10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Ini Cara Pencegahan dan Pengobatannya

Dari sekian banyak penyakit berbahaya, ada 10 penyakit paling mematikan di dunia yang sudah diumumkan secara resmi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dari 10 penyakit tersebut, posisi pertama diduduki oleh penyakit arteri koroner.

10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Ini Cara Pencegahan dan Pengobatannya

Ya, penyakit arteri koroner merupakan penyakit yang dianggap paling berbahaya dan mematikan. Hal itu karena, penyakit ini memiliki angka yang terus meningkat setiap tahunnya.

Namun selain penyakit arteri koroner, ada sembilan penyakit paling mematikan di dunia lainnya yang wajib kamu ketahui.

Lantas, apa saja penyakit yang masuk ke dalam sembilan daftar tersebut? Untuk tahu informasi lengkapnya, pada artikel ini CekAja akan memberikan ulasannya, termasuk cara pencegahan dan pengobatannya khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!

Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Seperti yang diketahui sebelumnya, WHO sudah memberitahukan ada 10 daftar penyakit paling mematikan di dunia harus diketahui dan diwaspadai manusia.

Sebagian besar dari penyakit tersebut, pada dasarnya bukan penyakit yang memiliki perkembangan cepat. Justru sebaliknya, penyakit-penyakit itu memiliki perkembangan yang lambat, sehingga bisa dipantau dan dikendalikan.

Apabila mendapat diagnosa yang tepat, maka penyakit tersebut bisa diatasi dengan melakukan cara perawatan pencegahan yang sesuai, untuk menurunkan risiko yang fatal.

Nah tanpa berlama-lama, di bawah ini CekAja memberikan 10 daftar penyakit paling mematikan di dunia, yang di antaranya yaitu:

1. Penyakit arteri koroner

Menempati posisi pertama, yaitu penyakit arteri koroner, atau yang juga dikenal dengan penyakit jantung iskemik.

Ini adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia, yang terjadi ketika pembuluh darah menyempit akibat kerusakan.

Tetapi, pada dasarnya penyakit ini terjadi akibat pola hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Seperti misalnya kebiasaan minum alkohol, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, merokok, obesitas dan lain sebagainya.

Ketika penyakit ini menyerang seseorang, sebenarnya ada beberapa gejala yang ditunjukkan dan bisa diketahui, di antaranya yaitu:

  • Rasa nyeri di dada (angina)
  • Serangan jantung yang ditunjukkan dengan nyeri di sekitar dada ke lengan, dagu, leher, perut dan punggung, lalu pusing, mual, berkeringat dan tubuh lemas
  • Gagal jantung.

Penyakit arteri koroner umumnya menyerang kelompok orang dewasa dan lanjut usia, yang rentangnya terdiri dari:

  • Usia 45 – 54 tahun, dengan kemungkinan terserang penyakit arteri koroner 2,1 persen
  • Usia 55 – 64 tahun, dengan kemungkinan terserang penyakit arteri koroner 2,8 persen
  • Usia 65 – 74 tahun, dengan kemungkinan terserang penyakit arteri koroner 3,6 persen.

Cara pencegahan

  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Rutin berolahraga
  • Mengurangi stres
  • Mengurangi bahkan berhenti konsumsi alkohol
  • Rutin mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Menjaga berat badan ideal.

Cara pengobatan

  • Melakukan cara-cara pencegahan
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit arteri koroner, seperti obat pengencer darah, statin, obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors), angiotensin II receptor blockers (ARB), penghambat beta, nitrat, dan lain sebagainya
  • Melakukan pemasangan ring jantung
  • Bypass jantung
  • Transplantasi jantung.

(Baca Juga: Sejarah Wabah Penyakit Paling Mematikan)

2. Stroke

Berikutnya ada stroke, yang masuk ke dalam daftar penyakit paling mematikan di dunia menurut WHO.

Buat kamu yang belum tahu, stroke adalah penyakit yang timbul akibat gangguan fungsi saraf, serta pendarahan yang terjadi pada pembuluh darah otak secara tiba-tiba, cepat dan bertambah parah.

Penyakit ini biasanya menyerang mereka yang berusia mulai dari 45 tahun ke atas. Akan tetapi, untuk kelompok yang berusia 75 tahun ke atas, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang, yakni 67 persen.

Adapun gejala yang ditunjukkan, apabila seseorang terserang penyakit stroke, di antaranya yaitu:

  • Merasa mual dan muntah
  • Kesulitan bicara, sehingga tidak lancar dan tidak terdengar jelas
  • Mengalami gangguan penglihatan
  • Mengalami kelumpuhan di bagian wajah dan anggota badan
  • Sakit kepala hebat yang terjadi secara tiba-tiba, disertai vertigo dan kaku pada leher
  • Menurunnya kesadaran
  • Kesulitan menelan
  • Mengalami gangguan pada keseimbangan dan kendali gerak tubuh.

Cara pencegahan

  • Menghindari asap rokok
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur
  • Rutin melakukan cek kesehatan
  • Teratur berolahraga, seperti misalnya aerobik tiga kali seminggu
  • Mengurangi konsumsi makanan asin dan bergaram.

Cara pengobatan

Untuk cara pengobatannya sendiri, biasanya penderita stroke akan diberikan beberapa jenis obat-obatan oleh dokter, atau bahkan disarankan untuk melakukan operasi.

Semua itu tergantung dengan tingkat keparahan stroke yang dialami. Sementara untuk memulihkan kondisinya, penderita dianjurkan untuk menjalankan fisioterapi dan terapi psikologis, jika diperlukan.

3. Alzheimer dan demensia

Di urutan ketiga ada Alzheimer dan demensia. Penyakit paling mematikan di dunia yang satu ini, merupakan penyakit lambat dan progresif yang dapat merusak fungsi mental serta memori.

Orang yang menderita penyakit ini, umumnya akan terganggu dari segi pemikiran, penalaran, hingga kebiasaan normalnya sehari-hari.

Baik Alzheimer dan demensia, keduanya merupakan penyakit hilang ingatan. Namun, sekitar 60 – 80 persen kasus demensia, awalnya disebabkan oleh Alzheimer.

Lebih tepatnya, semua dimulai karena masalah memori ringan, seperti kesalahan dalam mengingat informasi, atau tidak bisa mengingat sesuatu.

Apabila hal itu terjadi berkelanjutan dan untuk jangka waktu panjang, maka kondisi pasien akan semakin buruk, dan bisa berakibat fatal pada kematian.

Penyakit Alzheimer dan demensia ini, cenderung menyerang orang-orang yang memiliki faktor risiko sebagai berikut.

  • Berusia lebih dari 65 tahun
  • Memiliki riwayat Alzheimer dalam keluarga
  • Sindrom down
  • Memiliki gaya hidup tidak sehat
  • Memiliki gangguan kognitif ringan
  • Memiliki trauma kepala sebelumnya
  • Terpisah dari komunitas, atau memiliki hubungan yang kurang baik dengan orang lain untuk jangka waktu panjang.

Cara pencegahan

  • Rutin berolahraga
  • Menjaga pola makan sehat
  • Kurangi konsumsi gula, termasuk karbohidrat
  • Kurangi konsumsi minuman keras
  • Membatasi konsumsi makanan asin dan tinggi lemak trans
  • Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung omega-3
  • Menjaga berat badan ideal
  • Berhenti merokok
  • Tidur yang cukup dan berkualitas
  • Kurangi stres.

Cara pengobatan

Untuk Alzheimer sendiri, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya, yaitu dengan mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan seperti Donepezil, Rivastigimin, Galantamin, dan Memantin.

Selain itu, penderita Alzheimer juga bisa melakukan terapi perilaku, yang disebut dengan Cognitive Behaviour Therapy (CBT), yang berguna untuk mengurangi atau mencegah depresi, yang sering timbul pada pasien Alzheimer.

Sementara untuk penderita demensia, mereka bisa melakukan beberapa jenis terapi khusus, untuk menangani gejala dan perilaku yang muncul akibat demensia, yang di antaranya:

  • Terapi stimulasi kognitif
  • Terapi okupasi
  • Terapi ingatan
  • Rehabilitasi kognitif.

Tidak hanya itu, para dokter juga tak jarang merekomendasikan pasien demensia untuk mendapat dukungan penuh dari keluarga, serta memberikan beberapa jenis obat-obatan untuk dikonsumsi, seperti acetylcholinesterase inhibitors, memantine, antiansietas, dan lainnya.

Untuk kondisi terburuknya, pasien juga bisa dianjurkan untuk melakukan operasi, apabila demensia disebabkan oleh tumor otak, cedera otak, atau bahkan hidrosefalus.

4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Selain tiga penyakit di atas, PPOK atau penyakit paru obstruktif kronik juga menjadi penyakit paling mematikan di dunia yang perlu diwaspadai.

Bagaimana tidak, pasalnya penyakit ini mampu membuat para penderitanya kesulitan bernapas untuk jangka panjang.

Pada tahun 2004 saja, tercatat ada sekitar 64 juta orang yang diketahui menderita penyakit paru obstruktif kronik.

Penyakit ini tentunya tidak menginfeksi orang sembarangan. PPOK cenderung menginfeksi orang-orang yang memiliki faktor risiko, seperti:

  • Perokok aktif
  • Sering terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif)
  • Memiliki riwayat keluarga COPD
  • Memiliki riwayat saluran pernapasan pada saat masih anak-anak.

Cara pencegahan

  • Berhenti merokok
  • Jauhi asap rokok
  • Hindari diri dari paparan asap, debu, polusi dan polutan lainnya
  • Menerapkan pola hidup sehat
  • Rutin berolahraga
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan
  • Melakukan vaksinasi flu dan vaksinasi pneumokokus, untuk mencegah dan mengurangi risiko infeksi pada saluran pernapasan, serta paru-paru.

Cara pengobatan

  • Melakukan vaksinasi flu dan pneumokokus
  • Rutin mengonsumsi obat, seperti bronkodilator atau kombinasi antara bronkodilator dan kortikosteroid inhalasi
  • Melakukan terapi oksigen
  • Fisioterapi dada atau rehabilitasi paru-paru
  • Operasi.

5. Diabetes melitus

Penyakit paling mematikan di dunia yang kelima, yaitu diabetes melitus. Penyakit ini berdasarkan data WHO tahun 2013, menyumbang persentase kematian pada penduduk Indonesia yang cukup tinggi, yakni 6,5 persen.

Dalam persentase tersebut, diabetes melitus tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun juga anak-anak dan remaja.

Bahkan jika melihat data dari Pusat Data dan Informasi milik Kementerian Kesehatan tahun 2013, jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang menderita diabetes melitus, mencapai angka 1,5 – 2,1 persen.

Angka tersebut pun diperkirakan akan selalu bertambah setiap tahunnya. Jadi, penyakit ini memang benar-benar harus diwaspadai.

Cara pencegahan

  • Menjalankan pola makan sehat
  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis
  • Perbanyak konsumsi air putih
  • Rutin berolahraga
  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Rutin mengecek gula darah
  • Mengelola stres dengan baik
  • Hindari duduk diam terlalu lama.

Cara pengobatan

  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Rutin berolahraga, setidaknya satu hari 30 menit
  • Mengonsumsi obat diabetes melitus
  • Melakukan terapi insulin melitus
  • Melakukan transplantasi pankreas.

6. Dehidrasi akibat penyakit diare

Tahukah kamu, kalau dehidrasi akibat penyakit diare, ternyata menjadi bagian dari daftar penyakit paling mematikan di dunia.

Hal itu karena, penyakit ini disebabkan oleh virus usus, atau bakteri yang ditularkan melalui air, maupun makanan yang sudah terkontaminasi.

Apabila kamu mengalami diare dan berlangsung lama, maka kamu harus hati-hati dan segera mengatasinya. Sebab, jika didiamkan begitu saja, maka tubuh akan kehilangan banyak kadar air dan garam.

Di kondisi terburuknya, diare yang berlangsung lama tanpa dilakukan penanganan apapun juga bisa menyebabkan kematian.

Maka dari itu, sebelum penyakit diare menyerang, ada baiknya kamu lakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini.

Cara pencegahan

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, khususnya sebelum dan sesudah makan, sehabis dari toilet, setelah bersin dan batuk, serta setelah menyentuh daging yang belum dimasak
  • Minum air matang
  • Mengonsumsi makanan yang sudah dimasak
  • Menghindari konsumsi buah-buahan atau sayuran mentah yang tidak dipotong sendiri.

Cara pengobatan

  • Mengonsumsi obat antidiare
  • Mengonsumsi oralit
  • Minum air elektrolit
  • Mengonsumsi makanan probiotik
  • Menjalankan diet BRAT, yakni banana (pisang), rice (nasi), apple sauce (saus apel), dan toast (roti panggang).

Penyakit Paling Mematikan di Dunia yang Lainnya

Berbicara tentang penyakit paling mematikan di dunia, selain enam penyakit di atas, sebenarnya ada empat penyakit lainnya yang juga perlu diwaspadai menurut WHO, di antaranya yaitu:

  • Infeksi saluran pernapasan
  • Kanker pernapasan
  • Tuberkulosis
  • Sirosis hati.

(Baca Juga: Bahaya Sariawan)

Semua penyakit paling mematikan di dunia itu, wajib kamu ketahui gejala, cara pencegahan, serta cara mengobatinya yang tepat.

Tujuannya jelas, yaitu untuk mencegah risiko terserang penyakit-penyakit berbahaya dan mematikan tersebut.

Namun, selain mengetahui gejala, cara pencegahan dan cara pengobatannya, kamu juga perlu melakukan pola hidup sehat, dan melindungi diri dengan asuransi kesehatan untuk mendapat proteksi lebih.

Sebab, asuransi kesehatan akan menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan selama kamu sakit. Sehingga, apabila nantinya kamu mengalami gangguan kesehatan, maka kamu bisa langsung melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, tanpa perlu khawatir soal biaya.

Maka dari itu, buat kamu yang hingga saat ini belum melindungi diri dengan asuransi kesehatan, bisa segera mengajukannya secara online melalui CekAja.com.

Di sana, tersedia banyak produk asuransi kesehatan dari perusahaan ternama dan terpercaya, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Tidak hanya itu, proses pengajuannya pun sangat mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan asuransi kesehatan terbaikmu sekarang juga!