7 Tips Ampuh Melunasi Utang dengan Cepat yang Patut Dicoba!

Menunda pembayaran utang hanya akan menambah kewajiban-kewajiban baru, terlebih jika kamu meminjamnya dari lembaga keuangan ilegal yang menetapkan bunga harian mencekik.

7 Tips Melunasi Hutang dengan Cepat

Tidak sedikit juga orang yang menjadikan utang sebagai sebuah kebiasaan. Selesai satu utang membuka utang yang lain.

Sementara, utang tersebut tidak diimbangi dengan investasi atau bisnis yang menghasilkan keuntungan. Justru utang seringkali diambil demi pemenuhan kebutuhan domestik.

Mereka yang menjadikan utang sebagai kebiasaan sering kehilangan harta berharga seperti tanah dan rumah demi terbebas dari utang.

Keputusan ini justru menimbulkan utang baru karena mereka terpaksa menyewa rumah atau mengambil cicilan rumah baru yang harganya tidak murah untuk melunasi utang.

Jenis-Jenis Utang

Di Indonesia, ada dua jenis utang yang biasa disediakan oleh lembaga keuangan bank maupun non bank yakni utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

1. Utang Jangka Pendek

Sesuai namanya, utang jangka pendek adalah utang yang diselesaikan dalam jangka waktu pendek biasanya antara 3-12 bulan.

Bank biasanya menawarkan jenis utang ini dalam produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan kredit dengan agunan (multiguna).

Namun kini sudah marak utang jangka pendek yang ditawarkan oleh lembaga keuangan non bank atau dari financial technology (fintech).

Perusahaan fintech menawarkan utang dengan tenor maksimal rata-rata dua tahun dan memberlakukan bunga harian. Perbedaan yang paling mencolok antara KTA bank dengan fintech adalah jumlah pinjaman yang diberikan.

Bank mampu memberikan kredit mencapai ratusan juta rupiah, sementara fintech biasanya hanya memberikan pinjaman dibawah Rp 20 Juta.

Sementara tujuan kredit juga dibebaskan untuk apa saja asal bukan sesuatu yang dianggap ilegal atau melanggar hukum pemerintah.

2. Utang Jangka Panjang

Sementara utang jangka panjang merupakan kredit yang diselesaikan dalam jangka waktu lama biasanya lebih dari 2 tahun.

Pinjaman yang masuk kategori ini diantaranya kredit kendaraan bermotor dan kredit kepemilikan rumah. utang jangka panjang lebih banyak disediakan oleh bank, dengan bunga mengacu pada kenaikan bunga Bank Indonesia.

Hingga saat ini belum ada fintech yang memiliki produk utang jangka panjang. Baik utang jangka panjang maupun pendek berimplikasi pada kondisi keuangan seseorang.

Karena itu para konsultan keuangan menyarankan agar setiap warga tidak mengambil utang lebih dari 30% jumlah pendapatan bulanan.

Sebab lebih dari itu debitur beresiko mengalami gagal bayar dan kemungkinan terjebak mengambil utang baru atau kehilangan agunan berupa barang berharga.

(Baca juga: 3 Prosedur Pengajuan Tambahan Klaim Asuransi Mobil)

3. Utang produktif

Utang produktif adalah jenis kredit yang diajukan untuk pemenuhan kebutuhan investasi atau bisnis. Sehingga utang diharapkan dapat menciptakan keuntungan yang bermanfaat untuk melunasi pinjaman.

Salah satu contoh utang produktif adalah KPR. Meski cicilan KPR cukup tinggi namun nilai asetnya tidak pernah menurun. Jika kita menjualnya kembali akan mendatangkan untung

4. Utang konsumtif

Utang konsumtif adalah kredit yang diajukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif seperti kredit pembelian kendaraan dan gadget.

Nilai aset dari utang konsumtif seringnya akan hilang dalam beberapa tahun, sehingga kredit di akhir masa periode bukan memberi manfaat justru menyedot pendapatan.

Bagi kamu yang masih berpikir untuk mengambil utang dalam jumlah besar, coba perhitungkan kesanggupan membayar.

Atau masih punya utang yang belum juga terselesaikan? Cobalah ikuti tips berikut agar bisa melunasi utang dengan cepat.

7 Kiat Melunasi Utang dengan Cepat

1. Kurangi Gaya Hidup

Seringkali ketidakmampuan kita melunasi utang diakibatkan karena manajemen keuangan yang buruk lantaran gaya hidup kelewat tinggi.  Idealnya persentase biaya hidup sehari-hari tidak lebih besar dari 30% jumlah penghasilan bulanan.

Namun hal ini sering gagal dilakukan karena gaya hidup tinggi seperti belanja barang mewah setiap akhir pekan atau hangout ke tempat-tempat mahal setiap akhir pekan.

Kamu bisa mengubah kebiasaan hangout tersebut dengan beralih ke taman kota. Di taman kota tidak ada jajaran toko barang mewah sehingga nafsu belanja bisa diredam.

Ganti kebiasaan makan diluar dengan memasak sendiri dirumah. Biasanya ini efektif mengurangi pengeluaran hingga 50%.

Upayakan 70% gaji dialokasikan untuk membayar utang, sehingga masa utang jangka pendek maupun panjang bisa segera berakhir. Pindah lokasi tempat tinggal juga menjadi bagian dari mengurangi gaya hidup.

Jika terbiasa tinggal di apartemen pusat kota, tidak ada salahnya untuk coba menyewa apartemen di pinggiran kota dengan harga 50% lebih murah. Ganti transportasi sehari-hari dengan transportasi umum yang bisa jadi menghemat pengeluaran harian.

2. Catat Pola Pengeluaran

Terkadang ketidakmampuan seseorang membayar utang bukan karena kurangnya pendapatan, melainkan buruknya manajemen keuangan.

Setiap pengeluaran tidak pernah dicatat dengan investasi dan tabungan yang minim. Jika kamu merasa utang yang ada sudah mulai membebani itu berarti alarm bahwa kondisi keuangan sudah tidak baik.

Catatlah pengeluaran harian dan belanja bulanan seperti kebutuhan makan, transportasi, tempat tinggal, investasi,asuransi dan biaya hiburan.

Cut beberapa pengeluaran yang menyebabkan utang konsumtif, mulai perbanyak investasi dengan harapan return yang diberikan bisa menambal utang.

Investasi bisa kamu mulai dengan deposito atau reksadana. Deposito menawarkan laba 0,6-0,8% pertahun sementara reksadana biasanya bisa lebih besar bahkan mencapai 20% pertahun.

Kemudian untuk asuransi jika dirasa terlalu banyak mengambil polis coba pilih satu jenis saja yang memberikan perlindungan paling dibutuhkan. Jumlah premi asuransi yang dibayar setiap bulan bisa kamu alokasikan untuk melunasi kredit.

Misalnya, jika kamu memiliki dua jenis asuransi yakni jiwa dan kesehatan kamu bisa memilih asuransi jiwa saja atau kesehatan saja. Tidak mesti keduanya harus dimiliki. Atau pilihlah asuransi yang juga menawarkan manfaat investasi.

3. Jual Barang Berharga dan Barang yang Tidak Terpakai

Saat terlilit utang kamu harus kreatif mencari jalan keluar, salah satu yang bisa dipilih adalah menjual beberapa barang berharga yang sudah tidak terpakai, orang jamak menamai barang tersebut sebagai preloved.

Baju, sepatu, tas, furnitur, bahkan buku masih punya kesempatan mendatangkan cuan. kamu bisa membuka akun di e-commerce carousell yang dibuat khusus bagi orang-orang yang ingin menjual barang bekas.

Bagi kamu yang senang berbelanja barang mewah, pasti memiliki koleksi yang masih punya nilai jual tinggi. Daripada hanya menjadi pajangan dirumah, tidak ada salahnya dijual untuk menutup utang yang masih berjalan.

Namun ketika barang yang tidak terpakai ini tidak menghasilkan dana sesuai ekspektasi jalan terakhir adalah menjual barang berharga seperti tanah, properti atau logam mulia.

Memang barang berharga sulit dilepaskan, karena bisa jadi nilainya bakal meningkat beberapa tahun mendatang.

Namun daripada terlilit utang yang tiada ujungnya, lebih baik jual barang berharga saat ini. Setelah utang lunas barulah fokus kembali menabung untuk membeli apa yang jadi impian kamu.

4. Cari Penghasilan Tambahan

Jika kamu tidak memiliki barang berharga yang bisa dijual untuk menutup utang. Maka mau tidak mau harus memiliki penghasilan tambahan dari bisnis maupun kerja sampingan.

kamu bisa memilih pekerjaan sampingan seperti, menjadi guru les, guru tari, penulis, desain grafis atau bahkan menjadi ojek/taksi online. Jika punya sedikit modal bisa menjadi reseller/dropshiper untuk produk online.

Jelasnya, untuk menambah penghasilan bulanan kamu tidak bisa hanya diam. Apapun perlu diupayakan kendati hanya membuka warung kecil-kecilan di depan rumah.

5. Jangan Ambil Utang Baru

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang punya kebiasaan gali lubang tutup lubang. Meminjam utang baru untuk menyelesaikan utang lama, yang pada akhirnya menempatkan seseorang dalam jeratan utang seumur hidup.

Sebaiknya jangan mengajukan utang baru sebelum kamu menyelesaikan utang yang sudah ada. Sebab ini artinya beban utang justru menjadi dua kali lipat.

Jangan tergoda dengan adanya kartu kredit, karena kartu kredit bukanlah tabungan melainkan kartu utang.

Ketika kamu masih terjerat utang dan kemudian berbelanja menggunakan kartu kredit ini artinya kamu sedang mengambil utang baru.

Meski bank memberlakukan cicilan 0% namun berutang dalam kondisi sedang terlilit utang akan menempatkan kamu sebagai debitur dengan riwayat kartu kredit buruk.

Hal ini akan berimbas pada pinjaman di lain waktu karena bank ogah memberikan kredit untuk nasabah yang punya riwayat kartu kredit macet.

6. Buat Rencana Keuangan

Sering terjadi seseorang yang terlilit utang dimana-mana bingung harus menyelesaikan dengan cara apa. Karena utang tersebar di banyak tempat dan tagihan berdatangan tanpa jeda, membuat mereka tidak bisa berpikir jernih.

Disinilah kamu harus mulai menata rencana keuangan terutama untuk pelunasan utang. Jika tak mampu membayar jasa konsultan keuangan kamu dapat melakukan analisis untuk diri sendiri.

Mulailah dengan menulis daftar utang, mengurutkan dari jumlah pinjaman paling tinggi hingga rendah beserta bunganya.

Mencatat riwayat utang akan memudahkan kita menentukan skala prioritas, mana utang yang harus dilunasi terlebih dahulu. Utamakan utang dengan bunga terbesar, sehingga bunga yang berjalan tidak akan membengkak.

Namun jika berpikir bisa menyelesaikan utang kecil dalam waktu dekat itupun tak masalah. Terpenting adalah membuat target bagaimana dan kapan utang dapat dilunasi.

7. Take Over Kredit/Utang

Jika utang yang paling membebani adalah utang besar jangka panjang seperti KPR, tidak ada salahnya untuk mengambil langkah mundur dengan memutuskan take over kredit atau menjual rumah yang dalam masa cicilan.

Hal ini dilakukan jika besaran cicilan rumah ternyata tidak sanggup kamu tutupi dengan penghasilan saat ini, atau tiba-tiba mengalami pemutusan kerja yang menempatkan kamu sebagai pengangguran, sehingga harus berutang untuk menopang hidup.

Take over kredit untuk produk pinjaman kepemilikan barang berharga selain dapat membebaskan dari utang juga memberi kamu kesempatan mendapatkan uang cash yang dapat digunakan untuk modal usaha.

Umumnya, kenaikan harga properti setiap tahun lebih tinggi dari suku bunga. Artinya kenaikan nilai aset bisa menutupi biaya pinjaman utang dan kemungkinan juga menyisakan cash.

(Baca Juga: 7 Tips Aman Pakai Paylater Agar Terhindar dari Utang!)

Solusi Bijak Keuangan: Menabung Lebih Baik

Itulah beberapa kiat yang bisa kamu lakukan untuk melunasi utang dengan cepat. Upayakan untuk tidak mengajukan kredit demi kebutuhan konsumtif.

Sebagai gantinya menabunglah atau ambilah investasi yang menguntungkan. Kamu bisa mulai dari sekarang, telrebih dalam hal menabung.

Dengan menabung, otomatis kamu telah menyisihkan sebagian besar pendapatan yang dipunya, untuk masa depan ataupun sebagai dana darurat.

Jika kamu butuh produk tabungan yang tawarkan beraga keuntungan misalnya bebas biaya transfer dan lainnya, bisa ajukan di CekAja.com.

CekAja menyediakan beberapa pilihan produk tabungan dari partner terbaik, misalnya CIMB dan Danamon. Berikut lebih detil mengenai produk tabungan CIMB Niaga maupun Danamon.

Jadi, tunggu apalagi? Segera buka tabungan secara online melalui CekAja.com, bisa dapat penawaran menarik setiap bulannya!