seperti saat ini, membuka rekening tabungan bisa dilakukan secara online, loh! Salah satunya melalui situs perbandingan seperti CekAja.com.

Di sana, kamu bisa melakukan proses pengajuan secara cepat, mudah, aman, karena CekAja.com sendiri sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kalau begitu, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang!