Reksadana Pendapatan Tetap, Apakah Kamu Sudah Mengenalnya?

Reksadana pendapatan tetap, merupakan salah satu instrumen investasi menjanjikan, sekaligus menggiurkan khususnya untuk milenial. Hal tersebut karena, jenis sebagian besar alokasi dananya akan ditempatkan pada efek utang yang memberikan penghasilan tetap.

Reksadana Pendapatan Tetap, Apakah Kamu Sudah Mengenalnya?

Contoh mudahnya seperti surat utang (obligasi). Yang mana, surat utang ini memiliki jatuh tempo yang cukup lama, yaitu satu tahun.

Dengan masa jatuh tempo tersebut, surat utang akan selalu memberi penghasilan tetap dan rutin, misalnya setiap bulan atau per tiga bulan sekali.

Bagaimana, benar-benar jadi pilihan instrumen investasi yang menjanjikan, bukan? Jika ingin tahu lebih jauh tentang reksadana pendapatan tetap, pada kesempatan kali ini CekAja akan mengulasnya secara lengkap khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!

Seputar Reksadana Pendapatan Tetap

Seputar Reksadana Pendapatan Tetap

Berbicara tentang reksadana pendapatan tetap, ini sejatinya merupakan instrumen investasi, yang produknya 80 persen berbentuk obligasi atau sukuk berbasis utang.

Namun selain itu, ada juga surat berharga, investasi jangka menengah dan jangka panjang, yang menjadi bentuk lain dari investasi ini.

Obligasi sendiri, bisa diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Jika ingin mendapat imbal hasil (return) yang stabil, maka dibutuhkan waktu sekitar 1 – 3 tahun lamanya.

Dan apabila ingin terjun atau mengadu peruntungan di instrumen investasi satu ini, sebaiknya kamu ketahui dulu karakteristik dari reksadana pendapatan tetap, yang di antaranya yaitu:

  • Bebas bunga obligasi dari pajak, artinya keuntungan yang didapat tidak akan dipotong oleh pajak penghasilan, yang saat ini bunganya berada di kisaran angka 10 persen.
  • Nilai imbal hasil yang tidak tetap, karena nilai reksadana bisa jatuh akibat beberapa faktor, seperti terjadinya perubahan dalam kondisi ekonomi global atau nasional.
  • Jadi pilihan terbaik untuk investasi jangka menengah, karena Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana pendapatan tetap, umumnya akan stabil dalam jangka waktu 1 – 3 tahun. Apabila terjadi fluktuasi, nilainya pun tidak akan berubah terlalu tinggi.

(Baca Juga: Peluang Investasi Terbaik 2021)

Dari semua karakteristik tersebut, bisa dibilang reksadana pendapatan tetap, merupakan jenis reksadana yang cocok untuk investor dengan tipe konservatif (risk averse).

Artinya, investor tipe itu memiliki profil risiko yang rendah, dan cenderung menghindari risiko. Mereka akan lebih suka bermain investasi yang sifatnya aman.

Hal itu tak lain karena mereka takut, apabila pokok investasi atau modal awal akan berkurang. Sehingga, mereka merasa lebih nyaman dengan instrumen investasi yang bergerak stabil, meskipun tidak memberikan imbal hasil yang besar dan signifikan.

Di samping itu, reksadana pendapatan tetap ini juga ternyata cocok untuk investor dengan profil sedang atau moderat, karena dijadikan sebagai bentuk investasi jangka menengah.

Manfaat Reksadana Pendapatan Tetap

Manfaat Reksadana Pendapatan Tetap

Jadi, selain memperoleh pendapatan tetap secara rutin, kamu juga akan mendapat sejumlah manfaat reksadana pendapatan tetap lainnya, seperti:

  • Transparansi yang jelas, dalam arti pemerintah atau perusahaan reksadana harus melaporkan semua informasi kepada investor.
  • Pendistribusian dana bersifat likuid, dan waktu pencairannya pun bersifat fleksibel.
  • Keamanannya sudah terjamin, karena reksadana dikelola oleh Manager Investasi (MI) yang resmi dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Adanya peningkatan diversifikasi dalam segi pengelolaan dana, karena didistribusikan ke berbagai jenis instrumen investasi.
  • Kebijakan serta ketentuan dalam reksadana sudah diatur oleh pemerintah.

Risiko Reksadana Pendapatan Tetap

Risiko Reksadana Pendapatan Tetap

Di mana ada manfaat, di situ ada risiko. Ya, perumpamaan tersebut juga berlaku untuk reksadana pendapatan tetap.

Walau memiliki segudang manfaat, namun reksadana pendapatan tetap ini juga memiliki sejumlah risiko yang harus diwaspadai, seperti:

  • Tidak adanya jaminan untuk dana investor dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), karena itu bukan produk perbankan.
  • Adanya risiko penurunan nilai unit penyertaan, akibat pengaruh dari turunnya harga surat utang.
  • Adanya risiko wanprestasi, atau risiko yang muncul saat perusahaan asuransi yang melindungi kekayaan reksadana, tidak langsung membayar ganti rugi, atau bahkan membayarkannya lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal yang tidak diinginkan dan menyebabkan penurunan NAB.
  • Adanya risiko likuiditas, yang berkaitan dengan kesulitan dari Manager Investasi (MI) untuk mempersiapkan uang tunai, apabila para investor menarik reksadananya secara bersamaan.

Tips Berinvestasi Reksadana Pendapatan Tetap

Tips Berinvestasi Reksadana Pendapatan Tetap

Nah, manfaat dan risiko reksadana pendapatan tetap sudah kamu ketahui secara lengkap di pembahasan sebelumnya.

Itu artinya, ini saatnya untuk kamu mengetahui apa saja tips berinvestasi reksadana pendapatan tetap yang harus diperhatikan, serta dilakukan agar pelaksanaannya berjalan lancar.

Adapun sejumlah tips berinvestasi reksadana pendapatan tetap yang dimaksud, di antarantya yaitu:

1. Ketahui kinerja dan pengalaman reksadana pendapatan tetap

Tips berinvestasi reksadana yang pertama, yaitu mengetahui kinerja dan pengalaman reksadana pendapatan tetap.

Cara untuk bisa mengetahuinya, yaitu dengan melihat Fund Fact Sheet reksadana, untuk mengetahui bagaimana track record atau pengalaman imbal hasil dari reksadana pendapatan tetap satu ini.

2. Memakai strategi durasi untuk memaksimalkan keuntungan

Berikutnya, yaitu dengan memakai strategi durasi untuk memaksimalkan keuntungan. Tips ini sebenarnya baru bisa dilakukan, ketika kondisi suku bunga dan inflasi turun, kemudian Manager Investasi (MI) menyalurkan dana ke surat utang dengan jangka waktu 3 – 5 tahun, agar keuntungan yang didapat semakin maksimal.

3. Rajin melakukan simulasi

Tips terakhir, yaitu rajin melakukan simulasi. Maksudnya yaitu kamu perlu mempelajari dan menganalisis portofolio, dengan memakai proyeksi skenario tingkat bunga yang berbeda, dan harus dilakukan oleh Manager Investasi (MI), sebagai bentuk simulasi keuntungan sekaligus memaksimalkan keuntungan investor.

(Baca Juga: Tips Memilih Manager Investasi)

Nah, itulah beberapa hal yang sudah kamu ketahui tentang reksadana pendapatan tetap. Mulai dari informasi dasarnya, karakteristik, manfaat, risiko, hingga tips berinvestasi reksadana pendapatan tetap.

Semua informasi tersebut, penting untuk dipahami dengan baik, khususnya jika kamu tertarik dengan jenis investasi reksadana satu ini.

Namun apabila kamu belum berani, dan masih ingin berkutat di investasi jenis lainnya yang lebih aman seperti tabungan, maka segeralah membuat rekening tabungan melalui CekAja.com.

Pasalnya, proses pengajuan tabungan melalui CekAja.com sangat mudah, cepat dan aman, sebab CekAja.com sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!