5 Langkah Melakukan Diversifikasi Portofolio Investasi Biar Gak Rugi
4 menit membacaLangkah-langkah melakukan diversifikasi portfolio investasi sebaiknya diketahui dulu, terutama bagi kamu yang pemula. Dan berikut informasi mengenai diversifikasi portofolio investasi.
Apa Itu Diversifikasi Portofolio Investasi?
Bagi pemula, mungkin masih tidak mengetahui akan istilah diversifikasi portofolio investasi. Hal itu lumrah kok, sebab memang diversifikasi ini biasa dilakukan oleh para investor ahli.
Namun, bukan berarti kamu yang pemula tidak bisa mencobanya ya. Pasalnya, diversifikasi ini juga diperlukan bahkan direkomendasikan untuk investor pemula lho.
Memang, apa sih sebenarnya pengertian diversifikasi itu sendiri? Nah, diversifikasi ini merupakan keberagaman investasi, yang bisa dibilang pula sebagai salah satu strategi efektif untuk berinvestasi.
Diversifikasi penting untuk dilakukan guna meminimalisir risiko kerugian dan sebaliknya untuk mendapat keuntungan yang optimal.
Contoh Diversifikasi Investasi
Sampai di sini masih belum mengerti tentang diversifikasi? Tenang, CekAja bakal coba kasih contoh pemaparan mengenai istilah tersebut ya.
Jadi, diversifikasi ini contohnya seperti ketika kamu berinvestasi maka janganlah membeli banyak saham di satu perusahaan yang sama.
Karena, dengan cara tersebut, kemungkinan terjadinya penurunan nilai saham cukup tinggi, yang justru mempengaruhi besaran investasimu.
Sebaliknya, saat berinvestasi, cobalah membeli beberapa saham dari perusahaan yang berbeda, agar risiko-risiko seperti penurunan nilai saham tidak terlalu merugikan kamu.
Langkah-langkah Melalukan Diversifikasi Portofolio Investasi
Nah, untuk mempermudah kamu melakukan diversifikasi portofolio investasi, ada beberapa langkah yang perlu diambil.
Lantas, apa saja sih langkah-langkah melakukan diversifikasi portofolio investasi itu? Cari tahu di sini yuk jawabannya.
1. Pelajari dulu tentang risk tolerance
Langkah melakukan diversifikasi portofolio investasi yang pertama adalah dengan mempelajari dan memahami dulu mengenai risk tolerance.
Pasalnya, kebanyakan pemula hanya mementingkan investasi saja, namun masih menganggap sepele tentang risk tolerance.
Padahal, risk tolerance sendiri merupakan salah satu komponen terpenting ketika memulai investasi lho. Mengapa begitu?
Karena, dengan memahami risk tolerance, otomatis investor juga bisa memahami kemampuannya dalam menerima segala perubahan kondisi dari hasil investasi yang dilakukan.
Contoh sederhana dari penerapan risk tolerance ini seperti, saat investasi saham yang dilakukan tiba-tiba mengalami penurunan drastis.
Bagi pemula, tentu kondisi seperti itu akan membuatnya panik dan berujung dengan mengambil sikap bukan?
Ya, saat terjadi penurunan nilai investasi, umumnya mereka akan mengambil tindakan seperti menjual saham, meski di waktu yang salah. Bukannya menguntungkan, hal ini justru akan membuat kamu kian merugi.
Maka dari itu, sebelum berinvestasi, penting halnya untuk mengukur seberapa besar risk tolerance kamu, agar nantinya bisa memilih jenis investasi yang tepat dengan risiko kerugian yang lebih kecil.
(Baca Juga: 5 Kesalahan dalam Investasi Saham)
2. Tentukan jenis investasi
Setelah memahami risk tolerance, berikutnya langkah melalukan diversifikasi portofolio investasi yang tepat adalah dengan menentukan jenis investasinya berdasarkan risk tolerance tersebut.
Nah, untuk menentukan jenis investasi yang tepat berdasarkan risk tolerance, kamu harus tahu dulu jenis-jenis investor yang sekiranya sesuai dengan dirimu.
Jenis-jenis investor ini terbagi menjadi tiga kategori, diantaranya:
- Investor Agresif
Investor handal yang memang sudah paham mengenai pasar dan berani mengambil risiko besar, karena memiliki modal yang cukup banyak.
- Investor Sedang
Investor yang cenderung mencari ‘aman’ saat berinvestasi. Biasanya, mereka akan memilih investasi di dua aset berbeda, yakni aset yang berisiko dan aset yang aman.
- Investor Konservatif
Investor yang lebih memilih bermain di aset investasi paling minim risiko. Mereka biasanya akan bermain aman dan jarang mencoba investasi di aset berisiko, tidak seperti jenis investor agresif.
3. Tentukan tujuan investasi
Langkah-langkah melakukan diversifikasi portofolio investasi tidak berhenti di dua cara di atas saja ya.
Selain mempelajari risk tolerance dan menentukan jenis investasi, kamu pun mesti menentukan dulu tujuan dari berinvestasi, apakah hanya untuk jangka pendek atau justru berjangka panjang.
Kalau memilih berinvestasi jangka pendek, kamu bisa mencoba reksana dana maupun deposito. Sementara untuk jangka panjang, pilihlah investasi emas dan saham.
4. Lakukan diversifikasi produk
Langkah melakukan diversifikasi portofolio investasi yang berikutnya adalah dengan melakukan diversifikasi itu sendiri.
Jadi, ketika kamu misalnya memilih investasi obligasi, cobalah untuk membagi semua dana yang dimiliki ke berbagai produk obligasi yang ada.
Dengan begitu, keuntungannya tentu akan jauh lebih maksimal dengan tingkat risiko yang jauh lebih kecil.
5. Jangan lupa lakukan rebalancing
Langkah melakukan diversifikasi portofolio investasi yang terakhir adalah dengan rutin rebalancing portofolio.
Rebalancing sendiri merupakan sebuah strategi investasi, di mana investor melakukan penyeimbangan kembali atas aset yang dimiliki.
Rebalancing perlu dilakukan agar investor dapat memastikan lagi mengenai portofolio investasinya, yang umumnya tidak selalu berfokus pada suatu aset tertentu saja.
Tidak hanya itu, dengan rebalancing ini pula, kamu dapat menyeimbangkan imbal hasil dari aset secara keseluruhan, sehingga tingkat kerugian jauh lebih terminimalisir.
Contoh dari proses rebalancing ini seperti ketika kamu memberikan porsi lebih banyak sekitar 70 persen untuk aset emas. Sedangkan sisanya yakni 30 persen diberikan untuk instrument pasar saham.
Setelah investasi emas mengalami kenaikan dan sebaliknya pasar saham mengalami penurunan menjadi 20 persen, maka kamu sebagai investor bisa menjual sebagian dari investasi emas untuk dialokasikan ke instrument pasar saham.
Sehingga nantinya, prosi pasar saham yang mengalami penurunan dapat kembali normal, yaitu 70 persen untuk aset emas dan 30 persen pasar saham.
Manfaat Diversifikasi Investasi
Ada banyak sekali keuntungan yang didapat setelah mencoba langkah-langkah melakukan diversifikasi portofolio investasi lho, diantaranya seperti:
- Mengurangi risiko kerugian akibat berinvestasi
- Nilai return investasi jadi lebih pasti
- Keuntungan yang didapat jauh lebih besar
(Baca Juga: Ini Dia Cara Investasi SBN, Bisa Offline Maupun Online)
Nah, itu dia langkah-langkah melakukan diversifikasi portofolio yang bisa kamu terapkan saat akan memulai investasi.
Selain berinvestasi di pasar saham atau jenis lainnya, kamu pun setidaknya tetap harus memiliki rekening tabungan dari bank lho.
Karena, dengan adanya rekening tabungan, kamu dapat menabung dan mengendapkan hartamu di rekening tersebut, untuk nantinya digunakan entah dalam kondisi mendesak atau memang saat adanya keperluan.
Biar lebih gampang membuka rekening tabungan, kamu bisa kok mengandalkan layanan CekAja.com. Karena, CekAja kini juga hadir dengan produk tabungan dari mitra bank ternama.
Penasaran mengenai produknya? Kalau iya yuk langsung klik tabel di bawah ini atau akses halaman utama CekAja untuk dapatkan informasi lebih lanjut.