Bisnis Ritel dengan KTA OK Bank, Urusan Biaya Tak Lagi Jadi Kendala

Memulai bisnis ritel dengan KTA OK Bank sepertinya bukan ide buruk. Mengingat, OK Bank mampu memberikan pinjaman dana untuk tambahan modal usaha yang sangat besar, yakni hingga Rp200 juta.

Bisnis Ritel dengan KTA OK Bank, Urusan Biaya Tak Lagi Jadi Kendala

Berbicara soal bisnis ritel, istilah ini mungkin belum lama dikenal dan ramai di masyarakat. Padahal, bisnis ritel sendiri sudah ada sejak lama, yang bentuknya seperti warung, tenda jualan, toko dan lain sebagainya.

Itu semua adalah bentuk bisnis ritel tradisional, yang saat itu belum banyak orang tahu. Sampai akhirnya muncul supermarket, minimarket, hypermarket, dan department store yang merupakan bagian dari bisnis ritel modern.

Bisa dibilang, itu adalah titik balik di mana orang-orang mulai mengenal istilah bisnis ritel. Sejak saat itu, bermunculan para pengusaha yang tertarik untuk coba terjun ke bisnis ritel, melihat peluang keuntungannya yang cukup menjanjikan.

Namun, untuk bisa memulai bisnis ritel diperlukan modal yang besar. Nah, salah satu solusi yang bisa digunakan, yaitu dengan mengajukan pinjaman KTA OK Bank.

Pasalnya, memulai bisnis ritel dengan KTA OK Bank dapat membantumu meringankan beban terkait modal usaha. Dengan begitu, kamu tidak perlu pusing memikirkan tambahan dana, apabila modal usaha yang dibutuhkan belum mencukupi.

Tetapi sebelum itu, ada baiknya kamu ketahui dulu informasi lengkap tentang bisnis ritel, yang akan diulas pada kesempatan kali ini khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!

Seputar Bisnis Ritel

Hal pertama yang wajib kamu ketahui, sebelum memulai bisnis ritel dengan KTA OK Bank, yaitu informasi dasar terkait bisnis ritel itu sendiri, seperti definisi, ciri-ciri bisnis ritel, dan perbedaannya dengan distributor.

Karena dalam menjalankan bisnis ritel, semua hal yang berkaitan harus kamu ketahui, agar nantinya bisa menentukan strategi yang tepat, dan mencapai keuntungan maksimal.

Lantas, apa itu bisnis ritel? Jadi, bisnis ritel adalah suatu aktivitas pemasaran yang mencakup semua kegiatan, mulai dari penjualan hingga pendistribusian, yang dilakukan langsung ke konsumen akhir untuk konsumsi pribadi dan tidak diperjualbelikan lagi.

Mudahnya, bisnis ritel adalah aktivitas pemasaran produk secara langsung ke konsumen, baik itu barang atau jasa dalam jumlah satuan (eceran).

Bisnis ini dikenal dengan nama ritel, karena para pelakunya disebut retailer atau pengecer. Maka dari itu, bisnis ritel juga kerap disebut dengan bisnis eceran.

Dalam aktivitasnya, para pengecer membeli secara grosir produk ke supplier, untuk nantinya dijual kembali dalam jumlah satuan ke konsumen, yang sebelumnya sudah ditentukan dulu harganya untuk mengambil keuntungan.

Dari hal itu bisa dilihat, kalau peran bisnis ritel sangat penting, khususnya dalam rantai pasokan karena dapat menjadi penghubung antara produsen dan konsumen.

Tanpa adanya bisnis ritel, produsen pasti akan kesulitan untuk menjangkau konsumen secara langsung. Oleh karena itu, orang-orang banyak menilai kalau bisnis ritel sama dengan distributor, yang sebenarnya itu adalah hal berbeda.

(Baca Juga: Bisnis Croffle dengan Pinjaman JULO)

Kamu bisa melihat suatu bisnis apakah itu bisnis ritel atau tidak, dari beberapa ciri-ciri berikut ini, yaitu:

  • Bisnis ritel menjual barang dalam jumlah satuan
  • Bisnis ritel berhubungan langsung dengan konsumen yang membeli produk untuk konsumsi pribadi
  • Bisnis ritel tidak terikat janji dengan pihak pemasok (supplier).

Apabila kamu melihat suatu bisnis memiliki ciri-ciri di atas, maka bisa dipastikan itu adalah bisnis ritel, bukan distributor.

Sebab, antara bisnis ritel dan distributor memiliki perbedaan yang tipis. Jika dilihat sekilas, bisnis ritel dan distributor memiliki cara kerja yang sama-sama membeli barang dalam jumlah besar ke pemasok, lalu menjualnya kembali dalam jumlah satuan ke konsumen.

Tetapi, dibalik itu ada sejumlah perbedaan yang harus kamu ketahui, di antaranya yaitu:

Bisnis ritel

  • Tidak bekerja sama dengan pihak produsen
  • Tidak terikat kontrak dengan pihak produsen
  • Keuntungan yang didapat menyesuaikan harga yang ditetapkan sendiri
  • Produk dijual secara langsung ke konsumen.

Distributor

  • Bekerja sama dengan pihak produsen
  • Terikat kontrak dengan pihak produsen untuk membeli barang dalam jumlah tertentu
  • Keuntungan yang didapat sesuai dengan perjanjian yang disepakati (bisa beli putus atau komisi)
  • Sistem penjualan barang melalui agen.

Jenis-jenis Bisnis Ritel

Selain mengetahui informasi dasar tentang bisnis ritel, kamu juga perlu tahu apa saja jenis-jenis bisnis ritel yang ada di Indonesia.

Merangkum dari beberapa sumber, ternyata jenis-jenis bisnis ritel ada cukup banyak. Dilihat dari kategorinya saja, ada lima kelompok yang terdiri dari:

1. Jenis-jenis Bisnis Ritel Berdasarkan Skala Penjualan

  • Bisnis ritel skala besar, yakni bisnis yang dimana pihak pengecernya memasarkan produk ke pasar yang luas, seperti contoh supermarket, hypermarket, dan department store.
  • Bisnis ritel skala kecil, yakni bisnis pihak pengecernya memasarkan produk ke jangkauan pasar yang lebih kecil, seperti warung, tenda jualan, pedagang kaki lima, pedagang keliling, dan pengecer tradisional lainnya.

2. Jenis-jenis Bisnis Ritel Berdasarkan Teknik Pemasaran

  • Bisnis ritel offline, yakni bisnis yang proses transaksinya bisa dilakukan tanpa jaringan internet, karena mengandalkan kehadiran konsumen ke tokonya untuk melakukan pembelian. Bisnis jenis ini memanfaatkan banner, spanduk dan properti fisik lainnya untuk promosi.
  • Bisnis ritel online, yakni bisnis yang dijalankan dengan mengandalkan jaringan internet. Artinya, bisnis ini tidak memiliki toko fisik untuk penjualan dan pemasaran produk, namun membuat akun toko di berbagai marketplace, media sosial, hingga situs resmi.

3. Jenis-jenis Bisnis Ritel Berdasarkan Kepemilikan

  • Bisnis ritel mandiri, yaitu bisnis yang berjalan sendiri tanpa kerja sama (afiliasi) dengan pihak manapun, seperti misalnya warung kecil, toko kelontong dan ruko.
  • Franchise, yaitu bisnis ritel yang dijalankan oleh franchisee menggunakan manajemen bisnis dengan standar franchisor, seperti misalnya Indomaret dan Alfamart.
  • Corporate chain, yaitu bisnis ritel yang berjalan dalam satu manajemen berskala besar, yang sahamnya dimiliki oleh banyak pihak. Intinya, bisnis ini dilakukan oleh korporasi seperti department store, toserba dan swalayan.

4. Jenis-jenis Bisnis Ritel Berdasarkan Lokasi Penjualan

Untuk bisnis kategori ini, pengecer memiliki akses langsung ke jalan umum, termasuk jenis strip mall atau lahan komersial.

5. Jenis-jenis Bisnis Ritel Berdasarkan Produk Jualan

  • Service retail, yaitu jenis bisnis ritel yang menjual jasa atau layanan, seperti jasa perbaikan kendaraan, jasa perawatan rumah, jasa mengasuh anak, dan lain sebagainya.
  • Product retail, yaitu jenis bisnis yang menjual produk dalam bentuk barang, seperti toko elektronik, toko mainan, toko kelontong, toko alat tulis, dan lain sebagainya.
  • Non store retail, yaitu bisnis yang menggunakan media tertentu untuk menjual produknya, seperti menggunakan vending machine, atau online shop yang tergabung dalam suatu marketplace.

Peluang Bisnis Ritel

Melihat beberapa informasi dari pembahasan sebelumnya, kamu mungkin tertarik dengan jenis bisnis ritel. Namun, ada baiknya jika kamu mengetahui peluang bisnisnya terlebih dahulu sebelum yakin untuk mencoba.

Pasalnya, ini bukan jenis bisnis sembarangan. Kamu perlu tahu peluangnya, agar nanti bisa membuat rencana dan persiapan yang matang.

Menyoal tentang peluang, bisnis ritel ini memiliki peluang yang cukup menjanjikan, khususnya bisnis ritel modern.

Hal itu karena, jenis bisnis ini memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, akibat penjualan ke konsumen dilakukan secara tunai, sementara pembayaran yang dilakukan ke produsen bertahap.

Belum lagi, hadirnya bisnis ritel sangat memudahkan masyarakat dalam membeli kebutuhan sehari-hari, karena lokasinya yang mudah dijangkau. Alhasil, bisnis ritel akan lebih sering dikunjungi masyarakat yang ingin berbelanja secara tunai.

Keuntungan yang didapat pun cenderung jauh lebih besar. Sehingga, tak heran apabila bisnis ritel dinilai memiliki peluang yang cukup menjanjikan.

Memulai Bisnis Ritel dengan KTA OK Bank

Seperti yang diketahui, peluang bisnis ritel menjanjikan. Maka dari itu, ini adalah kesempatan yang tak boleh kamu lewatkan, untuk coba memulai bisnis ritel dengan KTA OK Bank.

Mengapa KTA OK Bank? Karena produk pinjaman satu ini, mampu memberikan pinjaman dengan limit sangat besar, yakni hingga Rp200 juta.

Dengan limit tersebut, tentunya kamu bisa mencukupi modal usaha, yang masih kurang jika hanya didapat dari tabungan saja.

(Baca Juga: Ide Bisnis untuk Anak Muda)

Kamu juga tidak perlu khawatir soal bunga, karena KTA OK Bank memberikan suku bunga terjangkau, yakni mulai 0,89 persen dengan masa tenor 6 – 60 bulan.

Dengan semua penawaran tersebut, kamu dijamin tidak akan terbebani dengan cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya.

Karena itu semua bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Bagaimana, tertarik ingin mengajukan, bukan? Kalau begitu, penuhi dulu sejumlah syarat pengajuannya seperti berikut ini.

  • Warga Negara Indonesia
  • Berusia minimal 21 – 55 tahun
  • Bekerja sebagai karyawan atau wiraswasta
  • Memiliki penghasilan per bulan minimal Rp4,2 juta
  • Domisili di wilayah Jabodetabek
  • Memiliki kartu kredit sebelumnya
  • Melampirkan e-KTP
  • Melampirkan slip gaji dan Surat Keterangan Kerja (untuk karyawan)
  • Melampirkan mutasi rekening dan dokumen legalitas (untuk wiraswasta)
  • Melampirkan NPWP (untuk pengajuan di atas Rp50 juta).

Setelah semua persyaratan tersebut kamu penuhi, maka kamu bisa langsung melakukan pengajuan secara online melalui CekAja.com.

Di sana, proses pengajuannya sangat praktis, mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!