Penting Deteksi Dini Penyakit Kritis dengan PFI Mega Life, Yuk Cegah Sebelum Terlambat!

Di masa-masa seperti saat ini, ternyata penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life. Pasalnya, orang yang terlihat sehat dan bugar saja, belum tentu memiliki kondisi fisik yang benar-benar sehat.

Penting Deteksi Dini Penyakit Kritis dengan PFI Mega Life, Yuk Cegah Sebelum Terlambat!

Kalau berbicara soal penyakit kritis, ini sebenarnya adalah jenis penyakit yang sulit diketahui. Sebab gejalanya tidak muncul begitu saja, namun membutuhkan waktu lama sampai gejala tersebut terdeteksi.

Bahayanya, penyakit ini biasanya baru diketahui ketika kondisinya sudah buruk, bahkan sudah berada pada level yang membahayakan nyawa seseorang.

Maka dari itu, sebelum hal-hal buruk semacam itu terjadi, kamu penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life.

Hal itu tak lain karena, PFI Mega Life menawarkan variasi produk dan layanan, yang mampu memenuhi kebutuhan keuangan setiap nasabah Indonesia yang beragam, termasuk asuransi kesehatan.

Tidak hanya itu, PFI Mega Life juga akan menyesuaikannya dengan kebutuhan nasabah. Sebab, perusahaan tersebut memiliki komitmen untuk menciptakan masa yang cerah untuk para konsumennya.

Apa Itu Penyakit Kritis?

Jika ditanya pengertian penyakit kritis, apa hal pertama yang ada di terbesit di pikiranmu? Apakah sama definisinya dengan penyakit akut, kronis, atau mungkin belum terbayang apapun? Kalau begitu, yuk berkenalan terlebih dahulu!

Jadi, penyakit kritis adalah penyakit yang menyebabkan kondisi kesehatan seseorang turun drastis, bahkan hingga ke titik stadium lanjut.

Oleh karena itu, golongan penyakit ini disebut sebagai penyebab utama kematian di dunia, menurut Katadata pada Juni 2019.

Adanya pernyataan tersebut tentunya bukan tanpa alasan, namun melihat realita yang ada. Sebab, penyakit kritis cenderung menyerang orang-orang yang berusia produktif dan usia lanjut.

Adapun salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kritis muncul, yaitu pola hidup tidak sehat dan buruk, yang justru menjadi kebiasaan anak muda masa kini.

Apabila pola hidup tersebut diterapkan secara berkelanjutan, maka risiko terkena penyakit kritis atau critical illness semakin besar.

Apalagi, penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang signifikan di awal kemunculannya. Sehingga sangat membahayakan pengidapnya, karena penyakit ini menyerang secara perlahan.

Melansir ilovelife.co.id, Kementerian Kesehatan merilis data Riset Kesehatan Dasar (Risdikes) 2018, yang menunjukkan kalau prevalensi kanker di Indonesia untuk usia produktif cukup tinggi.

Untuk usia 25 – 34 tahun saja, prevalensi kanker sudah mencapai 1,21 persen. Kemudian untuk usia 33 – 44 tahun, prevalensinya sudah mencapai 2,58 persen per 1.000 penduduk Indonesia.

Data prevalensi tersebut baru untuk penyakit kanker. Lalu bagaimana dengan penyakit lainnya seperti stroke dan jantung?

Untuk stroke sendiri, prevalensinya pada usia 25 – 34 tahun mencapai 1,4 persen, dan usia 35 – 44 tahun mencapai 3,7 persen.

Sementara untuk penyakit jantung, prevalensinya pada usia 25 – 34 tahun mencapai 0,8 persen, dan usia 35 – 44 tahun mencapai 1,3 persen per 1.000 penduduk Indonesia.

(Baca Juga: Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis)

Macam-macam Penyakit Kritis dan Gejalanya

Karena penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life, maka mengetahui definisi dan informasi dasarnya saja tidak cukup.

Kamu juga perlu tahu macam-macam penyakit kritis serta gejalanya, untuk bisa melakukan langkah pencegahan.

Maka dari itu, untuk memudahkanmu mengetahui macam-macam penyakit kritis dan gejalanya, di bawah ini CekAja akan mengulas beberapa penyakit, yang telah dirangkum dari berbagai sumber, di antaranya yaitu:

1. Jantung

Baik untuk Kesehatan Jantung - 8 Manfaat Musik Bagi Kesehatan

Tahukah kamu, segala penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah adalah penyakit yang harus diwaspadai.

Pasalnya, penyakit-penyakit tersebut merupakan penyebab utama dan terbesar kematian masyarakat, yakni 32,26 persen.

Umumnya, penyakit jantung terjadi pada saat kinerja jantung mengalami gangguan. Seperti misalnya, gangguan pada pembuluh darah, katup jantung, irama jantung, hingga gangguan yang sudah ada sejak lahir.

Penyakit jantung juga terbagi dalam beberapa jenis, yaitu aritmia (gangguan pada irama jantung), penyakit jantung koroner, kardiomiopati, katup jantung, hingga penyakit infeksi jantung yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit.

Jika melihat secara keseluruhan, penyakit jantung sebenarnya memiliki beberapa gejala yang bisa dideteksi, yaitu:

  • Terasa nyeri di bagian dada
  • Mual
  • Sesak napas
  • Keringat dingin berlebih
  • Lemas
  • Pusing
  • Jantung yang berdebar (palpitasi)
  • Dan beberapa gejala spesifik lainnya sesuai jenis penyakit jantung yang diderita.

2. Stroke

Berikutnya ada stroke, yang juga menjadi salah satu penyakit kritis yang perlu mendapat perhatian khusus.

Bagaimana tidak, stroke merupakan penyakit yang saat ini menjadi ancaman serius untuk mereka yang berada dalam usia produktif.

Stroke sendiri bisa terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Untuk mengatasi penyakit stroke sendiri, dibutuhkan penanganan khusus dan sigap, agar risiko kerusakan otak dan timbulnya komplikasi dapat diminimalisir.

Soal gejalanya, stroke memiliki beberapa gejala yang bisa dikenali sejak awal, di antaranya yaitu:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala hebat
  • Kesadaran menurun
  • Kesulitan menelan makanan
  • Mengalami gangguan keseimbangan
  • Penglihatan hilang secara tiba-tiba
  • Postur wajah yang terlihat menurun di salah satu sisi
  • Wajah mengalami kesulitan tersenyum akibat mulut atau mata terkulai
  • Kesulitan mengangkat salah satu lengan karena lemas atau mati rasa
  • Ketika berbicara intonasinya tidak jelas atau kacau, bahkan ada yang tidak mampu berbicara sama sekali.

3. Kanker

Manfaat Oregano untuk Kesehatan - Mencegah Kanker

Alasan lainnya mengapa penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life, yaitu untuk mencegah risiko kanker. Sebab, penyakit kritis yang satu ini bisa menyerang semua orang dan semua golongan usia.

Penyakit yang merupakan istilah lain dari tumor ganas ini, memiliki biaya pengobatan yang mahal, jika ingin benar-benar menyembuhkannya.

Dilansir dari Manulife.co.id, Dirut RS Kanker Dharmais Jakarta mengatakan, kalau biaya untuk pengobatan pasien pengidap kanker sangat besar, yaitu sekitar Rp300 juta.

Hal itu dikarenakan, pasien harus menjalani berbagai rangkaian pengobatan seperti imunoterapi, kemoterapi, serta operasi. Tidak hanya itu, pasien juga harus mendapatkan pengobatan penunjang, seperti CT Scan dan transfusi darah.

Nah, sebelum terkena penyakit tersebut, sebaiknya lakukan langkah pencegahan dengan merubah pola hidup jadi lebih sehat, dan mengetahui beberapa gejalanya seperti berikut ini.

  • Muncul benjolan di bagian tubuh
  • Nyeri yang terasa di salah satu bagian tubuh
  • Cepat lelah
  • Pucat dan lemas
  • Mengalami penurunan berat badan yang drastis
  • Batuk kronis
  • Memar
  • Mengalami perdarahan secara tiba-tiba
  • Mengalami gangguan buang air
  • Demam yang berulang-ulang.

4. Diabetes

Penyakit yang Diwariskan Orang Tua ke Anak - Diabetes

Sebagian orang mungkin belum tahu, kalau diabetes merupakan salah satu penyakit kritis. Maka dari itu, jarang yang menganggap penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life.

Padahal, diabetes adalah salah satu jenis penyakit metabolisme kronis, yang terjadi akibat berkurangnya efektivitas insulin.

Sehingga, apabila penderitanya mengalami luka di bagian tubuh, maka luka tersebut akan sangat sulit disembuhkan.

Jalan terakhir yang biasanya ditempuh untuk mengatasi penyakit tersebut, yaitu amputasi yang tentunya menghabiskan banyak biaya sekitar Rp150 juta.

Melihat risiko yang ditimbulkan dan besarnya biaya yang akan dikeluarkan tersebut, apakah kamu masih “acuh” dengan penyakit satu ini? Yuk, mulai peduli dengan cara mengetahui beberapa gejala yang ditimbulkan berikut ini.

  • Frekuensi buang air kecil meningkat
  • Sering merasa haus
  • Berat badan turun drastis
  • Sering merasa lapar
  • Gangguan terhadap kulit
  • Proses penyembuhan luka yang lambat
  • Kesemutan dan mati rasa di bagian tangan dan kaki
  • Penglihatan kabur
  • Sering merasa letih
  • Mudah tersinggung
  • Mengalami iritasi genital seperti sariawan
  • Rentan terhadap infeksi jamur.

5. Berbagai Penyakit Kritis Lainnya

Rawat Inap - Asuransi Kesehatan AXA Medicash Pro 7

Selain empat penyakit di atas, ada sejumlah penyakit kritis lainnya yang juga harus kamu ketahui, di antaranya yaitu gangguan saraf akut, gagal ginjal, meningitis, hepatitis, hingga HIV/Aids.

Semua penyakit tersebut memiliki gejalanya masing-masing. Dengan demikian, kamu harus tahu dengan baik gejala dari setiap penyakit tersebut, lalu melakukan langkah pencegahan, salah satunya yaitu dengan menggunakan asuransi kesehatan dari PFI Mega Life.

Penting Deteksi Dini Penyakit Kritis dengan PFI Mega Life

Menelisik dari judul pembahasan di atas, apakah benar setiap individu penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life? Bukankah dengan merubah pola hidup lebih baik, dan mengonsumsi vitamin sudah cukup untuk menjaga imun tubuh?

Eits, siapa bilang! Kamu, keluarga serta orang-orang di sekitarmu penting deteksi dini penyakit kritis dengan PFI Mega Life.

Karena, melakukan deteksi dini akan memudahkanmu mengetahui kondisi kesehatanmu dengan lebih baik, apakah kamu sebenarnya menderita penyakit kronis dan butuh pengobatan segera, atau tidak.

Memang, untuk melakukan rangkaian pengecekan kesehatan tersebut memakan biaya besar. Namun itu bukan lagi masalah, selama kamu menggunakan asuransi kesehatan PFI Mega Life.

Sebab, PFI Mega Life menyediakan rangkaian lengkap asuransi kesehatan dan jiwa, untuk melayani nasabah dengan jangkauan yang sangat luas.

Tidak hanya itu, pilihan asuransinya pun sangat beragam. Untuk asuransi kesehatan sendiri ada Mega Hospital Investa Plan A, Mega Hospital Plan B, Mega Hospital Plan C dan lain sebagainya.

(Baca Juga: Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2)

Khusus untuk Mega Hospital Investa, setiap Plan asuransi ini memiliki limit maksimal yang berbeda-beda. Mega Hospital Investa Plan A sendiri limit maksimalnya Rp250 ribu, Plan B Rp400 ribu, dan Plan C Rp600 ribu.

Meski begitu, secara keseluruhan asuransi kesehatan tersebut memberikan manfaat yang sama, yaitu berupa santunan harian rawat inap (non ICU), santunan harian rawat inap (ICU/ICCU), pengembalian premi, dan santunan meninggal dunia.

Semua manfaat tersebut bisa kamu dapatkan dan nikmati di seluruh plan asuransi kesehatan Mega Hospital Investa, apabila kamu mengajukan pembuatan asuransi di sana dan menjadi nasabahnya.

Jadi, jika kamu merasa tertarik dan cocok dengan manfaat yang ditawarkan tersebut, maka kamu harus tahu dulu sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, seperti berikut ini.

  • Tertanggung berusia minimal 6 bulan – 59 tahun
  • Pemegang polis harus berusia minimal 18 tahun
  • Masa asuransi berlangsung selama satu tahun, namun bisa diperpanjang hingga tertanggung berusia 60 tahun
  • Pembayaran premi bisa dilakukan per bulan atau per tahun sesuai kemampuan finansial
  • Alat pembayaran premi yang sah hanya Rupiah (IDR).

Apabila kamu sudah memahami semua persyaratan tersebut, maka kamu bisa langsung melakukan pengajuan melalui telemarketing asuransi kesehatan PFI Mega Life.

Tetapi, jika kamu ingin semua proses pengajuannya berlangsung lebih praktis dan mudah, maka kamu bisa mengajukannya secara online melalui CekAja.com.

Di sana, proses pengajuannya tidak hanya praktis dan mudah, namun juga cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!