Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Menurut kamu, kira-kira bagaimana cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang sedang terjadi?

Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Indonesia secara resmi telah dinyatakan mengalami resesi ekonomi sebagai imbas dari pandemi virus Corona yang sudah hampir setahun melanda sebagian besar penjuru dunia.

Akibatnya, sebagian besar sektor bisnis pun ikut merasakan dampaknya, khususnya para pemilik UMKM.

(Baca Juga: Cara Dapatkan BLT UMKM 2,4 Juta dari Pemerintah)

Meski begitu, para pelaku usaha tentu tak boleh menyerah begitu saja.

Sebab, selain pemerintah sudah mulai mencari strategi atau cara melindungi bisnis UMKM dari resesi, kamu pun juga bisa bisa menerapkan sejumlah cara agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi yang belum ada titik terangnya ini.

Tanpa berpanjang lebar, di dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang beberapa cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang mungkin perlu kamu ketahui. Yuk kita simak bersama!

Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Dilansir dari republika.co.id, pengamat dan pemerhati UMKM, Suhaji Lestiadi, mengungkapkan bahwa guna mencegah terjadinya resesi berkepanjangan, pemerintah dapat mempertimbangkan sejumlah solusi yang mengacu pada aktivitas sektor UMKM dan Koperasi sebagai lokomotif pemulihan ekonomi nasional.

Nah, cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan integrasi kebijakan pembangunan UMKM dan Koperasi Indonesia berbasis produk unggulan lokal, yaitu melalui tujuh visi Penguatan Ekonomi Nasional, yang mana adalah berikut ini:

1. Melakukan resetting konsep pembangunan ekonomi rakyat

resetting konsep pembangunan ekonomi rakyat - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang bisa dilakukan oleh pemerintah pertama adalah dengan melakukan resetting konsep pembangunan ekonomi rakyat, yaitu dengan mengarah pada sistem ekonomi yang lebih berkeadilan dan kekeluargaan dengan menempatkan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia.

Ini pun juga sudah sesuai dengan cita-cita UUD 45, pasal 33 ayat 1, dengan memanfaatkan era digitalisasi.

2. Mempersiapkan Pembiayaan Bagi Koperasi dan UMKM

Pembiayaan Bagi Koperasi dan UMKM - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Cara melindungi bisnis UMKM dari resesi selanjutnya adalah dengan mempersiapkan pembiayaan pandemi bagi koperasi dan UMKM.

Masih dilansir dari republika.co.id, pembiayaan tersebut senilai Rp500 triliun per tahun hingga dua tahun ke depan, yaitu 2021-2022, dengan menggunakan pola channeling yang dijamin oleh Lembaga Penjaminan, seperti Jamkrindo, Askrindo, dan lain-lainnya.

3. Mengembangkan Produk Lokal

Mengembangkan Produk Lokal - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Cara melindungi bisnis UMKM dari resesi selanjutnya adalah dengan dilakukannya pengembangan produk lokal unggulan dari hulu hingga hilir sebagai basis usaha koperasi dan UMKM.

Karena penanganannya dilakukan secara terintegrasi, maka seluruh sektor pun akan turut terkena dampaknya, mulai dari produk pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan, pemasaran, distribusi, hingga penjualan dan konsumsi.

4. Sinergi dan Orkestrasi Pembangunan Ekonomi

Sinergi dan Orkestrasi Pembangunan - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Cara melindungi bisnis UMKM dari resesi selanjutnya adalah dengan adanya sinergi dan orkestrasi pembangunan ekonomi rakyat berbasis koperasi dan UMKM dengan seluruh kementerian dan stakeholders bisnis.

5. Peraturan dan Ketentuan Pendukung dalam Pelaksanaan Resetting

Peraturan dan Ketentuan Pendukung - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Berhubungan dengan poin pertama, cara melindungi bisnis UMKM dari resesi selanjutnya adalah dengan disiapkannya peraturan dan ketentuan pendukung pelaksanaan resetting sekaligus perubahan mindset pembangunan ekonomi rakyat.

Peraturan ini akan berisikan kebijakan umum, sistem, serta prosedur pelaksanaan. Tak hanya itu, peraturan dan ketentuan juga mencakup reward dan punishment yang tegas dan transparan melalui Dashboard Management System.

6. Menerapkan Digitalisasi Pada Koperasi dan UMKM

Menerapkan Digitalisasi - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Cara melindungi bisnis UMKM dari resesi selanjutnya adalah dengan mengenalkan para pelaku usaha ini dengan digitalisasi, yaitu dalam rangka terbentuknya marketplace.

Dengan begitu, para pemilik UMKM tidak lagi menjajakan dagangan mereka secara konvensional, melainkan juga melalui marketplace, melihat bahwa sebagian besar masyarakat saat ini lebih senang untuk melakukan transaksi melalui online.

7. Membangun Kemandirian dan Daya Saing Ekonomi

Membangun Kemandirian - Cara Melindungi Bisnis UMKM dari Resesi

Nah, cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang bisa dilakukan oleh pemerintah terakhir adalah dengan membangun kemandirian dan daya saing ekonomi bangsa, yaitu melalui gerakan jiwa kewirausahaan dan gerakan aku cinta produk Indonesia.

Dengan begitu, masyarakat akan lebih memprioritaskan untuk membeli produk Tanah Air dan terinspirasi untuk turut membangun UMKM mereka sendiri.

Apabila dilakukan dengan baik, maka dapat dipastikan Indonesia tidak akan mengalami resesi berkepanjangan sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Untuk saat ini, pemerintah tengah menggulirkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dimana BUMN dan UMKM bisa mendapatkan bantuan dana selama pandemi, seperti penundaan pembayaran kredit, pinjaman modal kerja, subsidi bunga, kompensasi, hingga restrukturisasi kredit bagi para pelaku usaha yang terdampak Coid-19.

Cara UMKM Tetap Bisa Bertahan di Tengah Resesi Ekonomi

Setelah mengetahui tentang cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang bisa dilakukan oleh pemerintah, jangan lupa juga bahwa kamu, sebagai pemilik UMKM, juga perlu mengatur strategi agar bisa tetap bertahan di tengah resesi ekonomi yang sedang terjadi ini.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan pemilik UMKM agar tetap mampu bertahan di tengah resesi ekonomi, yaitu adalah:

  • Lindungi Arus Kas

Cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang bisa kamu lakukan untuk saat ini adalah, dengan memperhatikan arus kas secara cermat.

Sebab, arus kas itu sendiri merupakan sumber kehidupan bisnis dari UMKM. Sehingga, untuk menjaga bisnis agar tetap berjalan dengan sehat, pastikan bahwa siklus uang tunai juga mengalir dengan sehat.

  • Efisiensi Biaya Produksi

Hal ini juga berhubungan dengan poin sebelumnya yang membahas tentang arus kas yang sehat. Di tengah pandemi seperti ini, ada baiknya jika kamu mulai menekan biaya produksi, guna mencegah terjadinya kerugian.

Biaya produksi itu sendiri mencakup biaya bahan baku, gaji pegawai, distribusi, transportasi, listrik, air, telepon, internet, biaya sewa gedung, dan masih banyak lagi.

Perlu diketahui bahwa kapasitas produksi turut mempengaruhi besaran biaya bahan baku. Semakin besar kapasitas produksi, maka umumnya akan semakin murah pula biaya bahan baku.

Akan tetapi, di tengah krisis ekonomi seperti saat ini, permintaan cenderung menurun, yang membuat kamu juga harus lebih cermat dalam menentukan bahan baku terbaik dengan harga terjangkau.

Sementara itu untuk tenaga kerja, kamu juga memiliki sejumlah pilihan yang bisa dipertimbangkan, seperti hanya membayar gaji pokok sesuai aturan dan memangkas waktu kerja karyawan atau tetap membayar penuh upah karyawan namun juga meminta mereka untuk bekerja lebih keras, guna meningkatkan omzet perusahaan.

  • Pelajari Kompetitor

Ketika menjalankan bisnis, tidak ada salahnya kamu mempelajari kompetitor, bukan untuk meniru, melainkan untuk mencari kelemahan dan kekurangan mereka melalui pelanggan.

Perlu diketahui bahwa usaha kecil juga bisa bertahan dengan mempelajari hal-hal yang tidak dimiliki oleh kompetitor.

  • Aktivitas Penjualan yang Tetap Agresif

Sebagai pelaku usaha, salah satu cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yaitu dengan tetap melakukan aktivitas penjualan secara agresif.

Kekhawatiran dalam menghadapi resesi sejatinya tidak akan membantumu dalam menyelamatkan bisnis kamu.

Sebaliknya, teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah untuk meraih omzet dengan cara-cara di luar kebiasaan.

Selain itu, jangan lupa juga untuk menggunakan teknologi yang tepat dalam menjalankan proses produksi.

Misalkan saja, selama PSBB masyarakat dihimbau untuk tidak terlalu banyak keluar rumah, yang secara otomatis membuat layanan dine-in di restoran menjadi sangat menurun dan tidak terlalu diminati lagi.

Nah, sebagai gantinya, kamu bisa menjual produk makanan dan minuman secara online. Bagi yang punya coffee shop, kamu juga bisa menjual produk dengan kemasan yang lebih besar dan aman untuk dapat dikirim ke rumah-rumah konsumen.

(Baca Juga: Cara Daftar Pinjaman BRI untuk UMKM)

Sementara itu, pengusaha tekstil dan ritel bisa menemukan peluang lain via digital untuk menambal penurunan permintaan.

Jadi, itulah beberapa cara melindungi bisnis UMKM dari resesi yang bisa dilakukan, baik itu dalam sisi pemerintah maupun dalam sisi sang pemilik bisnis.

Saat ini kamu tengah bingung mencari modal untuk mengembangkan bisnis UMKM yang dimiliki? Segera ajukan pinjaman saja di CekAja.com!

Melalui CekAja.com, kamu bisa mengajukan pinjaman dana sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan beserta tenor dan cicilan yang juga bisa disesuaikan dengan kemampuan.

Tak hanya itu, seluruh proses pengajuan juga bisa dilakukan secara online lho. Jadi, kamu tak perlu repot lagi untuk meluangkan waktu keluar rumah. Yuk, segera ajukan pinjaman modal usahamu hanya di CekAja.com untuk