6 Mitos dan Fakta tentang Utang, Tak Selamanya Buruk Kok!

Masyarakat kerap kali mendengar mitos dan fakta tentang utang yang mampu mengubah persepsi tentang permasalahan finansial ini. Yuk kita bedah bersama perbedaan mitos dan fakta utang berikut!

6 Mitos dan Fakta tentang Utang, Ternyata Tak Selamanya Buruk!

Berbicara tentang utang, tiap orang memiliki persepsinya sendiri. Tak jarang muncul mitos yang dibalut sedemikian hingga terlihat seperti fakta sebagai solusi ampuh mengatasi masalah utang.

Padahal tak jarang mitos tentang utang ini justru menjerumuskan seseorang ke dalam jeratan utang yang lebih berat dengan solusi mengalami masalah jangka pendek yang menimbulkan masalah jangka panjang.

Masyarakat perlu mengetahui perbedaan mitos dan fakta tentang utang agar semakin bijaksana dalam menyelesaikan permasalahan utangnya masing-masing.

Deretan Mitos dan Fakta tentang Utang yang Penting Anda Ketahui!

Dari banyaknya mitos tentang utang yang beredar di masyarakat, berikut 6 mitos dan fakta utang paling penting untuk Anda pahami!

1. Utang Selalu Bersifat Negatif

Apa yang terbersit di kepala Anda saat mendengar kata utang? Utang itu buruk? Tidak menguntungkan? Mitos tentang utang yang pertama adalah bagaimana utang selalu dicap negatif

Faktanya, utang sendiri terdiri dari dua jenis yaitu utang yang bersifat produktif dan konsumtif. Apa sih perbedaannya?

Utang produktif adalah utang yang nilainya selalu bertumbuh dari waktu ke waktu. Jenis utang ini akan membantu anda menghasilkan uang di kemudian hari dan menjadi sebuah investasi.

Mulai dari membeli peralatan dalam mengembangkan karier, memulai usaha untuk menambah pendapatan, hingga membeli properti untuk investasi.

Hal ini tentu berbeda dengan utang konsumtif yang digunakan untuk memenuhi keinginan semata tanpa ada nilai yang bisa bertambah di masa depan.

2. Utang Bisa Dilunasi dengan Pemutihan

Mitos utang selanjutnya adalah mempercayai bahwa pemutihan merupakan solusi penyelesaian utang.

Pemutihan acap kali dianggap sebagai solusi mujarab untuk membebaskan seseorang dari kewajiban membayar utangnya.

Namun sayang, metode yang dijanjikan ampuh ini nyatanya tak pernah ada. Pengajuan penghapusan utang ini sangat sulit terealisasi karena posisi peminjam lemah di dalam perjanjian pinjaman dana.

Pada dasarnya, melunasi utang ke pihak pemberi pnjaman seperti bank merupakan cara satu-satunya seseorang bisa terbebas dari lilitan utang.

Jika ada pihak yang menjanjikan proses pemutihan atau penghapusan utang di luar perjanjian pinjaman bank, maka bisa dikatakan praktik itu adalah bentuk penipuan.

Karena nasabah justru perlu membayar biaya lebih kepada oknum dengan dalih pemutihan padahal utang peminjam masih ada dan tidak dibersihkan sama sekali.

(Baca Juga: Kenali Pentingnya Membayar Tagihan Kartu Kredit Tepat Waktu)

3. Asuransi Kartu Kredit = Tak Perlu Membayar Utang

Banyak anggapan yang beredar bahwa asuransi kartu kredit bisa jadi jalan keluar bagi seseorang yang tak lagi mampu membayar utang dan tagihan.

Sebelum memahami mitos tentang utang ini, Anda harus mengetahui apakah kartu kredit yang dimiliki telah dilengkapi dengan fitur dan fasilitas asuransi atau tidak.

Pasalnya, tak semua kartu kredit memfasilitasi penggunanya dengan asuransi. Jika kartu kredit sudah dilengkapi dengan asuransi, tagihan anda akan dikenakan biaya premi asuransi setiap bulan.

Tak hanya mengetahui ketersediaan asuransi kartu kredit, Anda juga harus mengetahui dengan lengkap syarat dan ketentuan yang berlaku.

Anda perlu memerhatikan apakah kondisi anda sesuai dengan persyaratan. Biasanya, asuransi kartu kredit baru berlaku jika pengguna mengalami musibah yang menyebabkan kehilangan nyawa atau cacat permanen.

Jika kondisi Anda tidak memenuhi kondisi tersebut, maka kewajiban Anda sebagai pengguna kartu kredit tetap wajib untuk membayar utang dan tagihan.

4. Melakukan Minimum Payment Dapat Membantu Meringankan Utang

Minimum payment adalah melakukan pembayaran untuk tagihan kartu kredit dengan hanya membayarkan rata-rata 10% dari total tagihan bulanan.

Mitos tentang utang yang satu ini menyebabkan metode pembayaran minimum payment banyak digunakan nasabah untuk menunda pembayaran utang dengan harapan membuat utang menjadi lebih ringan.

Meskipun mungkin terlihat meringankan, nyatanya hal ini justru menimbun utang saja tanpa melunasi utang tersebut. Belum lagi bunga yang ada pada tagihan akan terus terakumulasi sehingga semakin membebani beban utang.

Orang-orang sering melakukan minimum payment karena enggan memiliki utang yang tertunda serta tak ingin berhadapan dengan debt collector namun hanya ingin mengeluarkan uang dalam jumlah kecil.

Sayangnya metode ini hanya memberikan ilusi bahwa dapat membebaskan mereka dari utang padahal beban utangnya sendiri akan kian bertambah di kemudian hari.

5. Pindah ke Luar Kota/Luar Negeri Bisa Menyelesaikan Masalah Utang Piutang

Banyak orang yang telah putus asa mengganggap bahwa dengan pindah ke luar kota atau luar negeri mampu menyelesaikan masalah utang piutang.

Mitos tentang utang yang mendorong masyarakat untuk kabur dari tanggung jawabnya ini mungkin terlihat seakan mampu menyelesaikan masalah secara sementara. Debt collector memiliki kesempatan yang kecil untuk menemui Anda.

Namun bukan berarti masalah utang anda lantas hilang. Pihak bank akan menghubungi kontak darurat serta menyambangi alamat penagihan kartu kredit Anda.

Tentu orang terdekat yang and jadikan kontak darurat anda terkena imbas akibat ketidakberadaan Anda sebagai pihaj yang memiliki utang.

Pihak bank juga akan bersikeras melacak keberadaan anda apalagi jika jumlah yag ditagihkan tidak sedikit. Hal ini akan semakin memberatkan posisi kontak darurat anda.

6. Tak Ada Jalan Keluar untuk Mengatasi Jeratan Utang

Mitos tentang utang terakhir yang konon menjadi momok bagi sebagian besar masyakat andalah tidak adanya jalan keluar terbebas dari lilitan utang.

Orang-orang yang memiliki utang seakan terjebak dalam persepsi bahwa tidak ada cara untuk meringankan utangnya kecuali dengan mempercayai mitos-mitos di atas.

Padahal, ada program keringanan utang yang bisa Anda ikuti seperti potongan utang dalam satu kali bayar, cicilan berbunga rendah dengan tenor yang diperpanjang maupun kombinasi dari kedua keringanan ini.

Keringan-keringanan ini bisa Anda dapatkan melalui konsultasi dari layanan penyedia program manajemen utang seperti amalan.

Perusahaan amalan mampu memberikan strategi terbaik dalam melunasi utang serta membantu Anda mengidentifikasi utang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Tidak hanya itu, peruhaan manajemen utang juga mengedepankan cara pengelola keuangan yang baik agar Anda bisa segera terbebas dari utang.

(Baca Juga: 5 Tips Melunasi Utang Pinjaman Online Paling Efektif)

Mengenal amalan, Solusi Masalah Utang

amalan international merupakan perusahaan manajemen utang berbasis teknologi pertama di Indonesia yang tercatat di OJK.

Sejak Juli 2016, amalan Indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia yang mendapatkan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA).

amalan bekerja untuk peminjam dan bekerja sama mencari solusi terbaik dan terjangkau dengan pemberi pinjaman dengan program manajemen utang yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan yang berbeda bagi setiap klien.

Program ini dirancang agar konsumen yang terlilit utang memiliki kemampuan untuk mengendalikan keuangan mereka kembali dengan kombinasi antara edukasi konsumen dan negosiasi dengan pihak bank.

Selain program manajemen utang, amalan juga memiliki solusi refinancing yang mengganti utang lama yang memberatkan menjadi utang baru yang lebih ringan.

Yuk, segera wujudkan #HarapanBebasUtang bersama amalan. Karena amalan sahabat solusi masalah utang Indonesia!