Reksadana dengan Return Tertinggi 2021, Apa Saja?
5 menit membacaBuat kamu pemain reksadana, apakah kamu tahu daftar reksadana dengan return tertinggi 2021? Kalau belum, yuk simak langsung ulasan berikut ini!
Seputar Reksadana
Sebelum kamu tahu lebih jauh daftar reksadana dengan return tertinggi 2021, ada baiknya kamu ketahui dulu informasi dasar seputar reksadana itu sendiri.
Jadi secara definisi, reksadana merupakan bentuk alternatif investasi untuk investor kecil, serta investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko dari investasi mereka.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, Pasal 1 Ayat (27), reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
Dari dua definisi di atas, bisa disimpulkan kalau reksadana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari para investor, yang memiliki waktu dan pengetahuan terbatas, untuk selanjutnya dana tersebut diinvestasikan ke dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
Hadirnya reksadana ini, diharapkan mampu meningkatkan peran para investor lokal, untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
(Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap)
Buat kamu pemain reksadana, bisa dibilang kamu adalah orang yang beruntung, karena dapat menikmati sejumlah keuntungan yang di antaranya, yaitu:
- Reksadana memungkinkan para pemodal yang tidak memiliki dana besar bisa melakukan diversifikasi investasi dalam efek, sehingga dapat meminimalisir risiko
- Reksadana sangat memudahkan para pemodal untuk berinvestasi di pasar modal
- Dengan menggunakan reksadana, para pemodal bisa lebih efisiensi waktu karena kinerja investasi telah dikelola oleh Manajer Investasi profesional.
Risiko Investasi Reksadana
Dibalik banyaknya keuntungan yang didapat, investasi reksadana juga memiliki sejumlah risiko yang perlu diketahui dan diwaspadai, di antaranya yaitu:
- Risiko Likuiditas, yaitu risiko yang terkait dengan kesulitan yang dihadapi Manajer Investasi, apabila sebagian besar pemegang unit melakukan redemption terhadap unit-unit yang dikelolanya.
- Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan, yaitu risiko yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek, baik itu saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksadana tersebut.
- Risiko Wanprestasi, yaitu risiko paling buruk yang bisa timbul, pada saat perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak langsung membayar ganti rugi, atau bahkan membayarnya lebih rendah dari nilai pertanggungan ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Ketiga poin tersebut merupakan risiko investasi yang umum terjadi. Sehingga, semua risiko itu perlu kamu ketahui dengan baik, agar bisa mempersiapkan langkah antisipasi dari awal.
Jenis-jenis Reksadana Terbuka
Setelah di pembahasan sebelumnya kamu sudah mengetahui definisi, keuntungan serta risiko reksadana, maka di pembahasan kali ini kamu akan mengetahui jenis-jenis reksadana terbuka.
Yang mana, reksadana terbuka adalah reksadana yang aliran dananya bersifat terus menerus. Artinya, frekuensi dalam menghitung Nilai Aktiva Bersih dilakukan setiap hari.
Reksadana terbuka juga merupakan reksadana yang dapat menawarkan, serta membeli kembali saham atau unit dari investor, sampai dengan sejumlah modal yang sudah dikeluarkan.
Jenis-jenis reksadana terbuka sendiri ada empat, yang di antaranya terdiri dari:
1. Reksadana Saham
Jenis reksadana yang pertama, yaitu reksadana saham. Reksadana yang menginvestasikan sebagian besar dananya pada saham-saham yang didagangkan di Bursa Efek ini, bisa memberikan potensi tingkat pengembalian dana serta risiko yang cenderung tinggi.
Dengan kata lain, reksadana jenis ini mengandung konsep high risk high return. Jadi, jika ingin mendapatkan keuntungan yang besar, maka risiko yang harus dihadapi pun besar.
Reksadana jenis ini, biasanya dimainkan oleh investor pemula yang memiliki orientasi investasi jangka panjang, yaitu di atas 3 – 5 tahun.
Tidak hanya itu, reksadana ini juga menganjurkan para investornya melakukan investasi setidaknya 80 persen dari aktivanya, dalam bentuk Efek yang bersifat Ekuitas.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Berikutnya ada Reksadana Pendapatan Tetap. Ini adalah jenis reksadana, yang melakukan investasi minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang.
Untuk risikonya, jenis reksadana ini memiliki risiko yang lebih besar dari Reksadana Pasar Uang. Hal itu karena, reksadana ini memiliki tujuan untuk menghasilkan return yang stabil.
3. Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang merupakan jenis reksadana, yang hanya melakukan investasi pada Efek yang sifatnya Utang, seperti SPN, deposito, SBI dan lain sebagainya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Hal itu karena, jenis reksadana ini ingin menjaga likuiditas serta memelihara modal. Hal itu terlihat dari penawaran tingkat risiko serta pengembalian yang relatif rendah, dan tepat untuk investor pemula yang memiliki orientasi jangka waktu pendek.
4. Reksadana Campuran
Jenis reksadana terbuka yang terakhir, yaitu Reksadana Campuran. Jenis reksadana ini akan menginvestasikan dananya ke dalam berbagai macam efek, seperti saham, obligasi, deposito dan lain sebagainya.
Alokasi aktiva reksadana ini, didistribusikan ke investasi saham untuk tujuan pertumbuhan, ke pasar uang untuk tunai dan stabilitas, serta ke obligasi untuk pendapatan.
Daftar Reksadana dengan Return Tertinggi 2021
Dari semua informasi dasar tentang reksadana yang sudah diulas sebelumnya, kini saatnya untuk kamu mengetahui daftar reksadana dengan return tertinggi 2021.
Jika melihat dari kinerja IHSG pada awal bulan Juli, bisa dibilang kinerjanya cenderung flat karena hanya naik sedikit, yaitu 0,01 persen.
Dengan kinerja tersebut, maka reksadana berbasis saham membukukan kinerja negatif, yakni turun sebanyak 0,50 persen.
Sementara, reksadana campuran terkoreksi 0,25 persen, pasar obligasi bergerak datar, kinerja reksadana pendapatan tetap membukukan kinerja negatif, yaitu terkoreksi 0,23 persen, dan pasar uang yang justru mengalami kenaikan 0,08 persen.
Melihat data tersebut, bisa dipastikan kalau hanya reksadana pasar uang yang memiliki kinerja positif di awal Juli 2021.
Lantas, bagaimana dengan return-nya? Jika ingin tahu lebih jelas, di bawah ini CekAja akan memberikan daftar reksadana dengan return tertinggi 2021, secara year to date hingga 2 Juli menurut newssetup.kontan.co.id sebagai berikut.
- Reksadana Saham, sampai 2 Juli return tertinggi dipegang oleh Reksadana Treasure Saham Mantap dengan persentase sebesar 69,70 persen.
- Reksadana Campuran, return tertinggi dipegang oleh Jarvis Balanced Fund, yang tumbuh 57,42 persen.
- Reksadana Pendapatan Tetap, return tertingginya dipegang oleh Syailendra Pendapatan Tetap Premium, yaitu sebesar 5,00 persen.
- Reksadana Pasar Uang, return tertingginya dipegang oleh Insight Money, dengan persentase sebesar 2,92 persen.
- Reksadana Indeks & ETF, dipegang oleh ABF IBI Fund yang return-nya sebesar 0,30 persen.
- Reksadana Pendapatan Tetap USD, return tertingginya dipegang oleh Danamas Dollar, yaitu sebesar 1,88 persen.
(Baca Juga: Risiko dan Keuntungan Reksadana Campuran)
Nah, setelah melihat daftar reksadana dengan return tertinggi 2021 tersebut kamu jadi tertarik untuk berinvestasi, maka kamu bisa mempersiapkan dananya terlebih dahulu.
Namun, apabila kamu masih ragu dan belum berani ambil risiko di investasi reksadana, maka kamu bisa coba investasi jenis lain yang paling sederhana, yaitu tabungan.
Yang mana, untuk bisa menemukan produk tabungan terbaik dan mengajukannya kini sangat mudah, karena bisa dilakukan secara online melalui CekAja.com.
Di sana, kamu bisa mengajukan tabungan dengan proses yang mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!