Pilih Mana, Pinjaman Syariah atau Pinjaman dari Bank Konvensional?

Tidak hanya pinjaman dari bank konvensional, saat ini juga terdapat pinjaman syariah yang bisa menjadi pilihan. Mungkin kamu bingung, lebih baik pinjaman syariah atau pinjaman dari bank konvensional?

Pilih Mana, Pinjaman Syariah atau Pinjaman dari Bank Konvensional?

Baik pinjaman dari bank konvensional dan pinjaman syariah merupakan penawaran pinjaman tanpa agunan yang diberikan untuk masyarakat.

Meski sama sama memberikan penawaran pinjaman dana, terdapat beberapa perbedaan yang membedakan kedua jenis pinjaman ini. Dan menjadi bahan pertimbangan banyak orang.

Hal mendasar yang membedakan pinjaman dari bank konvensional dengan bank syariah adalah bunga yang akan ditanggung.

Ketika mengajukan pinjaman di bank konvensional, para calon nasabah akan diberikan informasi beban biaya bunga yang akan ditanggung.

Jumlah bunga ini akan berbeda, tergantung dari bank peminjam, jumlah pinjaman, dan lain sebagainya.

Sementara itu, untuk pinjaman syariah tidak mengenal istilah bunga. Namun, disebut sebagai bagi hasil, karena dibuat dengan bentuk kemitraan atau kerjasama antara bank dan calon nasabah.

Selain bunga ini, masih ada beberapa pembeda antara pinjaman bank konvensional dengan pinjaman bank syariah. Apa saja? Yuk, simak selengkapnya!

Perbedaan Pinjaman Syariah dan Pinjaman dari Bank Konvensional

1. Prinsip Dasar

Pembeda antara pinjaman syariah dan pinjaman dari bank konvensional yang pertama adalah prinsip dasar yang dipegang.

Pinjaman syariah lebih didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi Islam, yang melarang riba (bunga) dan spekulasi.

Dalam pinjaman syariah, pihak pemberi pinjaman berperan sebagai mitra yang berbagi risiko dengan pihak peminjam. Sebagai gantinya, pihak pemberi pinjaman menerima keuntungan berupa bagi hasil.

Sedangkan pinjaman bank konvensional beroperasi dengan prinsip bunga. Bank sebagai pemberi pinjaman akan menetapkan suku bunga yang harus dibayar oleh peminjam bersama dengan jumlah pokok pinjaman.

Dalam sistem ini, bank bertindak sebagai kreditur yang memperoleh keuntungan dari bunga yang dibayarkan oleh peminjam.

2. Tambahan Label Halal

Perbedaan pinjaman syariah dan pinjaman dari bank konvensional adalah adanya tambahan label halal. Jika pinjaman syariah, bank biasanya akan menambahkan label halal.

Maksudnya, pinjaman ini nantinya akan ditujukan untuk hal-hal yang bersifat halal. Beberapa bank pun bahkan menawarkan pinjaman untuk kebutuhan ibadah Umrah atau Haji.

Untuk pinjaman bank konvensional, tiada ada label halal ketika melakukan pinjaman

Asalkan peminjaman ditujukan untuk memenuhi kebutuhan seorang calon nasabah serta kesanggupan membayar cicilan beserta bunga dan persyaratan lainnya, maka bank bisa saja meminjamkan sejumlah dana untuk kebutuhan calon nasabah.

(Baca juga: Butuh Pinjaman Uang? Ini Dia 5 Rekomendasi Pinjaman Rp40 Juta!)

3. Struktur Pinjaman

Pinjaman Syariah

Dalam pinjaman syariah, ada beberapa struktur yang umum digunakan, seperti Mudharabah, Musharakah, Murabahah, dan Ijarah.

Dalam Mudharabah dan Musharakah, pemberi pinjaman dan peminjam berbagi risiko dan keuntungan dalam bentuk bagi hasil.

Dalam Murabahah, pemberi pinjaman membeli barang yang diinginkan oleh peminjam dan menjualkannya dengan harga yang di markup.

Dalam Ijarah, pemberi pinjaman membeli aset yang diperlukan oleh peminjam dan menyewakannya untuk digunakan oleh peminjam.

Pinjaman Bank Konvensional

Struktur pinjaman dari bank konvensional lebih sederhana. Peminjam menerima dana dari bank dalam bentuk pinjaman dengan kesepakatan pengembalian pokok pinjaman beserta bunga yang telah ditetapkan.

Peminjam akan bertanggung jawab untuk membayar cicilan sesuai dengan ketentuan yang disepakati.

4. Pengawasan dan Kepatuhan

Pinjaman Syariah

Pinjaman syariah harus mematuhi prinsip-prinsip syariah dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) atau lembaga serupa yang diberikan oleh otoritas yang berwenang.

DPS memastikan bahwa transaksi berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang ditetapkan.

Pinjaman Bank Konvensional

Pinjaman dari bank konvensional diatur oleh lembaga pengawas keuangan yang berwenang seperti otoritas perbankan negara atau badan pengawas keuangan.

Bank-bank konvensional harus mematuhi regulasi dan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas tersebut.

5. Penggunaan Dana

Pinjaman Syariah

Dalam pinjaman syariah, dana yang diperoleh digunakan untuk tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Misalnya, dana dapat digunakan untuk investasi dalam bisnis yang halal atau pembelian aset produktif yang sesuai dengan hukum Islam.

Pinjaman Bank Konvensional

Peminjam dapat menggunakan dana yang diperoleh dari pinjaman bank konvensional untuk berbagai tujuan, baik itu untuk keperluan konsumtif, investasi, atau pembelian aset. Penggunaan dana tidak terikat oleh persyaratan khusus yang berkaitan dengan prinsip syariah.

6. Keuntungan dan Risiko

Pinjaman Syariah

Salah satu keuntungan pinjaman syariah adalah adanya keadilan dan keberlanjutan dalam pembagian risiko antara pemberi pinjaman dan peminjam.

Dalam struktur bagi hasil, keuntungan yang diperoleh oleh pemberi pinjaman berhubungan dengan kesuksesan proyek atau usaha yang didanai.

Namun, pinjaman syariah mungkin memiliki biaya administrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman konvensional.

Pinjaman Bank Konvensional

Keuntungan utama dari pinjaman bank konvensional adalah prosesnya yang lebih cepat dan lebih mudah, serta adanya fleksibilitas dalam struktur pembayaran.

Namun, peminjam harus membayar bunga yang ditetapkan oleh bank, yang dapat menjadi beban finansial yang signifikan terutama jika suku bunga tinggi.

(Baca juga: 10 Pinjaman Uang Terbaik di Indonesia, Mana yang Cocok untuk Kamu?)

Nah, itu dia perbedaan pinjaman syariah dan pinjaman dari bank konvensional. Setelah melihat perbedaan tersebut, kira-kira kamu ingin memilih pinjaman syariah atau pinjaman dari bank konvensional?

Tiap pinjaman tersebut tentu memiliki kelebihan dan keunggulan yang berbeda. Pilihlah jenis pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu.

Berikut ini beberapa rekomendasi pinjaman tanpa jaminan yang bisa kamu pilih:

Pinjaman di atas bisa kamu ajukan dengan mudah dan cepat melalui CekAja.com. Pengajuan dilakukan  dengan praktis karena dilakukan secara online.

Sehingga, kamu bisa ajukan pinjaman dengan mudah kapan saja dan di mana saja, tanpa perlu repot-repot keluar rumah.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan pinjaman dengan mudah melalui CekAja.com sekarang juga.