Ini Teknologi untuk Limbah Makanan dalam Rantai Pasok Pangan, Yuk Simak!

Berbicara soal limbah makanan, sejatinya ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Maka dari itu, dihadirkan sejumlah teknologi untuk limbah makanan yang bisa dimanfaatkan.

Ini Teknologi untuk Limbah Makanan dalam Rantai Pasok Pangan, Yuk Simak!

Nah, menyoal teknologi untuk limbah makanan, sebenarnya kamu sudah tahu belum sih apa saja teknologi yang ada, dan bisa dimanfaatkan untuk mengolah limbah makanan?

Jika belum, pada artikel kali ini CekAja akan memberikan sejumlah daftar teknologinya, yang akan diulas secara lengkap khusus untuk kamu. Simak bersama-sama, yuk!

Teknologi untuk Limbah Makanan

Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, kalau pada kesempatan kali ini CekAja akan memberikan informasi seputar teknologi untuk limbah makanan apa saja yang bisa dimanfaatkan.

Dari sekian banyak teknologi yang ada, di bawah ini CekAja telah merangkum beberapa di antaranya dari berbagai sumber terpercaya, yaitu:

1. Winnow

Teknologi untuk limbah makanan yang pertama, yaitu Winnow. Buat kamu yang baru pertama kali mendengar, ini adalah teknologi yang dihadirkan untuk mengukur sampah makanan.

Jadi, teknologi ini diintegrasikan dengan tempat sampah, untuk mengukur seberapa banyak sampah makanan yang terbuang.

Hasil dari pengukuran tersebut, nantinya bisa kamu lihat secara jelas di aplikasi. Tak hanya itu, data yang didapat pun selanjutnya bisa kamu pakai untuk menentukan berapa banyak barang, seta produk jenis apa yang perlu dipesan dan dikurangi pesanannya.

(Baca Juga: Manfaat Kelapa Ijo Bagi Kesehatan)

2. Spoiler Alert

Selain Winnow ada juga Spoiler Alert, yang menjadi teknologi untuk limbah makanan yang bisa kamu manfaatkan.

Hanya saja, teknologi ini memiliki fungsi yang berbeda dari teknologi sebelumnya, karena Spoiler Alert berguna untuk memberi peringatan masa kadaluarsa, kepada para produsen.

Dengan begitu, barang-barang yang mau kadaluarsa bisa diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, sebelum akhirnya dibuang begitu saja dan sia-sia.

Adapun pemberian barang-barang tersebut, juga ditujukan untuk menghindari adanya limbah makanan.

3. RFID Tags

Teknologi untuk limbah makanan yang ketiga, yaitu RFID Tags. Ini adalah teknologi yang berguna untuk melacak barang-barang mana saja yang akan kadaluarsa.

Dari segi penyimpanan, teknologi ini mampu mengatur penyimpanan barang agar lebih efektif. Sebab, teknologi ini menggunakan sistem manajemen inventori yang futuristik.

Selain menggunakan RFID Tags, pelacakan barang-barang yang akan kadaluarsa juga bisa menggunakan teknologi lain, seperti Artificial Intelligence (AI) atau Internet of Things (IoT).

4. Googr dan Feedie

Terakhir ada Googr dan Feedie. Teknologi untuk limbah makanan yang satu ini, merupakan teknologi asal Amerika Serikat, yang digunakan oleh para pemain rantai pasok pangan, untuk mengetahui permintaan dan suplai makanan.

Di Singapura, teknologi semacam ini juga digunakan untuk mengetahui permintaan dan suplai makanan, yaitu teknologi Olio atau Treatsure.

Bisa dibilang, itu adalah satu aplikasi yang cocok antara suplai berlebih, dengan permintaan yang diperlukan.

Jadi, teknologi atau aplikasi tersebut akan menyalurkan makanan dari yang suplainya berlebih, ke suplai yang kekurangan.

Cara Memanfaatkan Makanan Sisa Dapur

Selain memakai sejumlah teknologi untuk limbah makanan, kamu juga bisa melakukan beberapa cara untuk memanfaatkan makanan sisa dapur.

Sebenarnya, cara-cara yang bisa dilakukan ada banyak. Namun, untuk memudahkanmu mengetahui apa saja cara yang efektif dilakukan, di bawah ini CekAja telah merangkum beberapa di antaranya, yang akan diulas lengkap sebagai berikut.

Mengolahnya menjadi kaldu

Cara memanfaatkan makanan sisa dapur yang pertama, yaitu mengolahnya menjadi kaldu. Biasanya, cara ini dilakukan oleh kamu yang di rumahnya memiliki sisa tulang dari daging.

Untuk mengolah tulang-tulang tersebut menjadi kaldu pun sangat mudah. Sebab, kamu hanya perlu memasukkannya ke dalam panci ukuran besar, lalu rendam keseluruhan tulang selama 24 – 48 jam.

Jika sudah, kamu bisa menyaring kaldu dan menyimpannya di dalam kemasan kaca. Agar lebih bervariasi dan kaya akan rasa, kamu juga bisa menambahkan bawang bombay, wortel, tomat, bawang putih, seledri dan rempah-rempah lainnya.

Mengolahnya menjadi crouton

Selain mengolahnya menjadi kaldu, kamu juga bisa memanfaatkan makanan sisa dapur dengan mengolahnya menjadi crouton.

Buat kamu yang belum tahu, crouton adalah remahan. Contohnya seperti roti tawar yang sudah mendekati waktu kadaluarsa. Jadi, dibandingkan membiarkannya begitu saja dan membuangnya, sebaiknya kamu mengolahnya menjadi crouton.

Cara pembuatannya sendiri sangat mudah, karena kamu hanya perlu memotong roti dalam bentuk dadu, lalu mencampurkannya dengan minyak zaitun dan bumbu bubuk, seperti bubuk bawang putih, lada, atau rosemary.

Apabila semua bahan sudah tercampur rata, maka selanjutnya kamu bisa langsung memanggangnya selama 10 – 15 menit dalam suhu 205 derajat Celsius, sampai crouton berwarna keemasan dan memiliki tekstur renyah.

Jika crouton sudah seperti itu, maka crouton sudah jadi dan kamu bisa menggunakannya sebagai tambahan untuk topping salad atau sup.

Menanam kembali sayuran sisa

Cara berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan makanan sisa dapur, yaitu dengan menanam kembali sayuran sisa.

Adapun jenis sayuran sisa yang bisa kamu tanam kembali dan tumbuh subur, yaitu seledri, kubis, dan daun bawang.

Namun kamu perlu tahu, kalau semua jenis tanaman itu akan terus tumbuh dengan baik, apabila batangnya diletakkan di dalam air.

Untuk bisa melakukan cara ini, kamu hanya perlu memotong bagian ujung tangkai, lalu meletakkannya di dalam mangkuk.

Jika sudah, kamu perlu memastikan seluruh bagian akarnya tertutup dengan baik. Dengan begitu, maka tanaman dari sayuran akan tumbuh perlahan.

Membuat veggie stock

Siapa di antara kamu yang pernah berpikir untuk mengolah limbah makanan menjadi veggie stock? Kalau begitu, yuk realisasikan!

Jadi, veggie stock merupakan kaldu sayur, yang dibuat dengan cara mencampurkan sayuran ke dalam panci ukuran besar, lalu tambahkan air, rempah dan bumbu-bumbu lainnya seperti bawang putih.

Setelah itu, kamu bisa merebusnya hingga mendidih dan dinginkan selama 20 – 30 menit. Apabila sudah dingin, maka kamu bisa langsung menyaringnya dan menyimpannya di freezer agar tahan lama.

Perlu diketahui, veggie stock ini nantinya bisa kamu gunakan untuk memasak pasta, gandum, sup, dan lain sebagainya.

Mengolahnya menjadi pupuk

Cara terakhir yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan makanan sisa, yaitu dengan mengolahnya menjadi pupuk.

Biasanya, bahan yang digunakan adalah ampas kopi, karena diketahui memiliki material organik yang dapat menyuburkan tanaman.

Tidak hanya itu, ampas kopi ini juga mampu menarik cacing tanah, sekaligus mengoptimalkan keseimbangan cairan di kebun.

Untuk bisa mengolahnya menjadi pupuk, kamu hanya perlu menaburkan ampas kopi di atas tanah secukupnya. Jangan terlalu banyak, karena itu dapat menggumpal dan menghalangi jalan air untuk menembus tanah.

(Baca Juga: Makanan yang Membuat Bau Badan)

Itulah beberapa teknologi untuk limbah makanan, beserta cara-cara memanfaatkan makanan sisa, yang sudah kamu ketahui informasinya secara lengkap di pembahasan sebelumnya.

Dari semua informasi tersebut, kamu bisa melihat kalau ada banyak sekali teknologi yang tersedia untuk mengolah, atau berkaitan dengan limbah makanan.

Namun yang pasti, teknologi-teknologi tersebut memiliki biaya yang sangat besar. Sehingga untuk bisa memilikinya dan coba menggunakan teknologi itu, kamu juga perlu mengeluarkan budget besar.

Nah, agar impian memiliki teknologi untuk limbah makanan tercapai, kamu bisa mengumpulkan dana terlebih dahulu di rekening tabungan.

Tetapi apabila dana yang dimiliki belum mencukupi, maka kamu bisa mengajukan pinjaman uang, yang saat ini bisa dilakukan secara online di situs perbandingan terpercaya, salah satunya yaitu CekAja.com.

Di sana, tersedia banyak produk pinjaman dana dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Tidak hanya itu, proses pengajuannya pun sangat mudah, cepat dan aman, karena CekAja.com sudah tercatat dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, tunggu apalagi? Yuk, ajukan sekarang juga!