Mengenal Saturasi Oksigen Dalam Darah Normal dan Cara Mengeceknya

Penting juga mengenal saturasi oksigen dalam darah yang normal dan cara mengeceknya. Karena kadar oksigen yang baik akan menentukan kondisi kesehatanmu.

Mengenal Saturasi Oksigen Dalam Darah Normal dan Cara Mengeceknya

Perjalanan oksigen yang dibawa oleh sel darah merah, ke paru paru, dan akhirnya diedarkan ke seluruh tubuh memiliki peran besar dalam proses hidup manusia. Karena oksigen adalah satu gas yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, tentu saja dalam kadar normal.

Nah, perlu juga kita mengenal saturasi oksigen atau kadar oksigen yang normal pada tubuh kita, dan juga pada penderita Covid-19. Pasalnya kadar oksigen harus normal agar dapat efektif menunjang kinerja sel sel tubuh dengan baik.

Lantas, bagaimana dengan mereka yang terserah virus Covid-19?

Banyak orang menganggap kadar oksigen sebagai tanda penting seberapa baik tubuh bekerja, seperti tekanan darah atau suhu tubuh seseorang. Banyak orang dengan COVID-19 memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darahnya, bahkan saat mereka merasa sehat.

Kadar oksigen yang rendah bisa menjadi tanda peringatan dini bahwa perawatan medis diperlukan. Pemeriksaan saturasi oksigen perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang.

Saturasi oksigen mengukur persentase oksihemoglobin (hemoglobin terikat oksigen) dalam darah, dan ini direpresentasikan sebagai saturasi oksigen arteri (SaO2) dan saturasi oksigen vena (SvO2). Saturasi oksigen merupakan parameter penting untuk menentukan kandungan oksigen darah dan pengiriman oksigen.

Tapi apakah masyarakat sekarang sudah mengenal saturasi oksigen? Jika banyak diantara kalian yang belum mengenal saturasi oksigen serta cara cek dan kadar normalnya maka baca terus sampai akhir ya!

(Baca Juga: Pemeriksaan GeNose Sudah Tersedia di Puluhan Stasiun Kereta Api)

Mengenal Saturasi Oksigen

Saturasi oksigen adalah parameter yang dipakai untuk menilai kesehatan seseorang berdasarkan kadar oksigen dalam darahnya. Mengenal saturasi oksigen kita bisa tahu berapa banyak persentase hemoglobin yang terikat pada darah.

Setiap molekul hemoglobin mengandung empat kelompok heme yang dengan mudah dapat mengikat oksigen molekuler yang ada dalam darah. Ini berarti molekul hemoglobin dapat mengikat hingga empat molekul oksigen selama pengangkutan di dalam darah.

Setiap satu sel darah merah kita pada umumnya memiliki 270 juta hemoglobin. 

Cara Mengukur Saturasi Oksigen

Mengenal saturasi oksigen dan tahu untuk mengukurnya sangat penting untuk pasien dengan kondisi kesehatan yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah. Kondisi tersebut antara lain penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, pneumonia, kanker paru-paru, anemia, gagal jantung, serangan jantung, gangguan kardiopulmonal lainnya, dan yang terbaru adalah COVID19.

Dengan kita mengenal saturasi oksigen maka kita bisa memperkirakan bagaimana kondisi kesehatan kita. Selanjutnya dalam mengenal saturasi oksigen ini adalah bagaimana cara mengecek saturasi oksigen ini.

Saturasi oksigen bisa diukur dengan dua metode yaitu tes dengan analisis gas darah dan memakai alat pulse oximeter. Bagaimana cara ceknya?  Simak dibawah ini ya!

1. Pulse Oximeter

Pulse Oximeter - Cara Mengukur Saturasi Oksigen

Metode yang paling umum untuk mengukur saturasi oksigen adalah oksimetri nadi. Ini adalah metode yang mudah, tanpa rasa sakit, dan non-invasif di mana probe ditempatkan di ujung jari atau daun telinga untuk mengukur saturasi oksigen secara tidak langsung.

Probe menggunakan 2 sumber cahaya, lampu merah, dan sinar infra merah, yang diserap oleh darah. Penyerapan cahaya inframerah yang lebih tinggi menunjukkan saturasi oksigen yang baik, sedangkan penyerapan cahaya merah yang lebih tinggi menunjukkan saturasi yang buruk.

Bacaan yang diperoleh dari oksimeter denyut dinyatakan dalam persentase. Mengenal saturasi oksigen dengan mengukurnya dengan pulse oximeter ini bisa dilakukan di rumah secara mandiri.

2. Tes Analisis Darah

Tes Analisis Darah - Cara Mengukur Saturasi Oksigen

Tes analisis gas darah adalah pendekatan lain untuk mengukur secara akurat tingkat oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Untuk tes, darah bisa diambil dari pergelangan tangan (tes gas darah arteri) atau daun telinga (tes gas darah kapiler).

Tes ini terutama digunakan untuk menentukan apakah paru-paru berfungsi penuh untuk menukar oksigen dan karbon dioksida secara efektif.

Untuk tes, sejumlah kecil darah diambil dari pasien dan dianalisis dalam penganalisis gas darah portable, yang memberikan informasi tentang oksigen, karbon dioksida, dan tingkat pH dalam darah. Seorang pasien dengan PPOK akan mengalami penurunan kadar oksigen dan pH serta peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah.

Dengan mengenal saturasi oksigen nantinya hasil tes analisis gas darah ini muncul dengan satuan mmHg.

Kadar Normal Saturasi Oksigen Dalam Darah

Oksigen Dalam Darah - Cara Mengukur Saturasi Oksigen

Dalam mengenal saturasi oksigen tidak hanya cara mengukurnya tapi juga mengetahui bagaimana kadar normal saturasi oksigen yang seharusnya. Aturan normal atau tidaknya hasil saturasi oksigen berbeda antara tes analisis gas darah dan pulse oximeter.

Untuk pulse oximeter saturasi oksigen normal dibaca antara 95-100 persen, sedangkan saturasi oksigen rendah adalah di bawah 95%. Alat pulse oximeter memiliki toleransi kesalahan sebesar 2%.

Jadi tingkat saturasi oksigen kita bisa jadi lebih tinggi 2% atau malah lebih rendah. Selanjutnya kadar normal oksigen dengan tes analisis gas darah memiliki batas diatas 80 mmHg adalah normal.

Dan jika kurang dari 80 mmHg bisa disebut rendah. Maka pastikan kondisimu adalah normal, agar kerja darah dalam tubuh bisa lancar dan stabil.

Saturasi Oksigen di Bawah Normal

Oksigen di Bawah Normal - Cara Mengukur Saturasi Oksigen

Saat mengenal saturasi oksigen, tingkat oksigen yang lebih rendah dari normal dalam darah didefinisikan sebagai hipoksemia. Umumnya, tingkat saturasi oksigen di bawah 90% dianggap sebagai hipoksemia, yang dapat diakibatkan oleh komplikasi kardiopulmoner, sleep apnea, obat-obatan tertentu, dan paparan ketinggian.

Gejala hipoksemia yang paling umum termasuk sakit kepala, detak jantung cepat, batuk, sesak napas, mengi, kebingungan, dan kebiruan pada kulit dan selaput lendir (sianosis).

Penurunan saturasi oksigen di bawah level kritis harus ditangani dengan suplementasi oksigen. Bergantung pada tingkat keparahan kondisinya, dokter dapat meresepkan oksigen tambahan, yang memiliki efek paling langsung pada tingkat saturasi oksigen.

Namun, dengan mengenal saturasi oksigen untuk kondisi ringan hingga sedang, terdapat cara alami untuk meningkatkan tingkat saturasi oksigen darah. Misalnya, latihan fisik setiap hari dapat meningkatkan kapasitas paru-paru untuk pertukaran gas dan melindungi dari hipoksemia

(Baca Juga: Asuransi Kesehatan dengan Premi Terjangkau)

Menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup yang sehat memang sangat penting dan harus dijalani oleh semua orang. Karena kondisi sakit bukanlah kondisi yang menyenangkan

Selain kondisi sakit yang membuat badan serba tak enak, kita pun akan terbebani dengan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Beruntung jika memiliki asuransi kesehatan, sebagian besar biaya pasti akan ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Tapi bagaimana yang tidak memiliki? Yang ada tentu saja perasaan bingung, badan sakit, kondisi keuangan tak menentu.

Jadi, alangkah baiknya kita memiliki asuransi kesehatan, sebelum kita sakit dan terlambat. Ya, setidaknya asuransi kesehatan ini seperti pepatah, sedia payung sebelum hujan.

Saat ini ada beragam pilihan asuransi kesehatan yang memiliki premi terjangkau, jadi tak ada alasan lagi kalau asuransi itu mahal ya. Selain itu, proses pengajuannya pun kini mudah.

Cukup buka laman CekAja.com, disana kamu akan menemukan beragam jenis asuransi yang sesuai untukmu. Dan karena prosesnya online, jadi lebih mudah dan cepat, kamu tak perlu pusing menemui agen asuransi.

Yuk, apply asuransi kesehatanmu melalui CekAja.com dan siapkan perencanaan keuangan yang lebih matang untuk hadapi hal tak terduga di kemudian hari.