Perbedaan Biaya Hidup Penghuni Rumah dan Apartemen yang Perlu Diketahui Sebelum Pindah

Dekat dari kantor dan lebih hemat waktu, apartemen memang lebih menjanjikan bagi kaum urban. Kepikiran mau pindah ke apartemen? Baca dulu nih perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen. Ternyata tidak sesederhana yang dikira loh.

Dalam kebutuhan hunian baru di kota-kota besar tampaknya membentuk sebuah style baru dalam memilih hunian. Sekarang ada banyak orang yang lebih memilih untuk tinggal di apartemen dibandingkan tinggal di rumah biasa.

Ada banyak alasannya misalnya lahan yang memang makin sempit, kepraktisan, keamanan yang lebih terjamin dan tingkat kemacetan biasanya menjadi alasan utama mereka yang memilih apartemen sebagai huniannya.

Padahal kalau dipikir-pikir lagi hidup di rumah biasa juga bisa memenuhi alasan-alasan tersebut. Tapi kira-kira apakah biaya hidup tinggal di rumah biasa dan di apartemen berbeda jauh?

Mana sih yang lebih aman untuk kondisi finansial kita? Untuk menjawab hal itu kita akan membahas perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen.

Dengan tahu perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen tentu ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan kalau sedang bingung mencari hunian baru. Yuk simak terus artikel ini ya!

(Baca Juga: Tips KPR untuk Milenial yang Ingin Memiliki Rumah Meski Gaji Pas Pasan)

Perbedaan Biaya Hidup Penghuni Rumah dan Apartemen yang Perlu Diketahui

Perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen bisa relatif tergantung gaya hidup masing-masing. Tapi ada komponen biaya yang umum untuk rumah maupun apartemen yang bisa dihitung.

Berikut perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen yang mesti diketahui.

Rumah

Ada biaya-biaya umum yang mesti dibayarkan kalau kita akan tinggal di rumah biasa atau bahkan perumahan. Biaya-biaya itu antara lain:

  • Iuran sampah

Biaya umum yang mesti ada sebagai penghuni rumah adalah iuran sampah. Sampah dikelola secara mandiri oleh para penghuninya.

Kalau kita tinggal di perkampungan atau perumahan sudah ada petugas yang mengambil sampah di lingkungan kita.

Tarif iuran sampah di Kota Jakarta bisa mencapai Rp 50 ribu per bulannya sedangkan daerah sekitarnya bisa sampai Rp 30 ribu saja.

  • Iuran keamanan

Bagi kita yang tinggal di perkampungan iuran yang satu ini memang tidak ada karena keamanan lingkungan biasanya dijaga bersama-sama dengan tetangga dan itu adalah wajib.

Lain halnya kalau kita tinggal di perumahan biasanya ada petugas keamanan yang memang disediakan untuk menjaga keamanan lingkungan. Gaji dari petugas keamanan ini biasanya dibebankan kepada penghuni perumahan.

  • PBB

Ini adalah pajak yang harus dibayarkan oleh pemilik rumah. Pajak ini harus dibayarkan  setiap tahunnya dan harus dilunasi paling lambat 6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT wajib pajak. Jadi jangan sampai telat.

  • Iuran listrik

Iuran listrik penghuni rumah tentu lebih murah daripada apartemen. Karena biasanya untuk rumah dayanya hanya sekitar 450VA, 900VA dan 1300VA.

Tapi jarang sekali yang 1300VA. Iuran listrik untuk 450VA dan 900VA juga tidak terlalu mahal.

Apartemen

Selanjutnya dalam pembahasan perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen akan membahas biaya umum  yang harus dibayarkan kalau kita tinggal di apartemen seperti:

  • Maintenance Fee

Salah satu perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen yang paling terlihat adalah maintenance fee atau biaya untuk perawatan gedung serta fasilitas di dalam apartemen yang dibebankan kepada penghuni apartemen.

Karena biasanya di apartemen ada banyak fasilitas seperti kolam renang, gym, lift, taman, ruang pertemuan dan lainnya. Maintenance fee ini yang dipakai untuk merawat dan membayar untuk kebutuhan bersama penghuni apartemen.

Untuk apartemen seharga Rp 500 jutaan – Rp 700 jutaan maintenance feenya sekitar Rp 600ribu sampai Rp 1 jutaan.

  • Iuran parkir

Perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen selanjutnya adalah di apartemen kita wajib membayar iuran parkir bagi yang punya kendaraan pribadi.

Ini biasanya karena pengelolaan gedung parkir diserahkan ke pihak ketiga agar lebih baik dan terawat. Keamanan juga lebih terjamin.

Rata-rata iuran parkir untuk penghuni apartemen adalah Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.

  • Biaya Perpanjangan HGB

Bagi yang ingin tinggal di apartemen harus tahu biaya HGB. Biasanya apartemen merupakan hunian kombinasi antara kepemilikan bersama dan pribadi.

Unit apartemennya bisa menjadi milik pribadi tapi tanah tempat apartemen berdiri statusnya Hak Guna Bangunan yang wajib diperpanjang setiap 30 tahun atau perpanjangan 20 tahun. Biaya perpanjangan HGB ini dibebankan kepada semua penghuni apartemen.

  • Biaya kemahalan listrik

Di apartemen tentu tegangannya berbeda dengan tegangan listrik rumah karena itu ada biaya kemahalan listrik sekitar 20%-30% lebih mahal dari tarif listrik biasanya. Inilah yang menjadi perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen.

  • Iuran air

Perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen selanjutnya adalah di apartemen kita harus membayar iuran air. Meskipun PDAM tidak membedakan tarif untuk apartemen maupun penghuni rumah biasa.

Tapi di apartemen ada yang iuran airnya digabungkan dengan maintenance fee. Kalau mau bayar terpisah biayanya sekitar Rp 100 ribu per bulannya.

Nah itu dia perbedaan biaya hidup penghuni rumah dan apartemen yang mesti diketahui.

Dengan tahu perbedaan biaya hidup ini tentu bisa menjadi dasar apakah kita sanggup setiap bulannya untuk membayar biaya umum sebagai penghuni rumah biasa atau apartemen.

Jadi pikirkan baik-baik ya sebelum memutuskan tinggal dimana!

(Baca Juga: Tips Membeli Rumah dengan Cara KPR)

Memiliki hunian memang salah satu hal yang penting, dan menjadi prioritas banyak orang, terlebih saat seseorang sudah bekerja atau pun berkeluarga.

Namun jika merasa bahwa hidup di apartemen membutuhkan biaya bulanan yang tak sedikit, maka kita bisa memilih tinggal di rumah biasa.

Dengan segala kepraktisannya, tinggal di rumah biasa memang jauh lebih hemat untuk biaya bulanan, terlebih jika rumah itu adalah rumah milik kita sendiri.

Tapi jika belum juga memiliki rumah sendiri, kita bisa mulai menabung dari sekarang. Karena membeli rumah saat ini juga bukan barang murah.

jika kita menabung untuk membeli rumah, kita bisa menentukan mau membeli rumah non perumahan atau perumahan. Dan jika uang yang kita tabung belum cukup, kita pun bisa membelinya dengan sistem KPR.

Sedangkan uang tabungan bisa kita gunakan untuk membayar DP. Agar semua lebih pasti, kita bisa membuka tabungan melalui CekAja.com.

CekAja.com bekerjasama dengan berbagai macam bank swasta tanah air, sehingga kamu hisa menabung di bank sesuai keinginanmu. Dan jika tiba saatnya untuk mengajukan KPR, kamu punbisa melakukannya melalui KPR di CekAja.com.

Jadi tunggu apalagi? Yuk tabung uang buat DP dan ajukan KPR melalui CekAja.com.