Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis, beserta Contohnya yang Perlu Diketahui

Meski namanya terdengar “menyeramkan” di telinga masyarakat, namun perbedaan penyakit akut dan kronis ternyata cukup signifikan. Terlebih jika dilihat dari jangka waktunya, yang ternyata penyakit kronis jauh lebih lama dibandingkan penyakit akut.

Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis, beserta Contohnya yang Perlu Diketahui

Untuk penyakit akut sendiri, umumnya memiliki gejala yang muncul tiba-tiba. Artinya, gejala penyakit ini tidak terdeteksi sebelumnya, sehingga penderitanya tidak bisa melakukan langkah pencegahan.

Hal itu sungguh berbeda dengan penyakit kronis. Yang mana, gejalanya sudah diketahui sejak lama, namun proses penyembuhannya juga memakan waktu lama.

Walau begitu, kedua kategori penyakit tersebut tidak bisa disepelekan, karena perbedaan penyakit akut dan kronis cukup banyak yang perlu diperhatikan.

Jika kamu ingin tahu apa saja perbedaan penyakit akut dan kronis, pada artikel ini CekAja akan mengulasnya secara lengkap khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!

Apa Itu Penyakit Akut dan Kronis?

Sebelum membahas lebih jauh perbedaan penyakit akut dan kronis, ada baiknya kamu ketahui dulu definisi dari kedua kategori penyakit tersebut.

Pertama ada penyakit akut. Ini adalah kategori untuk penyakit yang menyerang seseorang dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar enam bulan.

Disebut relatif singkat, karena penyakit ini memiliki ciri khas, salah satunya yaitu gejalanya yang timbul secara tiba-tiba.

Definisi penyakit akut ini, tentunya berbeda dengan penyakit kronis. Sebab, istilah kronis lebih digunakan untuk penyakit yang menyerang seseorang dalam waktu lama, umumnya lebih dari enam bulan, bahkan bertahun-tahun.

Gejala dari penyakit kronis sendiri umumnya tidak diketahui di tahap awal, namun ketika kondisi penyakit tersebut semakin buruk, gejalanya satu persatu mulai bermunculan.

(Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung)

Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis

Setelah definisi penyakit akut dan kronis sudah kamu ketahui jelas di pembahasan sebelumnya, kini saatnya kamu mengetahui perbedaan penyakit akut dan kronis.

Seperti yang diketahui, perbedaan penyakit akut dan kronis ini cukup signifikan. Kamu bisa melihatnya dari tiga poin, yang di antaranya yaitu:

1. Jangka waktu penyakit

Ini salah satu faktor yang bisa gunakan untuk melihat perbedaan penyakit akut dan kronis. Pasalnya, jangka waktu penyakit akut dan kronis berbeda.

Untuk penyakit akut, jangka waktu atau lamanya penyakit ini, yaitu sekitar enam bulan. Sementara, penyakit kronis rata-rata terjadi selama lebih dari enam bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Maka dari itu, penyakit kronis membutuhkan waktu penyembuhan yang jauh lebih lama dibandingkan penyakit akut.

2. Tingkat keparahan penyakit

Selain dilihat dari jangka waktunya, perbedaan penyakit akut dan kronis juga bisa dilihat dari tingkat keparahannya.

Jadi, baik akut maupun kronis, keduanya merupakan penyakit yang kondisinya parah dan berbahaya. Namun, khusus untuk penyakit kronis, waktu perkembangannya jauh lebih lama, karena terjadi secara perlahan.

Oleh karena itu, penyakit kronis sulit didiagnosa pada tahap awal. Proses serta waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan pun lebih lama.

Berbeda dengan penyakit akut, yang sejak awal gejalanya sudah terdeteksi, sehingga bisa dilakukan langkah pencegahan dan pengobatan dengan cepat.

3. Cara mengatasi penyakit

Cara terakhir yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui perbedaan penyakit akut dan kronis, yaitu dari bagaimana cara mengatasinya.

Bagi penyakit kronis, karena gejala awalnya jarang terdeteksi, maka rata-rata penderitanya terlambat mendapat penanganan.

Apalagi, suatu penyakit yang masuk dalam kategori kronis adalah penyakit yang peluang sembuhnya kecil, bahkan tidak ada harapan untuk kondisi tertentu.

Sehingga, langkah terakhir yang dianjurkan untuk pengobatan, hanya pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit saja, bukan untuk benar-benar menyembuhkan.

Hal itu biasanya ditempuh, karena profesional tidak melihat peluang bagi penderita, untuk sembuh total dari suatu penyakit.

Jadi, satu-satunya jalan yang bisa dilakukan oleh penderita penyakit kronis, yaitu mengonsumsi obat atau melakukan cara penanganan lain secara rutin (ketergantungan).

Contoh Penyakit Akut dan Kronis

Agar bisa lebih memahami perbedaan penyakit akut dan kronis, kamu mungkin perlu tahu apa saja contoh dari penyakit akut dan kronis.

Pada dasarnya, jenis-jenis penyakit yang masuk dalam kategori akut dan kronis ada sangat banyak. Namun, untuk memudahkanmu mengetahuinya, di bawah ini CekAja telah merangkum beberapa di antaranya, yang akan diulas lengkap sebagai berikut.

Contoh Penyakit Akut

  • Demam berdarah (DBD), adalah salah satu penyakit akut yang terjadi akibat virus dengue dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini memiliki gejala yang umumnya berupa demam, sakit kepala, nyeri di rongga mata, nyeri sendi dan otot, tubuh lemas, dan muncul bintik kemerahan pada kulit.
  • Gagal ginjal akut, merupakan kondisi di mana ginjal secara tiba-tiba mengalami kerusakan. Beberapa faktor penyebabnya, yaitu terganggunya aliran darah ke ginjal, peradangan, cedera ginjal, hingga penyumbatan pada saluran urine. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini, bisa terjadi dalam hitungan hari bahkan jam.
  • Serangan ASMA, merupakan salah satu penyakit akut, yang muncul secara mendadak dan bisa memburuk dalam waktu singkat. Gejala yang dirasakan saat penyakit ini menyerang, antara lain sesak napas, wajah pucat, batuk-batuk, keringat dingin, napas yang menimbulkan bunyi, panik dan cemas.
  • ISPA, menjadi bagian dari penyakit akut yang muncul akibat infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini umumnya menimbulkan gejala seperti batuk, pilek dan demam. Pengobatannya bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat pereda flu, batuk dan demam.
  • Covid-19, nyatanya menjadi salah satu penyakit akut, yang terjadi akibat virus Covid-19. Penyakit ini secara umum menyerang sistem pernapasan. Maka dari itu, gejala yang ditimbulkan tidak jauh dari flu biasa untuk gejala ringan, hingga batuk, demam tinggi, dan sesak napas untuk gejala berat.

Contoh Penyakit Kronis

  • Gagal ginjal kronis, ini adalah penyakit kronis yang terjadi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap dan menetap. Penyakit ini biasanya terjadi dalam waktu lama, yaitu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Pada tahap awal, penyakit ini menunjukkan gejala seperti nyeri dada, tekanan darah tinggi, dan pembengkakan pada tungkai.
  • Gagal jantung, merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi kinerja jantung dalam memompa darah, karena kondisi jantung yang membengkak. Gejala dari penyakit ini umumnya berupa cepat lelah, sesak napas, serta pembengkakan yang terjadi pada tungkai dan pergelangan kaki.
  • Hipertensi, adalah salah satu penyakit kronis yang jika tidak diobati akan berakibat pada sakit jantung dan stroke. Untuk gejalanya sendiri, di tahap awal biasanya belum muncul gejala apapun. Namun saat kondisinya memburuk, penderita akan merasakan sakit kepala, nyeri dada dan berdebar, lemas, sesak napas, gangguan penglihatan.
  • Kanker, menjadi salah satu penyakit kronis dengan angka kematian tinggi. Hal itu karena, kanker tidak menimbulkan gejala apapun di tahap awal. Namun, akan terlihat dan terdeteksi jika penyakitnya sudah masuk ke stadium lanjut.
  • Diabetes, merupakan penyakit kronis berupa kadar gula darah dalam tubuh manusia sangat tinggi. Orang yang menderita penyakit ini, rata-rata mengalami gejala seperti sering merasa haus dan lapar, penglihatan yang kurang jelas, sering buang air kecil, luka yang sulit sembuh, kulit gatal, muncul sensasi kesemutan, perih dan sebagainya.

Risiko Penyakit Akut Bisa Berkembang Menjadi Kronis

Dari semua pembahasan di atas, sedikit banyak mungkin kamu sudah tahu apa saja perbedaan penyakit akut dan kronis.

Tapi di luar itu, apakah kamu tahu kalau sebenarnya penyakit akut bisa berkembang menjadi penyakit kronis?

Pasalnya, jika ditilik lebih lanjut, sebagian besar penyakit kronis berawal dari penyakit akut. Contohnya yaitu serangan asma akut, yang jika dibiarkan begitu saja akan berkembang menjadi asma kronis.

Tetapi kondisi itu bisa berbalik, di mana penyakit kronis berubah menjadi penyakit akut. Tentunya hal itu terjadi bukan tanpa alasan, namun penderita secara disiplin melakukan hal-hal yang dianjurkan dokter, seperti konsumsi obat-obatan rutin dan menerapkan pola hidup sehat.

Adapun contoh pola hidup sehat yang diterapkan, di antaranya yaitu mengendalikan berat badan, rajin berolahraga, dan mengatur pola makan.

(Baca Juga: Gejala Batu Ginjal)

Nah, beberapa informasi terkait penyakit akut dan kronis, termasuk perbedaannya sudah kamu ketahui secara lengkap di pembahasan sebelumnya.

Bagaimana, kini kamu sudah mengetahui perbedaan penyakit akut dan kronis dengan jelas bukan? Walaupun terlihat cukup signifikan, namun dua kategori penyakit itu masuk ke dalam penyakit berbahaya, yang perlu diwaspadai dan dicegah.

Selain dengan menerapkan pola hidup sehat, kamu juga perlu melakukan pencegahan dalam bentuk melindungi diri dengan asuransi kesehatan.

Sebab, asuransi kesehatan akan menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan selama kamu sakit. Sehingga, saat nantinya terjadi sesuatu pada kondisi kesehatanmu, kamu tidak perlu lagi khawatir soal biaya, karena sudah ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Maka dari itu, buat kamu yang hingga saat ini belum melindungi diri dengan asuransi kesehatan, bisa segera mengajukannya secara online melalui CekAja.com.

Di sana, tersedia banyak produk asuransi kesehatan dari perusahaan ternama dan terpercaya, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Tidak hanya itu, proses pengajuannya juga sangat mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan asuransi kesehatan terbaikmu sekarang juga!