Asal Usul Istilah Bandung Lautan Api, Peristiwa Bersejarah ketika Bandung Memerah
5 menit membacaIstilah Bandung Lautan Api sepertinya sudah diketahui banyak orang, namun bagaimana dengan asal usul istilah Bandung Lautan Api itu sendiri? Apakah warga Bandung asli sudah tahu dengan asal usul tersebut?
Faktanya, dari seluruh penduduk asli Bandung, sebagian besarnya masih banyak yang tidak tahu asal usul istilah Bandung Lautan Api.
Mereka hanya tau istilahnya saja, karena menjadi julukan untuk Kota Bandung, dan menjadi nama stadion bertaraf internasional yang terletak di kawasan Gedebage, Bandung Timur yaitu Stadion Gelanggang Olahraga Bandung Lautan Api.
Maka dari itu, untuk menambah wawasan dan kecintaanmu terhadap Kota Bandung, baik penduduk asli atau bukan, tidak ada salahnya jika kamu turut mengetahui asal usul istilah Bandung Lautan Api secara lengkap sebagai berikut. Simak bersama-sama, yuk!
Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Sebelum mengetahui asal usul istilah Bandung Lautan Api, hal pertama yang perlu kamu ketahui, yaitu latar belakang terjadinya peristiwa tersebut.
Pasalnya, sebelum terjadinya suatu peristiwa, tentu ada beberapa hal yang melatarbelakanginya, termasuk peristiwa Bandung Lautan Api.
Adapun beberapa faktor yang menjadi latar belakang peristiwa Bandung Lautan Api, yaitu:
- Brigade MacDonald atau Sekutu, meminta secara paksa masyarakat Bandung untuk menyerahkan seluruh senjata yang didapat dari hasil pelucutan Jepang kepada pihak Sekutu
- Sekutu mengeluarkan ultimatum, yang isinya perintah agar bagian utara Kota Bandung dikosongkan dari masyarakat Indonesia, selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945
- Sekutu membagi Bandung menjadi dua bagian, yaitu bagian atau sektor utara dan sektor selatan
- Rencana akan kembali diadakannya pembangunan markas Sekutu di Bandung.
Asal Usul Istilah Bandung Lautan Api
Setelah mengetahui beberapa hal yang melatarbelakangi peristiwa Bandung Lautan Api, maka ini saatnya untuk kamu mengetahui asal usul istilah Bandung Lautan Api.
Jadi, Bandung Lautan Api sejatinya adalah sebuah peristiwa, di mana warga Bandung berjuang mempertahankan kotanya, agar tidak diambil alih oleh Belanda dan Sekutunya Inggris.
Dan dalam peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946 tersebut, sekitar 200 ribu warga Bandung membakar rumah mereka, lalu meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah Bandung Selatan hanya dalam waktu tujuh jam.
Hal itu tentunya dilakukan dengan tujuan untuk mencegah tentara Sekutu dan Nica Belanda, menjadikan Kota Bandung sebagai markas strategi militer mereka dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
(Baca Juga: Makanan Khas Bandung Paling Populer)
Nah untuk istilahya sendiri, Bandung Lautan Api sebenarnya mulai terkenal setelah peristiwa pembakaran Kota Bandung.
Namun awalnya, istilah ini dicetuskan oleh seorang Komandan Polisi Tentara yang bernama Rukana, bukan oleh sosok pahlawan pada saat peristiwa tersebut terjadi, yaitu Mohammad Toha atau Muhammad Ramdan.
Buat kamu yang belum tahu, Rukana merupakan Komandan Polisi Tentara, yang menjadi tokoh dibalik penyusunan strategi di detik-detik pembumihangusan Bandung bagian Selatan.
Pada saat itu, para petinggi militer di bawah pimpinan Komandan Divisi III, yang kini berubah nama menjadi Kodam III/Siliwangi, yaitu Kolonel AH Nasution, melakukan rapat di Markas Divisi III Tentara Republik Indonesia (TRI atau kini sebutannya TNI).
Rapat yang dilakukan pada 24 Maret 1946 pukul 10.00 WIB itu, dilangsungkan dalam keadaan sangat emosional.
Bagaimana tidak, pasalnya para peserta yang tergabung dalam rapat umumnya adalah komandan lapangan yang ingin pertempuran dilanjutkan.
Mereka menolak pasukan militer untuk mundur sejauh 11 km, sesuai dengan ultimatum penjajah.
Penolakan itu, salah satunya disetujui dan disampaikan oleh Letkol Omon Abdurachman, yang pada saat itu menjadi Komandan Resimen 8 dan menginginkan pertempuran dilanjutkan.
Jika tidak, maka Letkol Omon dan sejumlah peserta yang ingin pertempuran terus berlanjut akan melakukan perlawanan.
Bahkan, Letkol Omon juga mengancam untuk meletakkan jabatannya sebagai Komandan Resimen.
Jalannya rapat pun kian memanas, hingga akhirnya Komandan Polisi Tentara yang kini dikenal dengan sebutan Polisi Militer, yaitu Rukana memberikan usul untuk meledakan terowongan Sungai Citarum di Rajamanda.
Dengan strategi tersebut, nantinya sungai Citarum akan meluap dan menjadi lautan api. Di sini, maksud lautan api sebenarnya adalah lautan air.
Namun karena dalam keadaan yang penuh emosional, Rukana pun akhirnya menyebutkan lautan air menjadi lautan api.
Akhirnya, strategi yang diusulkan Rukana pun dilakukan, untuk membumihanguskan Kota Bandung dan mengembalikannya menjadi danau. Sejak saat itu, istilah Bandung Lautan Api muncul dan dikenal banyak masyarakat.
Populernya Istilah Bandung Lautan Api
Seperti yang diketahui, sejak sebagian Kota Bandung dibumihanguskan, istilah Bandung Lautan Api jadi dikenal banyak masyarakat, khususnya warga Bandung.
Namun, disamping itu istilah Bandung Lautan Api juga ternyata muncul di harian Suara Merdeka yang terbit pada 26 Maret 1946.
Pada saat itu, seorang wartawan muda bernama Atje Bastaman, menyaksikan langsung peristiwa pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik, yang berada di sekitar Pameungpeuk, Garut.
Dari puncak bukit itu, Atje melihat Bandung yang tengah memerah, mulai dari Cicada hingga Cimindi.
Kejadian yang dilakukan oleh masyarakat Bandung itu, ternyata memberikan ide berita tersendiri untuk Atje.
Yang mana, sesampainya di Tasikmalaya, Atje langsung menulis berita mengenai peristiwa Bandung yang memerah itu dengan judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api”.
Namun sayang, karena ruang untuk tulisan judulnya tidak mencukupi, maka Atje pun meringkas judul tersebut menjadi “Bandoeng Laoetan Api”.
Sejak saat itu, istilah Bandung Lautan Api semakin dikenal dan populer, tidak hanya di lingkup masyarakat Bandung saja, namun hingga keluar Bandung.
Pemanfaatan Istilah Bandung Lautan Api
Menjadi satu hal yang menarik, karena ternyata istilah Bandung Lautan Api kini banyak digunakan sebagai julukan, nama tempat, hingga menjadi bagian dari lirik salah satu lagu tentang Bandung.
Untuk julukan sendiri, Bandung Lautan Api sudah pasti dijadikan sebagai julukan khusus untuk Kota Bandung.
Selain itu, Bandung Lautan Api juga digunakan sebagai nama stadion berstandar internasional yang terletak di kawasan Gedebage, Bandung Timur yaitu Stadion Gelanggang Olahraga Bandung Lautan Api.
Dan untuk mengenang asal usul istilah Bandung Lautan Api, lagu Halo-Halo Bandung pun menyertakan istilah tersebut dalam liriknya.
Bahkan, pemerintah Kota Bandung juga membangun sebuah tugu di Lapangan Tegalega, yang diberi nama tugu Bandung Lautan Api, dengan bentuk menyerupai obor dan api yang berkobar.
(Baca Juga: Tempat Wisata di Bandung)
Itulah beberapa informasi yang sudah kamu ketahui secara lengkap, seputar asal usul istilah Bandung Lautan Api.
Dari informasi yang ada, kamu bisa melihat berapa besar perjuangan warga Bandung saat itu, untuk mempertahankan daerahnya dari penjajah.
Namun itu baru sepenggal kisah dari asal usul istilah Bandung Lautan Api. Jika kamu ingin tahu sejarah lengkapnya, kamu bisa membacanya di aplikasi baca buku online.
Agar lebih puas, tidak ada salahnya jika kamu berlangganan aplikasi tersebut dan membayar sejumlah biaya.
Dan jika ingin lebih praktis dan hemat, kamu bisa membayar biaya berlangganan dengan kartu kredit.
Sebab, kartu kredit sering memberikan promo menarik, yang dapat dinikmati para penggunanya, baik dalam bentuk diskon, cashback maupun rewards point.
Untuk itu, buat kamu yang ingin mendapatkan dan menikmati promo tersebut namun belum memiliki kartu kredit, bisa segera mengajukannya secara online melalui CekAja.com.
Di sana, tersedia banyak produk kartu kredit, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.
Tidak hanya itu, proses pengajuannya pun sangat mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kalau begitu, tunggu apalagi? Yuk, ajukan kartu kredit terbaikmu sekarang juga!