Agar Tidak Serangan Jantung Saat Bersepeda, Perhatikan Beberapa Hal Berikut Ini!
5 menit membacaAgar tidak serangan jantung saat bersepeda, maka kamu diharuskan untuk mengikuti beberapa tips aman terlebih dahulu, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dapat dikatakan bahwa, terjadinya serangan jantung ketika bersepeda bukanlah hal yang asing. Bahkan, kejadian satu ini memang kerap dialami bahkan sebelum bersepeda itu sendiri menjadi aktivitas yang hits di kalangan masyarakat.
Meski begitu, tidak dapat dipungkiri juga bahwa bersepeda merupakan olahraga yang memiliki segudang manfaat, khususnya untuk menurunkan resiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan stroke.
Dilansir dari situs alodokter.com, sebuah studi menunjukan bahwa bersepeda sekitar 32 kilometer per minggu, dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung hingga 50 persen, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda.
Sementara itu, melakukan aktivitas bersepeda setiap 30 menit per hari, ternyata bisa disamakan dengan hasil yang setara, ketika kamu mengikuti kelas aerobik sebanyak tiga kali seminggu.
Akan tetapi, melakukan aktivitas bersepeda dengan cara yang salah juga bisa meningkatkan resiko untuk beberapa penyakit, seperti penyakit jantung.
Oleh karena itu, agar tidak serangan jantung saat bersepeda, kamu tetap perlu mengikuti beberapa protokol kesehatan terlebih dahulu, seperti yang akan kita bahas kali ini.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Bersepeda
1. Ketahui Kemampuan Fisik
Dokter spesialis Jantung di RS Jantung Binawaluya, dr. Dian Larasati Munawar, SpJP mengungkapkan bahwa sebenarnya, bersepeda itu sendiri merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan.
Hanya saja, sebelum bersepeda alangkah baiknya jika kamu memperkirakan kemampuan fisik terlebih dahulu. Sebab, hal tersebut juga bisa digunakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terkena serangan jantung.
Pada prinsipnya, olahraga apapun itu tidak akan memicu serangan jantung. Namun yang sering terjadi adalah, ketika seseorang tidak tahu bahwa ia memiliki riwayat penyakit jantung.
Sehingga, mereka tetap langsung melakukan olahraga dengan intensitas berat, yang pada akhirnya justru meningkatkan resiko penyakit jantung itu sendiri.
Maka dari itu, untuk orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, lebih disarankan untuk menghindari olahraga yang bersifat kompetitif, seperti badminton, voli, bersepeda rombongan, dan lain-lain.
Sebaliknya, lakukanlah olahraga ringan yang tidak membahayakan, seperti senam atau jalan sehat.
(Baca Juga: Tips Pemanasan Sebelum Bersepeda)
2. Melakukan Tes Kesehatan
Agar tidak serangan jantung saat bersepeda, maka disarankan untuk melakukan tes kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas olahraga.
Biasanya, pemeriksaan di rumah sakit dilakukan dengan melalui treadmill test, untuk mengetahui tingkat stamina seseorang, apakah ada gangguan irama jantung, serta gangguan penyempitan darah.
Selain itu, orang yang melakukan treadmill test juga akan diminta untuk berjalan di atas treadmill tersebut, agar dokter bisa memantau kondisi jantungnya.
Pada nantinya, dari tes itulah kita bisa mengetahui sekiranya jenis olahraga apakah yang paling sesuai dengan tubuh dan berapa lama ia bisa melakukan olahraga itu, termasuk anjuran apakah orang tersebut bisa untuk melakukan olahraga bersepeda atau tidak.
3. Perhatikan Intensitas Olahraga
Agar tidak serangan jantung saat bersepeda, maka pastikanlah bahwa intensitas olahraga yang dilakukan tidak terlalu berat.
Ketika sudah terdapat keluhan di dada, seperti merasa ngos-ngosan dan lainnya, maka segeralah berhenti dan jangan memaksakan diri.
Selain itu, Dian juga mengatakan bahwa orang yang memiliki penyakit jantung maupun penyakit bawaan lainnya, seperti diabetes dan hipertensi, ada baiknya jika menjalankan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, sebelum mulai melakukan aktivitas olahraga, termasuk bersepeda.
Orang-orang yang sudah lama tidak berolahraga tetapi ingin kembali memulai olahraga juga disarankan melakukan tes kesehatan, terutama untuk pria yang telah berusia di atas 45 tahun dan wanita yang sudah berusia di atas 55 tahun.
4. Lakukan Pemanasan
Dalam jenis olahraga apapun, melakukan pemanasan sangatlah penting, khususnya agar tidak serangan jantung saat bersepeda.
Akan tetapi, sepertinya banyak orang yang memiliki pemahaman keliru terkait pemanasan atau stretching sebelum olahraga.
Pemanasan yang seringkali dilakukan oleh orang yaitu dengan melakukan peregangan tubuh atau gerakan ringan pada berbagai anggota tubuh, seperti tangan, kaki, pinggul, dan lainnya, layaknya senam.
Namun, pemanasan yang baik seharusnya dilakukan dengan mulai melakukan olahraga secara perlahan terlebih dahulu, sehingga jantung memiliki waktu yang cukup untuk bersiap jika dihadapi dengan aktivitas olahraga yang lebih berat.
Agar tidak serangan jantung saat bersepeda, maka lakukan pemanasan dengan mengayuh sepeda secara perlahan terlebih dahulu, dan jangan langsung mengayuhnya dengan begitu cepat.
Kayuh sepeda secara perlahan sampai kondisi jantung sudah dalam kondisi stabil. Selain itu, jika kamu baru pertama kali bersepeda, usahakan untuk tidak langsung mengambil jarak jauh.
Mencegah Serangan Jantung Saat Bersepeda
Agar tidak serangan jantung saat bersepeda, maka Jantung harus dilatih secara bertahap sehingga tidak ‘kaget’ karena langsung diforsir, terutama ketika bersepeda jarak jauh.
Dilansir dari konta.co.id, Dian Zamroni, selaku Dokter Spesialis Jantung di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, mengungkapkan bahwa beberapa gejala awal serangan jantung yang kerap terjadi ketika berolahraga, dalam hal ini adalah bersepeda.
Adapun kondisi ini umumnya terjadi dan merupakan kombinasi antara faktor bawaan (jenis kelamin, usia, keturunan), riwayat penyakit, dan kerja jantung yang melebihi kemampuan.
Nah, gejala tersebut biasanya akan dimulai dari rasa nyeri di dada. Sata itu, dada akan terasa sakit serta berat, seperti ditindih.
Kemudian, menjalar ke lengan kiri sampai ke punggung, sesak napas, mengeluarkan keringat dingin, pandangan menjadi gelap, dan setelah itu pingsan.
Tetapi, sebelum sampai ke sana, biasanya penderita juga sudah mengalami gejala lainya, karena aliran darah ke jantung yang terganggu. Pada saat itu, maka ia akan secara otomatis merasa sesak dan sakit dada.
Umumnya, tanda bahwa jantung sudah mulai kelelahan, serta tidak memperoleh supply darah yang seharusnya diperlukan, tidak jauh berbeda ketika seseorang merasa lelah akibat olahraga lainnya.
Tanda-tanda itu seperti dada yang terasa berat, hingga nafas yang tersengal-sengal. Oleh karena itu, harap berhati-hatilah.
Guna mencegah agar tidak serangan jantung saat bersepeda, ada baiknya jika tidak memaksakan diri apabila tubuh sudah terasa lelah.
Namun, ketika bersepeda dengan berkelompok, terkadang kita tidak mampu untuk mengimbangi. Tetapi, terpaksa untuk mengikuti agar tidak tertinggal di belakang. Padahal sebenarnya kondisi tubuh tidak mampu melakukan itu.
Jadi, disarankan apabila dada sudah terasa sesak, segeralah berhenti dan beristirahat, karena bisa memberikan dampak yang berbahaya.
(Baca Juga: Asuransi Kesehatan untuk Penyakit Jantung)
Nah, selain selalu menjaga kesehatan agar tidak serangan jantung saat bersepeda, memberikan proteksi ekstra seperti asuransi kesehatan juga tak kalah pentingnya lho.
Sebab, hadirnya asuransi kesehatan akan memberikanmu perlindungan dalam hal finansial apabila suatu saat kamu membutuhkan biaya pengobatan atau penanganan rumah sakit atas masalah kesehatan yang dialami.
Terutama, untuk kamu yang memiliki riwayat penyakit jantung, karena ada beberapa asuransi kesehatan yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan check up dan kontrol kesehatan rutin lho.
Belum memiliki asuransi kesehatan? Jangan pula khawatir. Karena, CekAja.com hadir untuk memberikanmu bantuan.
Selain bisa digunakan untuk melakukan pengajuan asuransi, CekAja.com juga bisa melakukan perbandingan, tentang program asuransi manakah yang sekiranya paling sesuai dengan kebutuhan, dan kemampuan dalam membayar premi.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera ajukan asuransi kesehatan hanya di CekAja.com.